Telset.id, Jakarta – Aksi peretasan yang dilakukan oleh para hacker kian meresahkan. Selain modusnya yang semakin canggih, aksi peretasan juga semakin masif menyasar segala bidan. Ada beberapa negara yang tercatat paling sering mendapat serangan para dedemit dunia maya.
Kasus peretasan yang dilakukan oleh para hacker yang menyerang negara-negara di berbagai belahan dunia masih menjadi momok yang menakutkan bagi beberapa lapisan masyarakat bahkan pemerintah.
Belum lama ini, salah satu lembaga keamanan bernama Rapid7 Labs merilis hasil penelitian mereka di bidang keamanan cyber bernama National Exposure Index. Pada penelitian tersebut, Rapid7 mengungkapkan negara-negara yang paling mudah diretas di tahun 2017.
Total ada 183 negara yang diteliti, termasuk Indonesia. Dalam daftar negara-negara yang paling mudah dibobol tahun ini, muncul nama Zimbabwe berada di urutan teratas dengan persentasi internet yang tidak terenkripsi sebesar 54,71%.
[Baca juga: Hacker Rusia Sebar Malware di Instagram Britney Spears]
Setelah Zimbabwe, berurutan dari posisi kedua sampai kelima adalah Hong Kong dengan persentase internet yang tidak terenkripsi sebesar 68,40%, Samoa (67,99%), Republik Kongo (95,37%) dan Tajikistan (69,67%).
Sementara itu Rumania menyusul di posisi keenam sebagai negara paling mudah diretas dengan persentase internet yang tidak terenkripsi sebesar 66,60%, disusul kemudian Irlandia (53,49%), Lithuania (63,40%), Australia (52,24%) dan Estonia menempati posisi 10 besar dengan persentase 61,61%.
[Baca juga: Gila! Hacker Manfaatkan Vape untuk Sebar Malware]
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Jika melihat dari daftar yang dirilis situs tersebut, Indonesia berada di posisi 65 sebagai negara yang paling mudah diretas dengan total internet yang tidak terenkripsi sebesar 95,79%.
Well, jika Anda penasaran dengan posisi dari negara lainnya, Anda bisa kunjungi situs Rapid7. (FHP/HBS)