Telset.id, Jakarta – Google Play Store kembali disusupi oleh aplikasi yang mengandung malware di dalamnya. Hal tersebut terbilang “ironis” karena toko aplikasi online itu sebenarnya memiliki sistem yang seharusnya bisa memindai aplikasi berbahaya bernama Play Protect.
Malware itu sendiri berkaitan dengan game populer buatan Microsoft yakni Minecraft: Pocket Edition. Menurut laporan dari Symantec, para peneliti keamanannya berhasil menemukan malware yang menyamar sebagai skin atau add-ons bagi game Minecraft.
Tak tanggung-tanggung, total terdapat 8 aplikasi skin Minecraft yang disinyalir mengandung malware. Saat pengguna meng-install aplikasi yang mengandung malware bernama Android.Sockbot itu, nantinya aplikasi akan otomatis terhubung ke server Command & Control.
Setelah terhubung, maka malware mulai mengirim permintaan data iklan dan juga metadata (jenis iklan, ukurannya, dan kainnya) ke server iklan yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keuntungan bagi para pembuat malware.
Namun meski begitu, menurut Symantec tidak ada iklan yang benar-benar ditampilkan pada perangkat pengguna yang terinfeksi. Ibaratnya, perangkat pengguna hanya sebagai “jembatan” pagi para pembuat developer untuk menghasilkan pendapatan.
“Tidak ada fungsi dalam aplikasi untuk menampilkan iklan,” jelas Symantec dalam situs resminya.
Pihak Symantec sendiri menyatakan malware tersebut telah di-install oleh 600.000 sampai 2,6 juta perangkat Amdroid. Meski begitu, Android.Sockbot tidak menargetkan pengguna Android secara global, melainkan hanya beberapa negara saja seperti Rusia, Brazil, Ukraina dan juga Jerman.
“Kami telah memberi tahu Google Play tentang adanya aplikasi berbahaya ini pada tanggal 6 Oktober dan Google telah memastikan bahwa ini telah dihapus dari Google Play Store,” terang Symantec. (FHP/HBS)