Qualcomm Larang iPhone Beredar di Amerika

Telset.id, Jakarta – Sengketa paten dengan Apple dan Qualcomm semakin meruncing. Perang diantara kedua raksasa ini bahkan bisa merembet pada penjualan iPhone di Amerika. Pasalnya. Qualcomm menuntut Apple menghentikan penjualan iPhone di Negeri Paman Sam itu, karena melanggar paten milik Qualcomm.

Qualcomm telah meminta Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat (USITC) untuk melarang Apple menjual beberapa seri iPhone dan iPad di Amerika Serikat yang memakai chipset buatan Intel , karena perangkat tersebut dianggap melanggar enam paten Qualcomm.

Qualcomm akan meminta USITC untuk melarang impor perangkat Apple yang melanggar paten. Tuntutan terkait hal itu, seperti diberitakan Reuters, sudah dimasukan ke pengadilan federal di California untuk menuntuk ganti rugi. Apple dianggap menggunakan enam teknologi yang membantu performa perangkat tanpa menghabiskan baterai iPhone.

Masalah sengketa paten antara Apple dan Qualcomm ini semakin memanas saat pada Januari lalu Apple menggugat Qualcomm senilai US$ 1 miliar. Apple menuding produsen chipset mobile terbesar di dunia itu meminta biaya lisensi yang terlampau tinggi.

Tak terima dengan tudingan itu, Qualcomm pada April lalu balik menyerang Apple dengan mengatakan model bisnis lisensi mereka tidak ada masalah. Qualcomm justru menyindir Apple dengan menyebut bisnis Apple bisa berkembang dan besar seperti sekarang karena menggunakan teknologi dari Qualcomm.

“Apple telah melakukan pelanggaran hukum dengan mengimpor dan menjual iPhone yang melanggar satu atau lebih paten milik Qualcomm, meliputi teknologi kunci yang membolehkan aktifnya fitur penting pada iPhone,” tulis Qualcomm dalam gugatannya.

Qualcomm juga menyebut ini hanyalah salah satu contoh di mana Apple telah menggunakan teknologi Qualcomm tanpa mau membayar royalti.

“Teknologi ciptaan Qualcomm menjadi inti di setiap iPhone dan jauh lebih penting daripada teknologi modem dan selular. Paten kami merepresentasikan teknologi yang sangat penting, dari ribuan portfolio kami, dan setiap paten itu penting untuk fungsi iPhone,” sebut Qualcomm.

Dalam pernyataan keberatan kepada ITC, Qualcomm memint institusi itu untuk melarang iPhone yang menggunakan prosesor selain yang dipasok oleh afiliasi Qualcomm. Pihak Qualcomm memang tidak menyebutkan nama Intel, tapi seperti diketahui, Intel mulai memasok chip untuk beberapa iPhone, dimulai dari iPhone 7.

Analis dari Bernstein, Stacy Rasgon, mengatakan kasus di USITC umumnya memerlukan waktu 16 bulan untuk diputuskan dan tampaknya tidak akan berpengaruh pada ulang tahun iPhone ke-10 yang jatuh pada musim gugur ini.

Apple dan Qualcomm sudah lama bersitegang karena Qualcomm memangkas biaya total ponsel dengan imbalan chip “modem” yang membantu ponsel. Strategi hukum Qualcomm memiliki dua tujuan, yaitu meningkatkan tekanan pada Apple untuk membayar dan menunjukkan bahwa Qualcomm masih menjadi produsen chipset dengan teknologi terdepan.

Sektor lisensi ini memang menjadi penyokong utama bisnis yang paling menguntungkan bagi Qualcomm. Dampak dari konflik royalti dengan Apple atas lisensi teknologinya, Qualcomm memangkas prospek pendapatan untuk kuartal saat ini hingga USD 500 juta. Pemotongan itu sebagian besar terkait dengan biaya royalti yang tak tertagih dari Apple.

Sementara itu, di sisi Apple, iPhone merupakan bisnis yang paling menguntungkan bagi perusahaan berbasis di Cupertino, AS itu. Meski terjadi penurunan penjualan iPhone pada kuartal lalu, Apple tercatat telah menjual 50,7 juta iPhone dengan pendapatan penjualan mencapai USD 33,25 miliar. Serangan Qualcomm terhadap Apple ini dinilai banyak analis sebagai upaya mereka (Qualcomm) untuk memperbaiki posisi tawarnya pada Apple. Qualcomm juga menghadapi pengawasan ketat di seluruh dunia untuk praktik bisnisnya.

Berdasarkan gugatan yang diajukan Qualcomm dengan ITC, iPhone yang diproduksi di Tiongkok tidak boleh diimpor ke AS jika mereka melanggar paten dari Qualcomm. [MS/HBS

 

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI