Telset.id, Jakarta – Pendiri Microsoft, Bill Gates yakin bahwa bisnis toilet adalah bisnis yang serius. Ia bahkan berani bertaruh, jika modernisasi teknologi toilet bisa menyelamatkan setengah juga jiwa dan dapat meraup keuntungan lebih dari USD 200 miliar atau Rp 2.930 triliun.
Bill Gates sendiri telah menghabiskan Rp 2,9 triliun selama tujuh tahun terakhir untuk biaya penelitian di bidang sanitasi atau pemeliharaan lingkungan.
Ia berhasil menampilkan 20 model toilet modern yang mengusung teknologi pengolahan limbah mutakhir.
Teknologi pengolahan limbah buatan Bill Gates tersebut, mampu mengeleminasi patogen berbahaya.
Ajaibnya, kotoran tubuh manusia pun mampu diubahnya menjadi air bersih yang bisa diminum tanpa harus dimasak. Dilansir Telset.id dari Bloomberg, Jumat (09/11/2018), di acara Reinvented Toilet Expo di Beijing, China, Gates mengatakan, teknologi yang dipamerkan merupakan langkah terdepan di bidang sanitasi dalam 200 tahun terakhir.
Bill Gates melanjutkan, ada 200 triliun sel rotavirus, 20 miliar bakteri shigella, dan 100 ribu telur cacing parasit dalam kotoran manusia. Dengan menyeterilisasi kotoran manusia, angka kematian bayi akan berkurang sebanyak 500 ribu orang.
Di lain sisi, cara tersebut akan menghemat dana sebesar USD 233 miliar atau Rp 3.412 triliun sebagai pengeluaran tahunan untuk penanggulangan diare, kolera, dan penyakit lain akibat lingkungan kotor, buruknya sanitasi, dan masalah kekurangan air.
Konsultan senior UNICEF, Guy Hutton, dalam interview mengatakan, kotoran manusia yang ditangani dengan baik bisa jadi investasi di bidang ekonomi yang atraktif.
“Sebanyak 2,3 miliar orang belum tersentuh sanitasi mendasar,” paparnya.
Pasar toilet modern ternyata menarik perhatian perusahaan besar asal Jepang seperti Lixil Group. Bill Gates menjanjikan, Lixil bisa mendapatkan USD 6 miliar per tahun secara penjualan global pada 2030 mendatang. (BA/FHP)