Telset.id, Jakarta – Raksasa teknologi seperti Google dan Apple boleh saja sesumbar mengenai rencananya untuk bergabung dengan perusahaan otomotif dan menghadirkan mobil tanpa pengemudi (driverless). Pun demikian dengan Uber. Namun, siapa sangka jika nuTonomy-lah ‘orang’ pertama yang nyatanya berhasil menerjunkan taksi tanpa pengemudi lebih dulu ke jalanan.
Minggu ini, pengembang perangkat lunak asal AS ini menjadi perusahaan pertama yang mulai menawarkan mobil tanpa pengemudi kepada publik, dan itu dilakukan di jalanan Singapura.
Menurut laporan usnews, Senin (29/8), nuTonomy mengumumkan bahwa pengujian dimulai pada hari Kamis, di distrik bisnis nan tenang di Singapura. Peluncuran penuh sendiri ditargetkan baru akan terjadi pada tahun 2018.
Dalam uji coba layanannya ini, nuTonomy memungkinkan warga Singapura untuk menggunakan aplikasi yang dikembangkannya untuk mendapat tumpangan gratis baik di kendaraan listrik Renault Zoe maupun Mitsubishi i-MiEV yang telah dikonfigurasi untuk mengemudi sendiri. Seorang insinyur duduk di belakang kemudi untuk memantau sistem dan mengambil kendali jika diperlukan.
Dalam sebuah wawancara, Chief Executive sekaligus co-founder nuTonomy, Karl Iagnemma mengatakan bahwa manfaat dari melakukan pengujian di Singapura adalah untuk mengumpulkan data mengenai tanggapan pelanggan mengenai mobil itu. Dan itu akan terus dilakukan hingga lebih banyak data didapatkan.
“Ada semacam hadiah besar untuk kesempatan ini,” kata Iagnemma, memperkirakan bahwa industri global ini suatu hari nanti bisa bernilai US$ 2 hingga US$ 4 triliun.
Pemilihan Singapura sebagai lokasi uji coba pertama kali juga bukannya tanpa alasan. Singapura dipilih lantaran menawarkan lingkungan yang menarik untuk bisnis ke depannya. Seperti diketahui, memiliki mobil di kota ini adalah sesuatu yang mahal dan seperti di kota-kota Asia lainnya seperti Hong Kong, taksi ada di mana-mana dan murah. Selain itu, pola lalu lintas Singapura juga sangat teratur. Jarang ada kemacetan. [IF]
