Telset.id, Jakarta – Nintendo baru saja meluncurkan sebuah program perburuan bug (bounty bug) melalui HackerOne. Lewat program ini, siapapun yang bisa membuat 3DS melakukan hal-hal tertentu yang tidak seharusnya dilakukan akan mendapat ‘reward’ dari Nintendo. Hadiah itu dimulai dari USD 100 hingga USD 20.000 atau setara Rp 260 juta.
Beberapa aktivitas pun difokuskan Nintendo di sini, utamanya dalam hal pencegahan, termasuk pembajakan, kecurangan, dan penyebaran konten yang tidak pantas untuk anak-anak, lapor Techcrunch, Jumat (9/12/2016).
Seperti kebanyakan program perburuan bug, ada beberapa persyaratan yang diatur di sini. Terkait bayaran misalnya, itu akan terserah Nintendo, Anda harus menjadi orang pertama yang memberitahu mereka tentang bug (baik secara publik maupun pribadi) dan Anda harus setuju untuk tidak pernah memberitahu orang lain tentang bug itu. Nah, hal terakhir ini mungkin akan membuat orang sedikit berpikir. Pasalnya, banyak peneliti suka bercerita tentang perburuan bug mereka kepada publik setelah sebuah perusahaan telah memperbaikinya. Namun Nintendo sepertinya lebih memilih untuk menyembunyikannya.
Progam perburuan bug seperti ini sendiri sebenarnya bukan kali pertama dilakukan sebuah perusahaan. Pada tahun 1996, Netscape memperkenalkan apa yang dianggap program perburuan bug pertama, yakni sebuah program yang memberikan penghargaan kepada peneliti karena menemukan kerentanan dalam perangkat lunak atau perangkat keras. Belakangan ini, program ini menjadi program biasa, dan perusahaan sekelas Google dan Facebook serta Fiat-Chrysler bahkan pernah menggelarnya. [IF]