Penjualan NAND Diproyeksi Rampung Juni

Telset.id, YOKKAICHI – Toshiba Corp memperkirakan penjualan Nand, bisnis chip memori flash, senilai US $ 18 miliar atau setara lebih dari Rp 248 triliun, akan selesai paling lambat pada Juni mendatang,

Proses penjualan ini meleset dari jadwal sebelumnya, yang diperkirakan rampung pada akhir Maret. Penjualan yang agak molor ini disebabkan menunggu izin dari lembaga antimonopoli China.

“Kami telah melakukan berbagai upaya untuk menutup kesepakatan pada bulan Maret,” ujar, Head of Nand Yasuo Naruke,seperti dilansir halaman Channelnewsasia.com, Jumat (9/9/2018)

Dia tidak terlalu optimistis bisa menyelesaikan mega transaksi anak usaha Toshiba ini sesuai tenggat waktu yang disepakati sebelumnya. Namun Yasuo yakin kedua belah pihak tetap akan berupaya menyelesaikan transaksi, walaupun harus molor beberapa bulan.

[Baca juga : Toshiba Kenalkan 3 Laptop Enterprise Teranyarnya di Indonesia]

Tahun lalu Toshiba setuju untuk menjual bisnis semikonduktor terbesar kedua di dunia, yakni produsen chip memori flash merek NAND, ke konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan ekuitas swasta AS Bain Capital. Penjualan ini dilakukan untuk menambal lubang keuangan besar yang terjadi akibat kebangkrutan unit nuklirnya di AS.

Berdasarkan pendapat yang beredar luas, izin transaksi ini diperkirakan tidak mungkin keluar pada akhir tahun keuangan Maret. Mengingat review dari regulator China biasanya memakan waktu setidaknya enam bulan.

Sebenarnya Toshiba juga tidak terlalu kebelet menyelesaikan transaksi tersebut sejak mendapat suntikan modal pada akhir tahun lalu dari investor luar negeri. Sejumlah sumber malah mengatakan jika transaksi tidak selesai pada Maret ini, Toshiba bisa memilih untuk membatalkannya.

Beberapa pemegang saham juga menentang penjualan tersebut, dengan alasan produsen elektonik itu sudah mendapatkan modal segar.

Bisnis chip memori flash telah menjadi sumber sebagian besar pendapatan Toshiba karena perusahaan tersebut berjuang untuk mengembangkan bisnis inti lainnya, seperti infrastruktur sosial.

Sebelumnya ambisi Samsung, mitra bisnis Toshiba dalam NAND, untuk menjadi produsen chip terbesar dan menggusur Intel terus dilakukan. Hal ini ditunjukkan dengan digelontorkan dana besar-besaran untuk melakukan ekspansi lini bisnis chip mereka di Korea Selatan.

Melansir dari laman Android Authority, perusahaan dari Negeri Gingseng ini menggelontorkan dana segar sebesar USD 18,6 miliar atau sekitar Rp 248,6 triliun untuk melakukan percepatan produksi chip mereka.

Selain itu, Samsung menargetkan pada 2021 akan ada peningkatan pekerja sekitar 500 ribu orang. Bukti keseriusan Samsung ini ditunjukkan dengan mengucurkan dana sekitar US4 12,5 miliar atau setara Rp 167 triliun untuk membangun pabrik chip NAND di Pyeongtaek. [WS/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI