Telset.id, Jakarta – Twitter mengeluarkan kebijakan tegas soal kabar dugaan aksi peretasan oleh intelijen Rusia. Lewat kebijakan tersebut, Twitter sekarang melarang eksistensi akun yang terkait Rusia di platform mereka.
Seperti diketahui sebelumnya, Amerika Serikat (AS) menuding bahwa 12 intelijen Rusia telah melakukan peretasan akun untuk memengaruhi hasil pemilihan presiden AS pada 2016 lalu.
Diketahui ada dua akun asal Rusia yang telah dibekukan oleh Twitter. Masing-masing adalah DCLeaks dan Guccifer 2.0 yang diduga telah melakukan pelanggaran peraturan privasi data yang ditetapkan Twitter.
Meski telah menindak akun berbau Rusia dengan tegas, namun Twitter mengakui bahwa sebenarnya penutupan akun-akun tersebut di platform-nya terbilang terlambat. Tuduhan AS kepada Rusia beberapa waktu lalu juga, dilaporkan hanyalah sekedar formalitas.
Baca Juga: Twitter Hapus 70 Juta Akun, Ada Apa?
“Kami sedang meninjau kebijakan dan segera membuat pembaruan. Kami harus responsif terhadap semua aksi penyalahgunaan,” ucap Twitter dilansir Engadget, Minggu (15/07/2018).
Twitter sendiri baru saja mengembangkan teknologi untuk menemukan akun yang layak ditangguhkan. Melalui teknologi itu, dalam dua bulan terakhir, Twitter sukses menghapus lebih dari 70 juta akun.
Sejak Oktober 2017, jumlah akun yang dihapus Twitter meningkat menjadi dua kali lipat. Selain itu, Twitter juga terus menangguhkan sebanyak satu juta akun setiap harinya.
Baca Juga: Apes! Gara-gara Twitter, Katy Perry Kehilangan Jutaan Followers
Akibat kebijakan bersih-bersih Twitter tersebut, sejumlah selebriti dilaporkan kehilangan dua persen pengikutnya. Salah satu yang paling dirugikan adalah penyanyi Katy Perry yang harus kehilangan 2,6 persen pengikut atau sebanyak 2,8 juta followers.
Selebriti lain yang masuk daftar 100 besar pengikut terbanyak di Twitter juga terkena imbas. Mariah Carey, Pink, Britney Spears, dan Eminem kehilangan lebih dari tiga persen pengikutnya. (SN/FHP)