Telset.id, Jakarta – Di Indonesia, nama Vivo mungkin belum setenar Xiaomi ataupun Oppo, namun tidak berarti keberadaannya tidak terdeteksi. Dua bulan lalu adalah buktinya, ketika salah satu merek terbaik Cina ini memperkenalkan dua jagoan barunya di tanah air, yakni V3 dan V3Max. Lewat kedua handsetnya ini, Vivo membuktikan klaimnya atas sebuah perangkat yang tak hanya cepat dalam performa tetapi juga pas untuk kaum Urban yang fun dan energetic.
Dan itu bukan tanpa alasan. Kenyataannya, baik Vivo V3 maupun Vivo V3Max sama-sama datang dengan isi kepala yang cerdas, dengan harga yang menjadi pembedanya. Dengan harga Rp 3.499.000, V3 membekali diri dengan prosesor Snapdragon 616 berbasis octa-core yang dikombinasikan dengan RAM 3GB, sementara sang kakak (Vivo V3Max) yang menawarkan spesifikasi dan kinerja yang lebih baik – dengan prosesor Snapdragon 652 dengan RAM 4GB, dibanderol dengan harga Rp 4.999.000. Nah, kali ini yang kebetulan mampir ke markas Telset.id adalah Vivo V3Max.
Desain
Desain yang mewah, dengan balutan material logam di bagian penutupnya – terbuat dari lapisan pasir zirkon yang menimbulkan kesan berkilau – bisa dibilang merupakan nilai jual tersendiri bagi V3Max. Namun dengan ukuran layar yang cukup lebar – 5,5 inci – plus berat 168g, ini tidak bisa dibilang ponsel yang ideal. Apalagi bagi mereka yang bertangan kecil. Pun meski dari segi ukuran bisa dibilang cukup ramping. Dimensi 153.9 x 77.1 x 7.58mm yang dibawanya memang pas di dalam genggaman, namun penggunaan satu tangan tetap membutuhkan perjuangan. Apalagi, ini juga terasa licin sesekali saat dipegang.
Vivo V3Max membawa banyak hiasan di badannya. Di bagian depan, selain logo Vivo yang terpahat di sudut atas ponsel, Anda juga akan menemukan deretan kamera depan, speaker dan lampu indikator. Berseberangan dengan tombol kapasitif Android di bagian bawah layar. Sayang, karena fitur terakhir ini bukan backlit, sehingga akan membutuhkan perhatian lebih jika Anda terpaksa menggunakan perangkat di dalam kondisi gelap. Jack audio 3,5 mm ada di bagian atas, melengkapi port Micro USB, mikrofon, serta speaker di bagian bawah.
Tombol volume dan power terletak di sisi kanan, sementara di sisi kiri ada laci untuk menempatkan kartu SIM (hybrid). Slot SIM utama menerima Micro-SIM, sedangkan slot kedua bisa digunakan baik untuk menempatkan kartu microSD maupun kartu SIM (Nano). Di bagian belakang, selain kamera dan flash di sudut kiri atas, ada juga logo Vivo (lebih besar dari di depan) di bagian tengah, tepat di bawah sensor sidik jari. Fitur terakhir berfungsi untuk unlock ponsel secara cepat dan akurat, disamping memungkinkan juga untuk mengakses file apapun yang ingin diamankan. Anda dapat menyimpan hingga lima sidik jari untuk digunakan dengan sensor, dan ponsel dapat langsung dibuka dari mode siaga tanpa perlu membangunkannya terlebih dahulu.
Display
Untuk sebuah perangkat yang mengharuskan kita merogoh kantong agak dalam, berharap lebih untuk kualitas layar mungkin adalah hal yang wajar. Namun apa daya yang kita dapat hanyalah IPS full HD – dengan kepadatan 401ppi. Secara garis besar, ini tidak bisa dibilang mengecewakan. Meski sekali lagi, harusnya bisa lebih dari ini. Bagaimanapun, layar 5.5 inci yang dibawanya cukup nyaman dipandang mata, jika tidak bisa dibilang sangat tajam. Warna hitamnya dalam, sementara untuk warna lain tampak hidup dan akurat.
Kembali ke IPS, seperti kepanjangannya In Plane Swtiching, teknologi panel ini memungkinkan pengguna memiliki sudut penglihatan yang lebar dan lebih baik dibanding panel konvensional. Jadi ketika dipandang atau dilihat dari sudut yang tidak biasa, tampilan layar tidak akan banyak berbeda dengan ketika ia dipandang dari sudut normal. Itulah yang kami rasakan ketika menjadikannya sebagai teman bersantai di sore hari. Menonton film dari berbagai sudut tidak perlu banyak usaha.
Yah, kecuali ketika harus menggunakannya tepat di bawah sinar matahari. Meski tidak sampai merusak mood, tapi sedikit usaha tetap dibutuhkan.
Taburan fitur unggulan
Fitur utama dari V3Max adalah keberadaan dual-engine charging, yang menggunakan dua chip controller dan sirkuit untuk mengisi baterai lebih cepat. Intinya pengisian daya yang lebih cepat, jika kita menggunakan charger yang kompatibel.
Meskipun smartphone lain menggunakan teknologi seperti Quick Charge Qualcomm untuk mencapai hasil yang sama, yang dimiliki V3Max adalah pendekatan baru dan bekerja sama efektifnya. Cukup mengisi daya selama 5 menit, Anda bisa mendengarkan musik selama 2 jam.
Setelah dual-engine charging, fitur unggulan lainnya dari V3Max adalah sensor sidik jari yang lebih cepat, untuk membuka dan mengunci ponsel. Dengan kecepatan 0,5 detik, fitur ini memungkinkan Anda untuk membuka kunci dengan jari Anda dari sudut mana pun. Anda dapat menyimpan hingga lima sidik jari untuk digunakan dengan sensor, dan ponsel dapat langsung dibuka dari mode siaga tanpa perlu membangunkannya terlebih dahulu.
Smart Split adalah fitur lainnya yang tak kalah bisa diandalkan dari ponsel ini. Katakan saja Anda ingin membaca pesan teks sambil menikmati video di Youtube di saat yang bersamaan, dengan teknologi Smart Split yang dibawa V3Max, itu bisa-bisa saja. Cukup klik di ikon function, layar ponsel pun akan langsung terbagi menjadi dua, memberikan Anda kebebasan untuk melakukan multitasking.
Kamera
Vivo V3Max memiliki resolusi kamera 13MP di bagian belakang, dengan single-tone LED flash yang memungkinkan Anda menangkap gambar dengan maksimal. Hasilnya juga bisa dibilang lumayan, dengan detil yang cukup saat diambil di ruang yang terang, serta sedikit noise ketika diambil di bawah cahaya rendah.
Kelebihannya, kamera dapat diaktifkan dengan kecepatan 0,7 detik dan teknologi PDAF-nya mampu menentukan fokus pada objek yang diinginkan hanya dalam 0,2 detik. Dengan teknologi ini, menangkap momen yang singkat bukan lagi perkara sulit.
Di depan, kamera dengan resolusi 8MP bisa dibilang lebih dari cukup. Ditambah dengan adanya fitur Voice Control, Palm Capture, dan Fingerprint Control, yang memungkinkan Anda tak melulu bergelut untuk meraih layar, yang umumnya menjadi pekerjaan rumah tersendiri saat ingin selfie. Ada juga beberapa fitur bawaan dari V3Max untuk meningkatkan pengalaman selfie Anda dengan efek 32MP yang keren.
Performa
Vivo V3Max dipersenjatai chipset octa-core teranyar dari Qualcomm, yakni Snapdragon 652, yang disebut-sebut paling mumpuni dibanding chipset kelas menengah Qualcomm lainnya. Di empat inti pertama, V3Max punya kecepatan 1.8GHz, sementara di empat inti lainnya 1.4GHz. Itu belum termasuk RAM 4GB yang tentunya akan sangat berguna dalam memaksimalkan kinerja, plus ruang penyimpanan internal 32GB yang dapat diperluas hingga 128GB.
Secara garis besar, semua amunisi yang dibawanya ini lebih dari cukup, untuk membantu kita mengatasi segala pekerjaan.
Skor benchmark yang dihasilkan adalah buktinya, dimana ia mendapat nilai 71.482 dari AnTuTu dan 3951 dari Geekbench 3. Tes benchmark untuk grafisnya juga terbilang baik, dengan 33fps pada tes T-Rex di GFXBench dan 17,263 di 3DMark Ice Storm Unlimited. Hal ini tidak diragukan lagi ditopang oleh kemampuan prosesor dan GPU Adreno 510 yang ada di badannya.
Untuk urusan sistem operasi, V3Max menjalankan Android 5.1 dengan olesan FunTouch OS 2.5 di bagian atasnya. Hal ini, sedikit banyak membuatnya berbeda dari kebanyakan handset Android, sementara kian mengingatkan kita pada iOS.
Seperti kebanyakan ponsel di luar sana, V3Max juga mendukung USB OTG, konektivitas Bluetooth 4.1 dengan A2DP dan kemampuan 4G, baik FDD Band 3 maupun TDD Band 40, serta baterai 3000mAh. Yang terakhir, bisa dibilang sesuatu yang paling membuat kami terkesan selama pengujian. Betapa tidak, angka 3000mAh yang dibawanya membuat kami seperti memiliki ponsel dengan baterai di atas 5000mAh. Ini bertahan sangat lama untuk sekali pengisian (penuh). Pun meski kami telah memaksanya bekerja keras dengan bermain game, browsing internet, menonton video YouTube hingga streaming musik sepanjang hari. Menurut catatan kami, lebih dari 11 jam, dan masih menyisakan baterai 35%.
Kesimpulan
Dengan mengesampingkan harga yang dibawanya, Vivo V3Max pada dasarnya merupakan perangkat yang mumpuni. Khususnya di kelas mid-range. Ini didesain ddngan sangat baik, dengan material juga bisa dibilang bisa diandalkan. Layarnya, meski terkesan plastik, sebenarnya adalah kaca yang kuat. Dan ini bahkan tidak meninggalkan banyak jejak jari. Sehingga tidak tampak kusam meski telah digunakan berulang kali. Ditambah daya tahan baterainya juga super.
Satu-satunya keluhan kami, dan ini yang terbesar, itu adalah fakta bahwa ponsel ini dibanderol dengan harga Rp 4.999.000. Ini bisa dibilang lumayan mahal, apalagi jika dibandingkan dengan ponsel lainnya yang berada di kelas yang sama. Orang mungkin akan lebih memilih nama yang lebih familiar di telinga mereka, ketika dihadapkan pada spesifikasi dan harga yang tak jauh berbeda. Jika tidak mencari yang lebih murah namun spesifikasi serupa.