Menkominfo: Startup dan Unicorn Kunci Ekonomi Digital Nasional

Telset.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyatakan pertumbuhan perusahaan rintisan alias startup dan startup dengan valuasi diatas US$1 miliar atau setara Rp 14,6 triliun (unicorn) merupakan salah satu kunci yang mendorong ekonomi digital nasional.

Menurut Menkominfo hal ini bisa dilihat dari kombinasi valuasi 4 Unicorn Indonesia yang sudah melebihi kombinasi market capital dari XL, Indosat, dan Hutchitson Tri.

“Padahal empat perusahaan ini berdiri baru sekitar 8 tahun yang lalu, servicenya diluncurkan 3-4 tahun yang lalu. Sementara operator tadi sudah puluhan tahun. Inilah gelombang ekonomi digital kita,” ujar Menkominfo di acara BukaTalks by Bukalapak, Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi digital, lanjut Menkominfo, pemerintah mengubah perannya dari sebelumnya hanya sebagai regulator, kini juga menjadi fasilitator hingga akselerator. Langkah ini dilakukan Kominfo untuk menyesuaikan dengan dinamika perkembangan ekonomi saat ini.

Baca juga: Menkominfo: Internet Cepat untuk Ekosistem Ekonomi Digital

Bahkan untuk memancing lebih banyak pertumbuhan startup, Menkominfo memerintahkan para stafnya untuk mempermudah proses perizinan startup. Misalnya dengan melakukan registrasi online sendiri, tanpa harus mendatangi loket pelayanan izin kominfo.

Kendati demikian, Menkominfo juga menekankan pentingnya pelaku startup melewati tahapan yang menyeluruh unttuk bisa menjadi unicorn.

“Yang dilakukan Kominfo bukan hanya memikirkan apa yang dihasilkan saat ini tapi 5 – 10 tahun lagi. Salah satunya pemerintah jadi mak comblang untuk startup dengan investor,” ujarnya

Kominfo, menurut Rudiantara, mengadakan 1st Nexticorn International Summit Mei lalu di Bali, dimana startup-nya dikurasi oleh EY. “Kalau mau go internasional, mainnya harus di kelas seperti itu,” jelas Menkominfo.

Senada, Hermawan Kartajaya, Pakar Pemasaran Indonesia yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM, menekankan pentingnya keahlian atau skill yang menyeluruh bagi pegiat startup untuk dapat mencapai status unicorn.

“Kalau mau jadi unicorn harus segalanya, harus menggunakan teknologi tapi juga kuasai offline-nya. Orang-orang unicorn gitu human relations-nya bagus, bukannya dia sembunyi di online tapi begitu ketemu di offline lari,” tegas Hermawan.

Baca juga: Kualitas Startup Indonesia Terus Meningkat

Selain itu, dia berpendapat produktivitas dan kreativitas juga menjadi hal yang perlu diasah bagi para pegiat startup.

“Produktivitas selalu menjadi tolak ukur daya saing. Siapa yang produktif dia akan menang, tapi kalau ngga ada kreativitas akan mati juga. Tapi kalau hanya kreatif tapi ngga produktif, juga tidak ada hasilnya,” tandasnya. [WS/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI