Telset.id, Jakarta – Selama 4 tahun terakhir, John Chen telah menduduki ‘tahta’ tertinggi di BlackBerry. Selama mengemban jabatannya, banyak yang telah dia lakukan, salah satu yang paling mencolok adalah melakukan transformasi perusahaan. Nah, Chen mengklaim transformasi yang dia lakukan berhasil membuat bisnis BlackBerry semakin stabil.
Pada saat Chen menggantikan Thorsten Heins pada 2013 silam, BlackBerry tengah mengalami keterpurukan. Saat itu, BlackBerry sedang berusaha bangkit dengan fokus pada sistem operasi BlackBerry 10. Namun perjuangan BlackBerry sangat berat karena disaat yang sama Android sedang berjaya. Alhasil, BlackBerry 10 akhirnya tidak laku di pasaran.
Melihat kegagalan tersebut, salah satu pemodal utama mereka pada akhirnya tidak jadi melanjutkan menanamkan modal kepada perusahaan asal Kanada tersebut. Melihat kenyataan itu, Chen langsung memutuskan membuat visi baru untuk perusahaan, yakni fokus pada software dan IoT.
[Baca Juga : Perkenalkan ‘Motion’, Smartphone Anti Air Pertama BlackBerry]
Meskipun telah berganti visi, namun Chen masih menyisakan ruang bagi perusahaan untuk mengembangkan smartphone besutan mereka. Namun, hal ini dilakukan dengan menjual lisensi software dan merek dagang mereka kepada TCL. Pabrikan asal China itu akan menangani desain, pembuatan, dan promosi ponsel.
Dan seperti dikutip dari laman Phone Arena, keputusan ini ternyata berdampak baik bagi perusahaan. BlackBerry mampu mendapatkan biaya lisensi sebesar USD 56 juta atau sekitar Rp 755 miliar dari penjualan smartphone BlackBerry yang dilakukan oleh TCL.
Nilai ini nyatanya meningkat empat kali lipat dari pendapatan yang diterima perusahaan selama beberapa tahun terakhir. Jumlah yang sangat besar untuk tetap membuat perusahaan tetap berjalan.
[Baca juga: Qualcomm Pamer Konsep Smartphone 5G]
Di sisi lain, BlackBerry pun semakin menunjukkan kejayaan mereka di ranah sistem keamanan, dengan menyediakan software keamanan bagi bank dan perusahaan yang membutuhkan perlindungan dari serangan siber.
Selain itu, BlackBerry juga sukses merambah dunia otomotif dengan menyediakan sistem hiburan dan sistem kendaraan nirawak. Tak luput juga BlackBerry menawarkan aplikasi mereka di perangkat Android dan iOS.
Melihat hasil tersebut, Chen mengklaim bahwa perusahaan kini sudah di tahap yang stabil dan selesai melakukan transformasi. Hal ini ditunjukkan dengan berpindahnya saham BlackBerry dari NASDAQ ke New York Stock Exchange. [NC/HBS]