Telset.id, Jakarta – Facebook nampaknya bermasalah dengan sistem keamanan mereka pada tahun ini, setelah adanya rentetan kasus penyalahgunaan data. Masalah ini membuat para investor meradang dan ingin melengserkan Mark Zuckerberg dari posisinya sebagai Ketua Facebook.
Dilansir PhoneArena, Kamis (18/10/2018), jejaring sosial ini dirudung kasus pembobolan data pribadi penggunanya di berbagai negara.
Kasus yang paling heboh adalah skandal Cambrige Analytica yang membocorkan data pribadi 87 juta pengguna Facebook dengan berkedok kuis untuk kepentingan kampanye pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).
Selain itu, kasus dengan modus serupa yang berasal dari Rusia untuk memengaruhi pemilu paruh waktu negeri Paman Sam itu.
Terakhir dan yang paling memalukan adalah pencurian 14 juta data pribadi pengguna Facebook oleh peretas atau hacker. Data pribadi yang dicuri sangat lengkap, mulai nama pengguna, jenis kelamin, status hubungan, agama, tanggal lahir, jenis perangkat, dll.
Rentetan kasus ini membuat para investor menganggap Facebook tidak dapat mengatur rumahnya sendiri. Pihak yang dianggap paling bertanggungjawab atas berbagai kasus ini tak lain adalah pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
Laporan Reuters mengatakan bahwa empat investor institusi di Facebook sedang berupaya agar posisi Zuckerberg digantikan oleh seorang ketua independen.
Baca juga: Bobol Lagi, 3 Juta Data Pengguna Facebook Eropa Dicuri
Usulan serupa sebenarnya sudah disuarakan mereka tahun lalu, namun kandas karena kalah suara dalam rapat pemegang saham.
Usulan yang meminta pemungutan suara untuk melengserkan Zuckerberg yang ditujukan pada dewan Facebook dibuat oleh bendahara negara bagian Illinois, Rhode Island dan Pennsylvania. Ketiga investor Facebook ini merupakan pengelola dana pensiun negara.
Belakangan pengawas keuangan atau Comptroller kota New York Scott Stringer ikut mengusulkan pelengseran Zuckerberg dari posisinya sebagai Ketua Facebook.
Jika mendapat izin dewan, maka pemegang saham segera melakukan pemungutan suara dan boleh menyerahkan suara mereka sampai dengan tanggal rapat pemegang saham tahunan perusahaan pada Mei mendatang.
Bendahara negara bagian Illinois Michael Frerichs mengatakan jika ada Ketua Independen di Facebook, mungkin masalah ini bisa makin berkurang, dan kemerosotan harga saham bisa ditanggulangi.
Harga saham Facebook pada penutupan bursa Rabu lalu sebesar US$ 159,42 atau sekitar Rp 2,4 jutaan, turun 10 persen dibanding tahun sebelumnya. Saham Facebook sempat pulih, namun tak lama.
Saham Facebook kembali melorot pasca Zuckerberg menghadapi “sidang” di Kongres pada bulan Juli lalu. Sejak itu, saham Facebook terus merosot hingga 26,7 persen.
Tetapi nampaknya upaya investor empat negara bagian itu akan sia-sia karena Zuckerberg memiliki mayoritas saham perusahaannya. Artinya dia tidak dapat dilengserkan oleh investor manapun karena masih menjadi pemilik mayoritas dengan memiliki 60% hak suara.
Baca juga: Cara Pastikan Facebook Anda Telah Diretas atau Tidak
Bendahara Negara Bagian Rhode Island Seth Magaziner menjelaskan walaupun hasilnya akan gagal, namun usulan ini akan membuat mereka memaksa pembicaraan pada pertemuan tahunan dari sekarang hingga kemudian di pengadilan opini publik.
Sementara itu, juru bicara Facebook menolak memberikan pendapat atas usulan empat investor tersebut. [WS/HBS]
Sumber: PhoneArena