Telset.id, Jakarta – Microsoft berjanji tidak akan memaksa pengguna untuk mengunduh pembaharuan (update software) yang dikeluarkan oleh mereka dalam jangka waktu tertentu.
Hal ini dilakukan mengingat para pengguna banyak yang mengeluhkan bahwa perangkat mereka, terutama yang menggunakan Windows 10, selalu dipaksa untuk melakukan pembaharuan.
Microsoft akhirnya “terpaksa” memenuhi permintaan itu setelah salah satu cabang Microsoft di Jerman, kalah terhadap grup perlindungan konsumen Jerman. Grup ini menganggap perusahaan piranti lunak asal Amerika tersebut telah melanggar hak para konsumen.
[Bacau juga: Wah, Sebuah Asteroid Raksasa Dekati Bumi, Amankah?]
Bukan sekedar melakukan pembaharuan secara paksa saja, namun beberapa kasus mengatakan bahwa tanpa sadar para konsumen tiba-tiba mendapat pembaharuan dan memaksa mereka hijrah ke Windows 10, padahal mereka tidak menginginkannya.
Microsoft telah meminta maaf atas hal ini, mengaku bahwa mereka memang keterlaluan. Microsoft menyebutkan telah ‘belajar banyak’ dari drama yang muncul akibat strategi agresif yang mereka gunakan, terutama cabang mereka di Jerman.
[Baca juga: Bos Samsung Konfirmasi Siapkan Pesaing Apple HomePod]
Perjanjian ini tidak hanya diumumkan oleh Microsoft di markas mereka. Namun kali ini mereka mengeluarkan janji ini di hadapan juri dan hakim di pengadilan, seperti dilaporkan BGR.
Menurut grup perlindungan konsumen Jerman, hal ini merupakan ‘kesusksesan bagi hak konsumen’. Apa lagi, yang mereka hadapi merupakan perusahaan teknolog raksasa sekaliber Microsoft. [NC/HBS]