Gara-gara Chip Mata-mata, Lenovo-ZTE Kena Getahnya

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Kasus penyusupan alias mata-mata China terhadap server sejumlah raksasa teknologi seperti Amazon dan Apple rupanya menimbulkan dampak cukup luas. Akibatnya, perusahaan-perusahaan asal China terkena getahnya.

Dua perusahaan asal China yang terdaftar di bursa saham internasional, seperti Lenovo dan ZTE, merasakan dampak dari aksi tersebut.

Saham dua raksasa teknologi asal negeri Panda ini dilaporkan langsung anjlok, hanya sehari setelah laporan aksi mata-mata melalui microchip untuk mencuri rahasia teknologi perusahaan Amerika Serikat (AS) tersebut.

Lenovo nampaknya yang paling terpukul karena nilai sahamnya anjlok lebih dari 17 persen. Sedangkan ZTE tercatat anjlok 11,4 persen pada pembukaan bursa saham pagi ini, seperti dilansir channelnewsasia, Jumat (5/10/2018)

“Produk elektronik buatan China mungkin kelihatan tidak aman karena berita tersebut. Secara umum saham perusahaan teknologi juga merosot akibat adanya kasus penyusupan itu,” ujar Anamis CGS-CIMB Securities Hong Kong Ray K W Kwok.

Kasus mata-mata China itu juga bakal menyulitkan langkah Lenovo karena sekitar sepertiga dari pendapata mereka berasal dari wilayah Amerika Utara.

Baca juga: Ada “Mata-mata China” di Apple dan Amazon?

ZTE nampaknya justeru lebih menderita karena perusahaan ini sedang berjuang keluar dari kerugian sebesar 40 persen pada Juni lalu akibat keputusan Washington melarang perusahaan AS menjual perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software) penting pada mereka selama 7 tahun.

Kendati larangan tersebut dicabut sementara karena ZTE sudah membayar denda ratusan triliun rupiah, namun nilai sahamnya tetap terpuruk.

“Sebenarnya kasus mata-mata China ini tak berdampak pada Lenovo. Namun karena perusahaan ini menjual PC dan server di AS, sentiment investor juga terpengaruh. Sulit juga memprediksi ini perkembangan ini,” kata Analis Senior eFusion Capital Dennis Guan.

Sebenarnya kemerosotan harga saham itu juga terkait dengan tren aksi jual alias ambil untung saham perusahaan teknologi diseluruh dunia. jadi sebenarnya rata-rata nilai saham perusahaan teknologi juga terkoreksi walaupun sedikit.

Baca juga: Amerika Turunkan Tarif Impor Produk Teknologi China?

Situasi investor yang rentan sentiment politik juga diperparah pernyataan Wakil Presiden Amerika Mike Pence yang menuduh Beijing melakukan agresi militer, pencurian komersial dan menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) meningkat.

Dia juga menuding China cenderung melakukan intervensi pada pemilihan presiden AS mendatang. “Tidak ada keraguan, China ikut campur dalam demokrasi Amerika,” tukas Pence. [WS/HBS]

Sumber: ChannelNewsAsia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI