Telset.id,Jakarta – Sebanyak 145 aplikasi di Google Play ditemukan terinfeksi malware baru yang dapat merusak mesin Windows. Menurut laporan awal pekan ini, 145 aplikasi Andorid yang terinfeksi malware itu sebagian besar pertama kali dirilis pada bulan Oktober dan November tahun lalu.
Google telah menghapus aplikasi yang terkena malware, namun penanggulangan baru dilakukan setelah lebih dari enam bulan dirilis.
Google menyebutkan beberapa aplikasi yang terinfeksi malware, di antaranya Learn to Draw clothing, Modification Trail, dan Gymnastics Training Tutorial.
Para peneliti di Palo Alto Networks telah menemukan aplikasi Android yang terinfeksi ini dan melaporkannya ke Google. Beruntungnya, malware di aplikasi ini tidak menyebabkan kerusakan pada sistem operasi seluler Android.
Baca juga: Waspada! Malware Ini Bisa Kontrol Penuh Smartphone Android
Namun, yang menarik dari aplikasi ini adalah mereka memiliki file executable Windows yang berbahaya. Artinya, malware ini tidak menimbulkan ancaman apa pun ke perangkat Android karena file ini hanya dapat berjalan pada mesin yang menggunakan Windows.
Laporan Palo Alto Networks menyatakan bahwa beberapa dari aplikasi yang terinfeksi ini masing-masing sudah 1000 kali diunduh dan diinstal, serta mendapat peringkat bintang empat.
“Di antara aplikasi yang terinfeksi ini, satu file APK mungkin berisi beberapa file PE berbahaya di lokasi yang berbeda, dengan nama file yang berbeda. Namun, ada dua file PE yang disematkan di semua aplikasi yang terinfeksi,” jelas laporan itu.
Baca juga: Ribuan Smartphone Android Sudah Dipasang Malware Prainstall
Kemungkinan besar, kerusakan dapat terjadi jika file APK dari aplikasi yang terinfeksi dibongkar pada mesin Windows dan file PE yang mengandung malware dibuka pada PC.
Namun, kemungkinan terburuk jika para pengembang mengeluarkan file berbahaya tersebut dan dapat dijalankan di Android.
Sebelumnya, pada Maret tahun lalu, malware serupa dengan kemampuan yang dapat menyebabkan kerusakan pada mesin Windows menyerang sekitar 132 aplikasi Android di Google Play.
Baca juga: Tipu Google, Malware di Android Suka “Ganti Nama”
Sebagian besar aplikasi yang terinfeksi berasal dari Indonesia, dan kebetulan ditemukan peneliti di Palo Alto Networks. [BA/HBS]
Sumber: Gadgets.ndtv