Telset.id, Jakarta – Belum selesai dengan isu adanya group Facebook LGBT di Garut, isu ini kembali muncul di dunia maya. Kali ini warganet di twitter ramai-ramai membuat tagar #UninstallGojek.
Gerakan ini pun menjadi viral di dunia twitter. Mereka yang tidak mendukung LGBT berencana akan meninggalkan aplikasi Gojek tersebut. Dugaan bahwa Gojek mendukung LGBT muncul dari postingan Facebook milik Wakil Presiden Pengembangan Bisnis dan Operasi Gojek, Brata Santoso.
Dalam postingannya Brata menulis bahwa Gojek adalah perusahaan yang mendukung keberagaman termasuk dengan LGBT. Bahkan dalam fotonya terlihat seorang pria yang memakai kaos berlambang LGBT.
Sontak pernyataan ini membuat warganet kesal. Di laman Twitter mereka berencana ingin meninggalkan aplikasi buatan Nadiem Makarim tersebut.
Baca juga: Kominfo Segera Blokir Group Facebook LGBT Garut.
Baca juga: Heboh Ratna Sarumpaet, Tagar #WajahmuPlastik Jadi Trending Topic
Misalnya saja akun Ibnu Avisa Al-Islamy dengan nama akun @IbnuAvisa000. Pada cuitannya Ibnu mengatakan bahwa ajaran Islam mengharamkan LGBT sehingga demi menjaga keimannya dirinya pun akan menghapus aplikasi tersebut dalam ponselnya.
https://twitter.com/IbnuAvisa000/status/1051279199330230272
Tetapi ada juga cuitan dari pihak pengemudi Gojek itu sendiri. Budi seorang pengemudi Gojek dengan nama akun @BudiGo3 mengatakan jika pada Sabtu malam dirinya tidak mendapatkan pesanan. Budi menduga jika hal ini dikarenakan gerakan tersebut.
https://twitter.com/BudiGo3/status/1051136369643249664
Tetapi ada cuitan yang cukup menarik dari Gisesya Ranggawari. Dalam akunnya yakni @agisesya dia menulis bahwa mereka yang melakukan gerakan #UninstallGojek tidak menyadari jika platform Twitter juga mendukung keberadaan LGBT. “Tapi kalian bicaranya di Twitter yg mendukung LGBT.Mikir,” tulis Gisesya.
Pada #UninstallGojek karena katanya Gojek dukung LGBT. Tapi kalian bicaranya di Twitter yg mendukung LGBT. Mikir. pic.twitter.com/2BVwjPHvv9
— Gisesya Ranggawari (@agisesya) October 13, 2018
Pihak Go-Jek pun akhirnya angkat bicara mengenai kasus ini. Pada Sabtu (13/10) akun resmi @gojekindonesia mengeluarkan pernyataan resmi terkait masalah ini. Pihak Go-Jek mengatakan jika postingan Brata Santoso adalah pendapat pribadi.
Dikatakan, tulisan Brata adalah pendapatnya terhadap salah satu event internal dengan tema keberagaman. Masih dalam cuitannya Gojek mengakui jika perusahaannya sangat menghargai keberagaman karena dari sana inovasi akan tumbuh.
GO-JEK menjunjung tinggi keberagaman yang menciptakan persatuan dan keharmonisan, sejalan dengan nilai-nilai dan budaya Indonesia, yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. pic.twitter.com/OQq7n1JmlF
— Gojek Indonesia (@gojekindonesia) October 13, 2018
Sayangnya cuitan ini masih belum bisa meredam tagar tersebut di Twitter. Hingga hari ini (14/10) tagar #UninstallGojek masih menempati urutan teratas. Berdasarkan penelusuran Telset.id di laman trends24.in tagar #UninstallGojek berada diposisi pertama. Sedangkan pada posisi kedua ada tagar #ClosingAsianParagames2018 dan #SemangatMalamMinggu
Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir group Facebook LGBT (Lesbian Gay Bisexual Transgender) pada Kamis (11/10/2018). Pemblokiran ini dilakukan setelah Kominfo mendapat laporan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Baca juga: Kominfo Resmi Blokir Group Facebook LGBT Garut
Melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika mereka memblokir Grup Gay yang beranggotakan lebih dari 2.600 siswa SMP dan SMA di daerah Garut, Jawa Barat.
Menurut Plt. Kepala Biro Humas Kominfo Ferdinandus Setu, pemblokiran tersebut mengikuti permintaan dari KPAI, karena dinilai membahayakan anak-anak dan remaja di wilayah Garut.
“Langkah pemblokiran terhadap group Facebook LGBT ini dilakukan setelah mendapat surat elektronik dari KPAI yang menurut mereka berpotensi mengkampanyekan praktik gay di kalangan anak-anak atau remaja laki-laki,” jelas Ferdinandus dalam keterangannya, Kamis (11/10/2018)