Operator Seluler AS Juga Disusupi ‘Chip Mata-mata’ China?

Telset.id, Jakarta – Polemik terkait adanya “chip mata-mata” China kembali berlanjut. Kali ini Sebuah perusahaan telekomunikasi besar di Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah disusupi oleh perangkat keras rekayasa yang diduga chip tersebut.

Menurut laporan dari Bloomberg pada selasa lalu (09/10) sebuah perusahaan telekomunikasi besar AS telah menemukan perangkat keras rekayasa dan akhirnya dimusnahkan pada bulan Agustus lalu.

Dilansir Telset.id dari CNET, perangkat tersebut ditemukan oleh ahli keamanan Yossi Appleboum yang ditugaskan untuk memeriksanya.

Pada saat pemeriksaan Appleboum menemukan keganjilan. Ternyata ada perangkat misterius yang dibangun pada konektor Ethernet server Supermicro ketika dilakukan pemeriksaan.

Baca juga: Operator China “Pasrah” Data Penggunanya Diambil Kepolisian

Perangkat tersebut ditemukan ketika Appleboum menemukan sebuah percakapan misterius dari server Supermicro. Sosok Appleboum sendiri adalah kunci dari laporan ini.

Bloomberg mengklaim jika ahli keamanan tersebut menyediakan dokumen, analisis dan bukti lain yang sengaja tidak dipublikasikan oleh pihak Bloomberg.

Bloomberg dan Appleboum juga sepakat untuk merahasiakan nama perusahaan tersebut. Laporan tersebut sontak menjadi perbincangan dan ketika dihubungi wartawan Appleboum belum mau berkomentar.

Hal serupa juga terjadi kepada pihak perusahaan. Wartawan menghubungi pihak perusahaan telekomunikasi AS seperti T-Mobile, Sprint, AT & T tetapi mereka kompak menjawab jika ketiganya bukan perusahaan yang Bloomberg tuliskan.

Baca juga: AS Dukung Bantahan Apple Soal “Chip Mata-mata” China

Laporan Bloomberg ini sebenarnya mengikuti laporan sebelumnya tentang “Chip Mata-mata” China yang ada di Apple, Amazon dan Supermicro.

Pihak Apple dan Amazon pun membantah laporan tersebut. Pada hari Senin kemarin (08/10) Apple mengirim surat kepada Kongres AS untuk meyakinkan mereka bahwa laporan Bloomberg tidak benar.

Supermicro juga membantah laporan tersebut. Baginya tidak ada bukti terkait komponen yang tidak sah dalam produknya. Bahkan nama lengkap perusahaan  tersebut adalah Super Micro Computer.

“Keamanan pelanggan kami dan integritas produk kami adalah inti dari bisnis kami dan nilai-nilai perusahaan kami,” kata perwakilan Supermicro dalam pernyataan yang dikirim melalui email.

Perusahaan server tersebut sangat berhati-hati terkait keamanan produk dengan mengikuti standar kualitas dan keamanan yang ketat. Berbeda dengan Bloomberg menurutnya belum ada laporan terkait kasus komponen tidak sah di produk milik Supermicro.

Baca juga: Apple Yakin Tak Ada “Mata-mata China” di Server iCloud

“Tidak ada lembaga pemerintah yang telah memberi tahu kami bahwa mereka telah menemukan komponen yang tidak sah di papan kami, dan tidak ada pelanggan yang melaporkan menemukan komponen tidak sah tersebut. ” lanjutnya.

Tetapi bagi Bloomberg adanya peretasan di server perusahaan telekomunikasi adalah bukti gangguan komponen teknologi penting yang harus diatasi oleh pihak Amerika Serikat.

Sedangkan Yossi Appleboum mengatakan kepada Bloomberg bahwa dia melihat manipulasi serupa di perangkat keras vendor lain yang dibuat oleh kontraktor di China. [NM/HBS]

Sumber: CNET

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI