Telset.id, Jakarta – Uber mengembangkan sistem yang mampu mendeteksi penumpang mabuk. Perusahaan ride-sharing asal Amerika Serikat itu memanfaatkan teknologi berbasis artificial intelligence (AI), ketika mengembangkan sistem pendeteksi tersebut.
Menurut salah seorang anggota tim dari Trust & Safety Uber, nantinya aplikasi dapat menganalisis perilaku pengguna ketika menggunakan aplikasi Uber untuk mengetahui bagaimana kondisi penggunanya ketika memesan Uber.
Dilansir dari The Verge, sistem akan menganalisis secepat apa pengguna mengetikkan tulisan di aplikasi, berapa banyak kesalahan ketik, bagaimana pengguna mengklik tombol di aplikasi, seberapa cepat pengguna berjalan, dan bagaimana pengguna memegang serta mengangkat panggilan telepon.
Dari analisis perilaku tersebut, Uber bisa mendeteksi apakah penumpang masuk kategori mabuk atau tidak.
Jika terdeteksi mabuk, maka sistem akan memberitahu pengemudi Uber apabila penumpang yang akan dijemput dalam kondisi mabuk. Notifikasi itu akan muncul pada smartphone pengemudi.
Baca Juga: Erdogan: Masa Depan Uber Telah Berakhir
Nantinya, Uber akan mengalihkan pesanan penumpang yang terdeteksi mabuk tersebut kepada pengemudi yang lebih berpengalaman supaya tidak merepotkan dalam perjalanan dan bisa selamat sampai tujuan.
Ide Uber ini sendiri berhasil mendapat respon positif dari berbagai pihak, khususnya konsumen loyalnya. Bahkan, ada masukan dari segelintir konsumen agar Uber bersedia untuk memberi penghargaan kepada pengemudi yang mau mengantarkan penumpang mabuk.
Baca Juga: Tiap Tahun, Uber Wajibkan Driver Ikuti Pemeriksaan Riwayat Kriminal
Dengan mengembangkan sistem deteksi penumpang mabuk, Uber setidaknya bisa membantu menekan tingkat kejahatan dan pelecehan seksual. Seperti diketahui, berdasarkan investigasi yang dilakukan CNN, setidaknya 103 pengemudi Uber di Amerika Serikat dituduh melecehkan penumpang. (BA/FHP)
