Telset.id, Jakarta – Google melakukan berbagai upaya untuk bisa kembali ke China. Salah satunya dengan menggagas proyek Dragonfly. Raksasa teknologi ini seolah cuek dengan berbagai kritikan, bahkan penolakan, terkait proyek kontroversial tersebut.
CEO Google, Sundar Pichai, secara terang-terangan menyatakan bahwa perusahaan tetap mempertimbangkan untuk menghadirkan mesin pencari khusus bagi pengguna China ini. Ia menyebut, Google ingin melayani semua pengguna di dunia.
“Kedatangan kembali Google di China untuk mengakomodasi pengguna yang selalu membutuhkan alat untuk mencari sesuatu via internet. Dengan merambah lagi pasar China, Googla akan menyediakan informasi secara lebih baik,” jelas Pichai.
Baca juga : CEO Google Masih Bungkam Soal Proyek Dragonfly ke Senat AS
Ia melanjutkan, seperti dikutip Telset.id dari Wired, Selasa (16/10/2018), kehadiran Dragonfly bisa memberi informasi secara lebih luas kepada masyarakat di berbagai negara. Karenanya, sampai kini, Google masih yakin dengan proyek Dragonfly.
Pichai sangat sadar bahwa proyek Dragonfly telah mendapat penolakan dan memicu amarah karyawan Google. Tak cuma mereka yang ada didalam (perusahaan), pemerintah Amerika Serikat pun terang-terangan tak setuju dengan rencana peluncuran mesin pencari tersebut di China.
Baca juga : Google Lanjutkan Pengembangan Project Dragonfly untuk China
“Orang-orang tidak sepenuhnya memahami. Namun, kami harus membuat keseimbangan, termasuk memberi keadilan dengan menyediakan ruang untuk kebebasan berekspresi. Kami bukannya tidak mengikuti aturan hukum di setiap negara,” tutur Pichai.
Google dilaporkan telah melakukan serangkaian upaya untuk kembali menembus pasar China, termasuk mencari mitra lokal seperti Tencent Holdings untuk membangun pusat data dan jasa layanan komputasi awan. Google sepertinya sangat serius dengan proyek Dragonfly. [SN/IF]
Sumber : Wired