Telset.id,Jakarta – Pemerintah Jepang akan meluncurkan dewan publik-swasta tahun ini untuk membahas masalah pengembangan mobil terbang. Harapannya, akan ada banyak perusahaan di luar industri mobil yang ikut terlibat dalam pengembangan mobil terbang.
Dalam sebuah konferensi pers, Ketua Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga mengatakan perkembangan inovasi mobil terbang atau flying car di Jepang sangat lambat. Oleh sebab itu, pemerintah Jepang ingin mengajak para ‘pemain baru’ untuk bergabung.
Mobil terbang, yang dimaksud adalah mobil yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal atau beroperasi tanpa pengemudi. Harapannya, mobul terbang dapat membantu mengurangi kemacetan di perkotaan.
Perusahaan startup dan perusahaan dibidang teknik sedang terlibat dalam pengembangan teknologi kendaraan semacam ini, namun hanya sedikit kemajuan yang telah dibuat dalam hal legislasi dibidang keselamatan.
Suga mengatakan, pemerintah berharap mobil terbang dapat berguna di daerah pegunungan dan pulau-pulau terpencil, serta dapat berguna pada saat terjadi bencana alam.
Dewan yang tediri dari Kementerian Ekonomi Perdagangan dan Industri serta Kementerian Pertanahan Infrastruktur Transportasi dan Pariwisata, kemungkinan akan membuat peta jalan untuk mobil terbang ini.
Di Jepang, sekelompok sukarelawan yang bekerja di industri otomotif dan penerbangan bernama Cartivator Resource Management, sedang membuat mobil terbang untuk dipamerkan pada saat upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020.
Baca juga: Mobil Terbang Toyota akan Unjuk Gigi di Olimpiade 2020
Toyota bersama Cartivator tengah merampungkan project kendaraan terbang bernama SkyDrive dengan investasi hingga Rp 4,6 miliar. SkyDrive yang diklaim merupakan kendaraan terbang terkecil di dunia.
Mobil terbang buatan Toyota ini hanya memiliki ukuran sepanjang 2,9 meter. Meski kecil, SkyDrive memiliki kemampuan terbang hingga 33 kaki di atas tanah, atau sekitar 10 meter dengan kecepatan hingga 100 km/jam.
Sementara itu, di luar Jepang, pabrikan pesawat yang berbasis di Perancis, Airbus sedang melakukan uji coba kendaraan terbang yang dapat dikendarai satu orang, pada bulan Januari lalu.
Sedangkan perusahaan penyedia layanan transportasi online, Uber Technologies Inc menargetkan akan menyediakan layanan taksi terbang pada 2023. Untuk mewujudkan mimpinya ini, Uber menggandeng badan antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk mengembangkan sistem penerbangan untuk mobil terbang Uber.
Baca juga: Penampakan Mobil Terbang Uber di Ajang CES 2018
Sedangkan untuk mengembangkan konsep kendaraan terbang ini, perusahaan asal San Francisco, AS tersebut menggandeng perusahaan helikopter bernama Bell Helicopter.
Uber sendiri baru-baru memamerkan konsep mobil terbang mereka di ajang Consumer Electronic Show (CES) 2018. Inilah pertama kalinya Uber mempersilahkan para pengunjung mendapatkan ide bagaimana bentuk dari kendaraan terbang milik mereka. [BA/HBS]
Sumber: Japan Times