Review Samsung Galaxy A8 Star: Midranger Harga Premium

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Sementara kita masih menunggu kedatangan Samsung Galaxy A9 dan A7 versi teranyar yang belum lama ini diperkenalkan di Kuala Lumpur, Malaysia, satu anggota lain dari keluarga A series milik Samsung mencoba menarik perhatian pengguna smartphone tanah air dengan sejumlah fitur unggulan yang dibawanya. Bukan seri terbaik, namun Galaxy A8 Star juga tak bisa dipandang sebelah mata. Paling tidak, di jajaran midranger.

Diperkenalkan pertama kali pada bulan Juni lalu, smartphone dengan dua kamera utama ini resmi masuk Indonesia pada bulan Agustus. Andalannya ya itu tadi, dua kamera di bagian belakang, dengan resolusi masing-masing 16 MP (f/1.7) dan 24 MP (f/1.7), serta kamera depan 24 MP. Lengkap dengan semua hal-hal berbau Samsung lainnya, termasuk desain premium, serta tentu saja, harga yang mahal.

Nah, mau tahu sebaik apa kinerja midranger yang dibanderol Samsung dengan harga Rp 7,9 juta ini? Yuk simak hasil penelusuran tim Telset.id!

Desain

Ketimbang sekedar menampilkan kesan premium, Galaxy A8 Star memang benar-benar tampil dengan wajah premium. Sekali lagi, ini wajar mengingat harga yang harus Anda bayarkan untuk mendapatkannya. Ada kaca dan lapisan yang menyerupai kaca di bagian depan dan belakang bodinya, lengkap dengan list logam yang mengjimpit sisi-sisinya. Singkat kata, ketimbang teringat-ingat oleh iPhone – akibat modul dua kamera di bagian belakang badannya, jujur kami lebih merasakan desain klasik Samsung disini. Apalagi dengan tambahan infinity display yang nyaris tanpa bezel, serta tentu saja, ketiadaan notch atau poni. Samsung sepertinya masih keukeh dengan pendiriannya, untuk tidak membiarkan poni menghalangi pandangan pengguna. Dan hasilnya, naisu, kalau kata orang Korea.

Dimensi 162.4 x 77 x 7.6 mm dan bobot 191 gram lebih dari cukup untuk membuatnya bisa dibawa bepergian, namun ukuran layar 6,3 inci tak bisa dipungkiri tak selamanya ideal. Apalagi bagi mereka yang memiliki tangan kecil. Kami bukan termasuk satu diantaranya, namun menggunakan ponsel ini dengan hanya satu tangan, khususnya saat ingin membalas pesan, bukanlah perkara ringan. Beruntung, bodinya tidak selicin itu. Membuatnya terpelaning hanya baru dalam tahap nyaris. Tidak benar-benar terpelanting.

Nah, cerita lain datang kala kami ingin membangunkan ponsel. Berulang kali, kami dibuat keliru antara Bixby dan tombol power. Seperti diketahui, Samsung memilih meletakkan tombol untuk mengaktifkan aisten virtualnya di sisi kiri smartphone, berdampingan dengan volume rocker, sementara di sisi kanan ada tombol power.

Bagian atas dibuat sepi. Sementara bagian bawah dihuni oleh port audio jack 3.5mm, USB Type-C dan speaker. Nah, untuk yang terakhir ini mungkin akan butuh perhatian lebih. Apalagi saat menonton video. Pasalnya audio akan mengecil tiba-tiba, tanpa Anda sadari bahwa itu adalah murni kesalahan sendiri. Move your finger please!

Bagian depan, terlihat sangat lapang, dengan hanya adanya LED notifikasi dan kamera depan. Sementara di bagian belakang atas tampak penuh dengan adanya kamera, sensor sidik jari dan logo perusahaan.

Layar

Samsung menunjukkan kelasnya sebagai pembuat ponsel papan atas, dan penghasil display. Layar Super AMOLED Full HD+ (2220 × 1080) berukuran 6,3 inci pada Galaxy A8 Star terhitung bagus, dengan warna hitam pekat di satu kesempatan dan warna cerah di kesempatan lain. Plus, sudut pandang yang lebar.

Kenyamanan lebih juga bisa Anda dapatkan dengan beragam pilihan pengaturan layar. Mulai dari kemudahan mengatur resolusi, mengatur font, menentukan mode layar, memilih home screen, hingga mengatur bar navigasi. Nah, buat Anda yang hobi memandang layar smartphone berlama-lama, Samsung juga menyediakan fitur bernama ‘Blue light filter’ yang berguna untuk menjaga mata, memungkinkan Anda tidur nyenyak setelahnya. Sementara fitur Always on Display  memungkinkan Anda melihat jadwal kegiatan  hanya dengan melihat tampilan layar.

Kamera

Galaxy A8 Star membawa dua kamera di bagian belakang, dengan resolusi masing-masing 16 MP PDAF dengan bukaan f/1.7 (untuk kamera utama) dan 24 MP dengan bukaan f/1.7 (untuk kamera sekunder). Dan seperti kebanyakan perangkat dengan kamera ganda, kamera sekunder dengan resolusi 24MP disini berfungsi untuk menampilkan efek bokeh atau latar belakang yang mengabur.

Secara kualitas, kami menilainya bagus. Bahkan di bawah cahaya rendah. Gambar tampak detail, dengan noise yang bisa dibilang sama sekai tak mengganggu. Namun, penggunaan flash tetap dianjurkan ketika ingin mengambil gambar di malam hari.

Di bawah ini adalah beberapa hasil jepretan Galaxy A8 Star, yang diambil baik di siang maupun malam hari.

 

A8 Star juga mendapatkan warisan aplikasi kamera dari sepupu premiumnya, Galaxy S9, dengan berbagai mode kamera termasuk Night mode, Pro, Beauty, Live Focus, dan Auto.

Sementara untuk kamera depan, yang dalam hal ini diperkuat kamera 24 MP dengan bukaan f/2.0 memungkinkan Anda untuk tak hanya sekedar narsis tetapi juga berkreasi. Dengan fitur AR stiker yang disematkan dalam kamera Galaxy A8 Star, Anda dapat ber-selfie dengan aneka stiker lucu dan unik yang secara otomatis mendeteksi wajah. Bukan gaya kami, tapi ini lucu. Disamping hasilnya sendiri boleh dibilang cukup bagus.

Spesifikasi

Untuk smartphone seharga hampir Rp 8 juta, keluhan terbesar kami adalah Snapdragon 660  yang ada di otaknya. Bukannya jelek, apalagi mengecewakan secara kinerja. Ini lebih kepada harga itu sendiri, dan Snadragon 8xx yang mungkin kami dapatkan jika membeli merek lain. But hei, mari kita terima kenyataan. Apalagi A8 Star juga termasuk sangat mumpuni sebagai sebuah smartphone. Selain Android 8.0 Oreo yang melumuri layarnya,  SD 660 jelas menjalankan tugasnya sebagai chipset mid-range dengan sangat baik disini. Bisa jadi, ini juga tak lepas dari dukungan RAM 4GB dan layar Full HD+ yang dibawanya. Semua terasa mulus dan baik-baik saja.

Saat diuji dengan benchmark Antutu, A8 Star mampu meraih skor tertinggi mencapai 141.277, sementara untuk PCMark 5842.

Dan semua ini kian lengkap kala mengetahui bahwa daya tahan baterainya juga mengesankan. Dengan kapasitas baterai 3.700 mAh,  Galaxy A8 Star dapat bertahan lebih dari 15 jam untuk pemakaian normal. Samsung juga menyediakan fitur Fast Charging yang memungkinkannya mengisi baterai sampai penuh hanya dalam waktu kurang dari 2 Jam.

Di luar kamera ganda, Snapdragon 660 ataupun baterai super yang ditawarkannya, A8 Star punya hal lainnya yang tak kalah menarik. Itu adalah Bixby. Kami mencoba berinteraksi dengannya beberapa kali, memintanya untuk membukakan galeri ataupun memainkan musik. Lumayan penurut, meski pengucapan yang benar dan jelas sangatlah penting disini. Oh, Bixby baru menguasai tiga bahasa kebetulan, yakni Inggris, Korea dan Cina.

Selain itu, ada juga sensor sidik jari yang dapat Anda gunakan untuk membuka ponsel. Disini Samsung meletakkannya di bagian belakang. Agak terlalu tinggi, dan keluhan akan hal ini pun banyak berdatangan. Namun kami pribadi jujur tidak terlalu ingin mempermasalahkan itu. Mungkin jari kami saja yang kurang panjang.

Kesimpulan

Dengan predikat mid-ranger yang dibawanya, Galaxy A8 Star lebih dari cukup untuk membuat Anda percaya diri saat berada di keramaian. Bukan cuma tampilannya yang premium, performa juga. Disini kami paling terkesan dengan daya tahan baterainya. Top. Apalagi smartphone termasuk perangkat yang keberadaan paling penting di muka bumi ini. Paling tidak bagi sebagian orang. Tapi ya, tanpa bermaksud terlihat miskin atau semacamnya, still, harga Rp 7 jutaan yang dikalungi Samsung di badan A8 Star akan membuat kami berpikir dua kali untuk membelinya. Mungkin akan lebih baik jika kami merogoh kocek lebih dalam dan lompat ke seri S, right Sam? [IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI