Selama 6 Tahun, Ada 259 Kematian Akibat Selfie

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Para peneliti mendesak untuk segera dibuatnya peringatan “No Selfie Zone” atau larangan selfie di sejumlah lokasi tertentu, setelah serangkaian kematian yang tidak disengaja terjadi pada saat selfie. Dari data yang dikumpulkan sepanjang Oktober 2011 hingga November 2017, terdapat 259 kematian akibat selfie.

Beberapa peristiwa kematian pada saat selfie yang banyak terjadi di antaranya, tenggelam, ditabrak kendaran, sampai jatuh dari ketinggian. Jika digolongkan berdasarkan jenis kelamin, mayoritas korban adalah laki-laki dengen persentase 72,5 persen, sementara 27,5 persen sisanya adalah perempuan.

Dilansir Telset.id dari Metro, Senin (01/10/2018), para peneliti yang menulis dalam Journal of Family Medicine and Primary Care mengakui bahwa selfie adalah bentuk penting dari “ekspresi diri”. Namun, mereka memperingatkan bahwa angka kematian meningkat dengan pesat, sejak adanya selfie.

Baca Juga: Twitter Kasih Rekomendasi Akun Layak Unfollow

Menurut salah satu peneliti, Dr Agam Bansal yang melakukan analisis di Institut Ilmu Kedokteran India mengatakan, selfie sebenarnya tidak berbahaya. Tapi, perilaku manusia yang menyertai selfie itulah yang dianggap sangat berbahaya.

Atas dasar itulah, para ilmuwan menyerukan peringatan “No Selfie Zone” untuk menghentikan kebiasaan narsis yang berujung pada kematian. Selain itu, mereka juga ingin masyarakat dididik tentang perilaku berisiko dan tempat berisiko di mana foto selfie tidak boleh diambil.

Baca Juga: Awas! Banyak Video Operasi Plastik ‘Abal-abal’ di YouTube

“Zona larangan selfie harus dibuat di banyak wilayah, terutama di dekat air terjun, puncak gunung, dan gedung-gedung tinggi, untuk mengurangi insiden kematian yang berhubungan dengan narsis,” katanya.

Dr Bansal juga memperingatkan, penelitian tersebut telah mengungkap jumlah kematian yang disebabkan selfie. Namun insiden kematian yang terungkap hanya terjadi di puncak gunung es. Ia menyatakan, ada banyak kasus kematian akibat selfie yang tidak dilaporkan.

Dalam penelitiannya, Dr Bansal mencari data dari semua pemberitaan di seluruh media di dunia. Hampir setengah dari seluruh angka kematian akibat selfie, terjadi pada kelompok usia 20-29 tahun, kemudian diikuti oleh kelompok usia 10-19 tahun.

Baca Juga: Cobain Yuk! Foto Selfie ala Astronot NASA

Sedangkan jumlah kematian tertinggi akibat selfie ada di India, di negara bagian Goa yang akhirnya membuat zona tanpa selfie resmi dibuat pada bulan Juni lalu. Setelah India, beberapa negara lainnya adalah Rusia, Amerika Serikat, dan Pakistan.

Mayoritas peristiwa kematian akibat selfie meliputi, tenggelam dengan 70 peristiwa, kecelakaan transportasi 51 peristiwa, jatuh dari ketinggian 48 peristiwa, dan kebakaran 48 peristiwa. Sementara 8 lainnya, melibatkan hemat, 16 peristiwa terjadi akibat setrum listrik dan 11 sisanya akibat senjata api.

Tim peneliti juga berharap ada pelaporan yang lebih baik tentang kecelakaan berujung kematian akibat selfie. Sebab, selama ini selfie tidak pernah dijadikan sebagai penyebab kematian resmi. (BA/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI