Pengidap ‘Snapchat Dysmorphia’ Nekat Operasi “Wajah Editan”

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Snapchat dan Instagram memiliki fitur untuk mengedit foto selfie secara otomatis. Fitur ini memungkinkan orang yang selfie tampak mulus dan sempurna di media sosial. Konyolnya, banyak pengguna Snapchat yang nekat operasi wajah agar nampak sama dengan foto hasil editan.

Saat ini sejumlah remaja nekat melakukan operasi plastik hingga wajah mereka menyerupai foto yang diposting di media sosial. Dan ternyata, kebiasaan membuat wajah tampak sempurna seperti foto editan itu telah melahirkan penyakit mental yang disebut ‘Snapchat Dysmorphia’.

Dilansir dari metro.co.uk, istilah ‘Dysmorphia Snapchat’ pertama kali diciptakan oleh dr Tijion Esho, seorang dokter kosmetik, di Harley Street.

Jika biasanya, orang datang ke dokter bedah kosmetik dengan membawa foto selebritis, sekarang mereka membawa foto wajahnya sendiri yang sudah hasil editan di Snapchat atau media sosial lainnya.

Fenomena ini semakin meningkat, dan ini dibenarkan oleh para ahli bedah plastik yang mengaku banyak menemukan pasien yang ingin meningkatkan penampilan mereka.

Dr Neelam Vashi, Direktur Cosmetic dan Laser, Universitas Boston di Massachusetts, mengatakan sebuah fenomena baru yang disebut Dysmorphia Snapchat telah muncul.

Baca juga: Beberapa Trik Snapchat Biar Kelihatan Cantik & Kreatif

Menurutnya, Dysmorphia Snapchat adalah ketika pasien melakukan operasi untuk membantu mereka tampak seperti versi diri sendiri yang sudah difilter.

Sebuah peneilitian yang dipublikasikan di JAMA Facial Plastic Surgery Viewpoint mengatakan, aplikasi seperti Snapchat dan Facetune memungkinkan orang yang selfie mencapai tingkat ‘kesempurnaan’ fisik yang sebelumnya hanya terlihat di majalah selebriti atau kecantikan.

Di antaranya, meningkatkan fitur individu seperti meningkatkan dagu, membentuk tulang pipi dan meluruskan atau mengurangi hidung, membuat seseorang tampak lebih ramping, atau bahkan lebih montok.

“Sedikit penyesuaian pada Facetune dapat menghaluskan kulit, dan membuat gigi terlihat lebih putih, mata dan bibir lebih besar. Posting di Instagram, Like serta komentar pun mulai bergulir. Dapat dikatakan aplikasi ini membuat kita kehilangan kontak dengan kenyataan karena kita berharap terlihat sempurna dan tersaring dalam kehidupan nyata juga,” jelas Dr Vashi.

Baca juga: Snapchat Kini Bisa Coret-Coret Wajah

Hasil penelitian pada 2017 lalu menunjukkan bahwa gadis yang memanipulasi foto mereka, lebih peduli dengan penampilan tubuh mereka. Sebuah survei dari ahli bedah dan operasi plastik menunjukan, 55 persen remaja ingin meningkatkan penampilan mereka.

Hal ini jauh berbeda dengan empat tahun yang lalu. Akademi Plastik Wajah dan Bedah Rekonstruktif Amerika mengatakan, pada 2013, orang yang ingin melakukan operasi wajah hanya 13 persen.

Studi ini juga menemukan, 56 persen responden juga melihat peningkatan klien berusia di bawah 30 tahun. Namun dr Vashi mengingatkan operasi bukanlah tindakan terbaik dalam kasus ini, dan justru akan memburuk keadaan.

Timnya merekomendasikan agar penderita Dysmorphia Snapchat melakukan pengobatan psikologis seperti terapi perilaku kognitif dan manajemen gangguan dengan cara yang empatik dan tidak menghakimi.

Baca juga: Ssttt… Begini Cara Gunakan Filter Tersembunyi di Snapchat

“Penting bagi para dokter untuk memahami implikasi media sosial pada tubuh dan harga diri serta memberikan konseling kepada pasien mereka,” imbuhnya. [BA/HBS]

Sumber: Metro.co.uk

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI