Telset.id,Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengaku telah mengevakuasi beberapa warga mereka dari China setelah mengalami gejala gangguan kesehatan yang diduga akibat ‘serangan sonic’. Apa itu?
Bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan, pegawai pemerintah AS di China menderita cedera otak akibat ‘suara abnormal’ mirip dengan cedera yang dialami para diplomat Amerika dan Kanada di Kuba tahun lalu.
Kini kedutaan Amerika di China telah mengirimkan peringatan kedua dalam dua minggu ini kepada warga, berisi peringatan masalah kesehatan yang tak terjelaskan dan memaksa sejumlah pegawai pemerintah AS yang bekerja di konsulat untuk dipindahkan kembali ke AS.
Pada Jumat lalu, pemerintah Amerika meminta warga Amerika yang tinggal di China untuk segera meminta bantuan medis jika mereka mengalami gangguan fisik yang tidak biasa.
Meski tidak dijelaskan secara detil, namun yang pihak AS menyebutkan bahwa warganya mengalami sesuatu yang tidak dapat dijelaskan, fenomena pendengaran atau sensorik, atau masalah kesehatan lainnya.
Peringatan tersebut meminta orang-orang untuk memperhatikan gejala tak wajar, misalnya pusing, sakit kepala, tinnitus, kelelahan, masalah kognitif, masalah penglihatan, keluhan telinga dan gangguan pendengaran, dan kesulitan tidur.
Berita Terkait: China Ungguli AS dan Eropa dalam ‘Pertempuran’ 5G
Peringatan itu datang setealah tim medis AS memeriksa banyak orang Amerika yang bekerja di konsulat di Guangzhou. Juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert mengatakan sejumlah orang telah dibawa ke AS tetapi tidak disebutkan berapa banyak yang terkena dampak dan dievakuasi.
Pemerintah AS menyatakan insiden Kuba merupakan ‘serangan khusus’ pada pekerja Amerika, namun belum secara terbuka mengidentifikasi penyebab atau pelakunya. Sebagian besar insiden itu disertai dengan suara aneh dan tidak dapat dijelaskan, yang membuat para penyelidik AS mencurigai adanya sebuah serangan sonic.
Dikonfirmasi terkait dengan insiden itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying mengatakan pada hari Kamis, AS tidak secara resmi mengangkat masalah ini dengan Beijing.
“Jika AS melakukan kontak resmi dengan kami, China akan melanjutkan penyelidikan yang diperlukan dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab serta menjaga komunikasi dan kerja sama yang erat dengan AS,” kata Hua pada saat melakukan konferensi pers.
Cina sebelumnya mengatakan telah menyelidiki kasus yang diumumkan bulan lalu tetapi tidak menemukan petunjuk tentang penyebab gejala tersebut.
Temuan awal dari laporan medis terhadap 24 personel yang terkena dampak di Kuba menunjukkan mereka memiliki masalah sensorik dan memori yang mirip dengan disfungsi otak dan gegar otak.
Pada bulan April, Kanada juga memerintahkan keluarga staf diplomatik di Kuba untuk kembali ke rumah setelah mengalami gejala kesehatan misterius terdeteksi di 10 warga Kanada yang ditempatkan di pulau itu.
Berita Terkait: Tak Cuma 5G, China Juga akan Menangkan Persaingan AI
Disebutkan bahwa 10 warga Kanada itu terus menunjukkan gejala otak yang tidak dapat dijelaskan dan informasi dari pihak medis memperingatkan kemungkinan mengalami cedera otak. [BA/HBS]
Sumber: Metro.co.uk