Telset.id, Jakarta – Facebook pamer pusat kendali yang disebut sebagai war room atau ruang perang. Ruang tersebut berfungsi untuk menjaga keamanan data dan berantas hoaks jelang pemilihan umum paruh waktu Amerika Serikat (AS) pada 6 November 2018 mendatang.
Menurut CNBC, dikutip Telset.id pada Minggu (21/10/2018), ruang perang Facebook merupakan representasi visual untuk memerangi hoaks,
Facebook menyatakan itu menunjukkan komitmen perusahaan dalam meningkatkan keamanan jelang pemilihan paruh waktu AS dan pemilihan presiden Brasil.
Dalam keterangannya, jejaring sosial terbesar di dunia itu mengatakan bahwa ruang perang itu merupakan pusat kendali Facebook untuk mengidentifikasi penyebaran berita hoaks.
Facebook juga mengungkapkan bahwa saat ini telah dikerahkan tak kurang dari 20.000 pegawai yang dikombinasi dengan teknologi. Mereka akan mematikan hoaks.
“Kami telah merencanakan banyak skenario. Kami siapkan strategi perang di ruang tersebut untuk mengantisipasi berbagai ancaman. Kami sudah melatih idenfitikasi dan bagaimana mengambil keputusan,” kata Head of Civic Engagement Facebook, Samidh Chakrabati.
Ruang perang Facebook akan mulai beroperasi mulai pukul 04.00 hingga tengah malam. Mulai minggu depan, beberapa perwakilan WhatsApp, Instagram, hingga tim operasi serta teknisi perangkat lunak bakal bahu-membahu di ruang perang selama 24 jam.
Nantinya, grafik perilaku pengguna Facebook dan aplikasi lainnya akan ditampilkan. Facebook menggunakan kecerdasan buatan untuk memantau lonjakan grafik yang menuju ke arah ujaran kebencian, berita palsu yang viral, hingga upaya untuk menekan pemilih.
“Kami dapat mendeteksi semua hal yang tidak sesuai dengan regulasi menggunakan kecerdasan buatan. Para ilmuwan data akan menelaag apa yang melatarbelakanginya. Kemudian, teknisi bakal menghapus semua unggahan jahat di platform,” tambahnya. [SN/HBS]
Sumber: CNBC