Telset.id, Jakarta – Belakangan ini, kasus penyebaran video mesum dengan motif sakit hati sedang marak terjadi di media sosial. Sebut saja salah satu contohnya yang dilakukan anggota keluarga dari Kim Kadarshian, yang menyebar foto mantan pacarnya yang sedang melakukan ‘adegan panas’ bersama pacar barunya.
Melihat semakin banyaknya orang yang melakukan tindakan kurang terpuji itu, Facebook pun mengambil langkah tegas menanggulangi hal tersebut dengan menggunakan Artificial Inteligence (AI) di dalam sistem mereka.
[Baca juga: Wow! Netizen Ini Bisa Ngetweet 35 Ribu Karakter]
“AI ini dikembangkan dalam kemitraan dengan pakar keselamatan global. Ini juga merupakan salah satu contoh bagaimana kami menggunakan teknologi baru untuk tetap aman dan mencegah bahaya,” ujar Kepala Keamanan Global Facebook, Antigone Davis.
Sebenarnya, proyek ini sudah dilakukan semenjak April lalu, dengan Australia dan Inggris sebagai dua negara percobaan. Namun, saat itu Facebook belum menggunakan AI, melainkan masih menggunakan cara manual untuk menyaring konten tertentu yang sudah diberi sebuah tanda khusus.
Cara kerja dari AI Facebook bisa dibilang cukup unik. Untuk mengaktifkannya, pengguna Facebook harus menghubungi e-Safety Commissioner terlebih dahulu jika mereka takut foto atau video mereka akan tersebar di platform tersebut.
Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah sang pengguna akan diminta mengirim foto yang dikhawatirkan akan tersebar ke akun dirinya sendiri menggunakan messeger. Di sinilah AI akan melakukan pemindaian foto tersbut dan membuat sidik jari digital.
[Baca juga: Ingat! Pengguna iPhone X Dilarang Lakukan Ini]
Nah, sidik jari digital ini nantinya akan menjadi pedoman AI tersebut untuk memindai setiap foto yang akan diunggah oleh pengguna Facebook di seluruh dunia. Namun perlu diingat, fitur ini masih belum sepenuhnya sempurna. Tim internal Facebook masih akan mengembangkan AI ini ke tingkat selanjutnya.
Hingga saat ini, masih belum diketahui kapan pastinya AI ini dapat digunakan oleh pengguna Facebook di seluruh dunia. Jika nantinya sudah resmi dirilis untuk umum, tentu fitur ini akan sangat membantu pengguna yang tak ingin privasinya terganggu, karena foto-foto pribadinya dijadikan konsumsi publik. [NC/HBS]