Telset.id, Jakarta – Kehilangan seseorang yang begitu dekat dengan kita tentu merupakan kesedihan yang kadang membuat kita terpuruk. Hal itulah yang dialami seorang programmer wanita bernama Eugenia Kuyda yang juga merupakan seorang pendiri dari perusahaan startup bernama Luka.
Luka sendiri merupakan startup berbasis Artificial Intelligence (AI) yang didirikan di San Francisco, Amerika. Startup ini membuat semacam chat bots yang membantu penggunanya agar hidup mereka jauh lebih mudah.
Semua berawal ketika teman terdekatnya yang juga seorang programmer bernama Roman Mazurenko yang sedang berkunjung ke Moskow pada November 2015 lalu tertabrak mobil yang menyebabkannya meninggal. Tentu sebagai teman dekat, Kuyda dilanda kesedihan yang mendalam. Namun dari kesedihan inilah ia akhirnya mendapatkan sebuah ide untuk membuat temannya “hidup kembali”.
Ya, Kuyda akhirnya membuat bot yang memungkinkan ia beserta teman-temannya untuk tetap bisa berkomunikasi dengan Roman. Untuk memulai idenya tersebut, Kuyda akhirnya memberikan media pembelajaran untuk AI yang disematkan pada bot ini dengan pesan-pesan yang dikirimkan Roman kepada semua teman-temannya termasuk Kuyda.
Akhirnya pada 24 Mei 2016, ia meluncurkan Kuyda-bot di Facebook. Kuyda menyebutkan bahwa siapapun yang ingin berkomunikasi dengan Roman, gunakan aplikasi Luka dengan menggunakan perintah @Roman. Menurutnya, Roman yang berwujud bot ini akan bertanya, membalas pada pesan teks lewat media pembelajaran yang telah ia masukkan pada aplikasi ini.
Cara kerja dari aplikasi ini adalah dengan mencocokkan arsip dari chatting Roman dengan percakapan yang dimulai oleh teman-temannya termasuk Kuyda. Ternyata aplikasi ini sungguh berjalan dengan sangat baik. Banyak teman-teman Roman yang merasa senang karena benar-benar seperti sedang berkomunikasi dengan Roman. Tapi tetap saja diantara beberapa teman yang merasa senang tersebut, ada yang merasa takut atau terganggu dengan aplikasi ini.
Namun Kuyda merasa bahwa dirinya bahagia karena bisa kembali berkomunikasi dengan teman terdekatnya tersebut meski berwujud bot. Menurutnya, pesan yang terkirim tersebut sangat berarti bagi dirinya. (FHP/HZ)