Telset.id, Jakarta – Hanya tiga hari pascapeluncuran 10 satelit komunikasi ke orbit dari California, SpaceX kembali meluncurkan roket ke stasiun luar angkasa. Peluncuran roket dilakukan di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.
SpaceX meluncurkan roket Falcon 9 yang pernah digunakan sebelumnya. Roket tersebut membawa kapsul Dragon SpaceX berisi kargo seberat 2.630 kilogram serta eksperimen sains ke Stasiun Luar Angkasa International.
Di kapsul Dragon SpaceX, ada sejumlah teknologi baru, termasuk peralatan yang akan dibiarkan mengambang di stasiun luar angkasa. Tujuannya untuk menganalisa badai petir di Bumi.
Baca juga: SpaceX Luncurkan Roket Falcon 9 ke-50
Menurut The Verge, sudah kali kedua NASA memakai roket Falcon 9 bekas untuk meluncurkan roket ke stasiun luar angkasa untuk mengirim peralatan ke lokasi yang sama.
Bedanya, kini SpaceX tidak mencoba mendaratkan lagi roket Falcon 9 ke bumi. SpaceX ingin mengumpulkan data dari peluncuran roket tersebut.
“Peluncuran kali ini merupakan kesempatan baik bagi kami untuk mencoba batas jalur penerbangan,” kata Director of Dragon Mission Management SpaceX, Jessica Jensen.
Baca juga: SpaceX Sukses Luncurkan Satelit Iridium NEXT ke Orbit
“Kami ingin para teknisi bisa mengumpulkan data komplit, tidak hanya ketika roket kembali menembus atmosfer, tetapi juga dalam hal pendaratan,” imbuhnya.