Telset.id – Acer memiliki lini laptop gaming Predator, yang bisa diandalkan, Acer Predator Helios 300. Laptop ini masuk kategori lini laptop gaming kelas atas dengan spesifikasi yang tergolong gahar. Berikut review Acer Predator Helios 300 selengkapnya.
Acer Predator Helios 300 ditenagai prosesor Intel Core i7-12700H, yang masuk dalam kategori prosesor kelas atas, mengingat kode belakangnya adalah H. Prosesor ini memiliki 14 core, dengan 6 core performa dan 8 core efisiensi, serta memiliki 20 thread.
Untuk mendukung prosesor dari Intel ini, Acer menyematkan RAM DDR4 3200MHz dengan kapasitas 16 GB yang bisa diperluas hingga 32 GB, dan penyimpanan SSD hingga 1TB.
Untuk mengurus kebutuhan visual, Acer Predator Helios 300 mengandalkan GPU bawaan dari Intel Core i7-12700H, yaitu Intel Iris X Graphic, dan juga GPU diskrit NVIDIA GeForce RTX 3060, yang memiliki memori 6GB GDDR6.
Untuk lebih jelas mengenai pengalaman menggunakan laptop gaming monster ini, berikut hasil review Acer Predator Helios 300 dari tim Telset.
BACA JUGA:
- Review Acer Predator Helios 300 SpatialLabs: Laptop Gaming 3D Monster
- Acer Exclusive Store Hadir di PIM 2, Sasar Content Creator dan Gamer
- Acer Pamer Swift Go 16 di CES 2023, Ringan dengan Layar OLED
Desain Acer Predator Helios 300
Laptop gaming ini punya bahasa desain yang menurut saya cukup sederhana untuk kategori laptop gaming pada umumnya, yang biasanya punya bahasa desain yang sangat mencolok saat dilihat. Meski begitu, identitasnya sebagai laptop gaming tetap dimiliki dengan logo Predator berwarna biru.
Untuk dimensi, laptop ini punya panjang 36,3 CM, lebar 25,5 CM, dan tebal 2,29 CM, dengan bobot mencapai 2,48 Kg. Dimensi dan beratnya memang tergolong cukup besar dan berat. Pada saat dimasukan ke dalam tas, laptop ini membutuhkan space yang cukup besar, dan tentunya tenaga ekstra saat membawanya.
Laptop ini menggunakan material berbahan alumunium untuk rangkanya dan polikarbonat yang membalut bodinya. Pada saat dipegang, materialnya terasa premium. Namun sayangnya, pada bagian atasnya agak cepat kotor dengan bekas sidik jari.
Pada bagian belakang layarnya ada logo Predator dengan lampu berwana biru. Sementara di bagian atas keyboardnya, laptop gaming ini punya grill ventilasi udara dengan tombol turbo untuk mengaktifkan mode turbo.
Acer Predator Helios 300 dilengkapi keybooard dengan LED backlit RGB yang menambahkan keangkerannya. Pada bagian bawah laptop tersedia Light Bar, sedangakan speaker berada di bagian bawah kiri dan kanan.
Keyboard-nya juga tersedia numpad yang bisa dimanfaatkan ketika sedang membuat dokumen keuangan dan sejenisnya. Karena ini laptop gaming, tombol WASD dan tombol panah pada keyboard diberi highlight untuk memperjelas identitasnya. Tombol power-nya menyatu dengan keyboard dan tersedia tombol khusus untuk mengakses Predator Sense.
Pada saat penggunaan sehari-hari dan juga bermain game, saya merasa keyboard nya benar-benar nyaman dipakai. Posisi tangan pada saat mengetik juga nyaman untuk waktu lama, selain itu ketika bermain game juga terasa nyaman.
Tapi untuk touchpad, pada saat diklik terasa kurang nyaman dan agak keras sehingga harus ditekan lebih bertenaga. Selain itu, pada saat menggunakan touchpad terkadang tidak sengaja saya sering tidak menekan zoom. Tampaknya karena ini laptop gaming, penggunaan mouse memang sangat diharuskan.
Untuk kelengkapan port, tersedia port ethernet, 2 USB 3.2 Gen 1, USB 3.2 Gen 2, charging port, port audio jack, Thunderbolt 4, HDMI, dan Mini Display Port. Ketersediaan port yang diberikan Acer Predator Helios 300 termasuk cukup lengkap.
Layar Acer Predator Helios 300
Layar Acer Predator Helios 300 punya panel layar bertipe IPS dengan ukuran 15.6 inci, resolusi layarnya QHD 2560 x 1440 piksel, refresh rate hingga 165Hz, Color Gamut 100% DCI-P3, kecerahan layarnya hingga 300 nits.
Layarnya juga punya fitur Anti-Glare dengan sebutan Comvyview Display. Bezel layarnya juga tipis, membuat layarnya terasa semakin premium.
Pada saat review Acer Predator Helios 300 saya menjajalnya untuk bekerja hingga untuk kebutuhan hiburan, seperti menonton film dan bermain game. Layar laptop gaming ini menurut saya cukup baik dalam menghasilkan warna yang cenderung vivid, dengan warna gonjreng yang memanjakan mata.
Layar beresolusi QHD 2560 x 1440 piksel juga sangat cocok digunakan untuk menonton berbagai film beresolusi tinggi untuk mendapatkan pengalaman yang jauh lebih baik.
Layar QHD juga saya manfaatkan untuk bermain game, hasilnya tentu sangat baik dan menambah pengalaman gaming semakin baik, mengingat refresh rate-nya juga 165Hz membuat bermain game semakin smooth.
Pada saat penggunaan dalam jangka waktu panjang, seperti marathon drakor ataupun menyelesaikan game hingga tamat, layarnya juga tidak membuat mata saya lelah dan juga sakit. Hal ini kemungkinan besar berkat fitur Comvyview Display atau yang lebih dikenal dengan sebutan anti-glare.
Performa Acer Predator Helios 300
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, Acer Predator Helios 300 ini punya prosesor kelas atas, yakni Intel Core i7-12700H dengan RAM 16GB dan penyimpanan SSD 1TB yang terbagi menjadi 2, untuk sistem operasi dan penyimpanan data. Selain itu, GPU diskritnya NVIDIA GeForce RTX 3060 dengan memori 6GB GDDR6.
RAM DDR5 yang berkapasitas 16GB, jika dirasa kurang bisa ditingkatkan lagi hingga 32GB. Namun, pada saat saya menggunakan RAM 16GB masih mampu bekerja dengan baik untuk multitasking. Mungkin upgrade perlu dilakukan ketika kalian ingin menggunakan untuk kebutuhan rendering.
SSD berukuran 1 TB yang terbagi menjadi dua, dengan kapasitas 475GB dan 476GB. Saya menyimpan game bersama dengan drive yang berisikan sistem operasi. Sedangkan, drive lainnya untuk menyimpan data.
SSD ini membantu untuk menunjang performa laptop gaming sehingga pada saat booting, loading game, hingga membuka aplikasi menjadi lebih cepat. Seperti yang diketahui, untuk saat ini SSD sangat penting digunakan untuk OS.
Untuk melakukan pekerjaan ringan, seperti mengetik dokumen dan browsing jelas laptop ini mampu menghandle dengan sangat baik, tanpa lag sedikit pun. Meskipun, pada saat membuka tab cukup banyak dan mengedit di Canva versi web, entah mengapa laptop ini mengalami sedikit hang.
Jika melihat spesifikasinya di atas kerta, laptop gaming Acer ini harusnya mampu melibas berbagai game berat. Dan memang, saat saya menjajal berbagai game berat, seperti Death Stranding, Shadow of Tomb Raider, dan Batman Arkham Knight, hasilnya saya bisa memainkan semua game itu dengan lancar, tanpa lag.
Semua game mampu berjalan dengan baik di settingan rata kanan pada resolusi QHD, FPSnya pun tembus diatas 60FPS yang membuat pengalaman selama bermain game menjadi nyaman.
Lanjut ke game kompetitif, saya mencoba bermain game Valorant dengan settingan HIGH pada resolusi QHD, game mampu berjalan lancar dengan FPS yang tinggi di kisaran 150 hingga 160 FPS.
Selama bermain berbagai game tersebut, saya coba menggunakan mode Turbo dengan kondisi laptop adapter pengisian daya. Hasilnya, performa laptop ini memang menjadi semakin kencang, tapi perlu diketahui bahwa fan laptop berputar cukup kencang yang menghasilkan suara sangat berisik.
Tetapi mungkin masalah ini tidak terlalu esensial bagi para gamer, karena seperti pada umumnya, para gamers bermain dengan memakai headset, yang membuat suara tersebut tidak terlalu mengganggu. Tapi jika digunakan di tempat umum, seperti di cafe misalnya, suara fan akan menganggu orang lain.
Jadi, menurut saya, mode Turbo di laptop ini lebih cocok diaktifkan ketika sedang dipakai bermain game di rumah dalam jangka waktu lama. Karena pasti Anda membutuhkan mode Turbo, yang sangat membantu untuk mengurangi panas ketika bermain game.
Untuk mengetahui kemampuan performanya, ada dua aplikasi benchmark yang akan kami gunakan dalam pengujian ini, yakni CineBench R10 dan PCMARK10.
Tes CinebenchR10
Saya mencoba melakukan pengujian dengan menggunakan CinebenchR10 untuk melakukan tes dunia nyata dari CPU komputer, dan kemampuan kartu grafisnya untuk merender gambar. Hasilnya, laptop ini mendapatkan skor 2689, skor yang cukup tinggi.
Tes PCMARK10
Pengujian selanjutnya menggunakan aplikasi PCMARK10, yang kami gunakan untuk menguji ketahanan daya perangkat serta kemampuan perangkat ini dalam menjalankan berbagai aplikasi harian. Hasilnya, laptop ini mencatat skor yang tinggi di angka 6344.
Tes 3DMark
Selanjutnya kami mencoba menggunakan aplikasi pengujian 3DMark, pengujian ini dilakukan untuk menguji sejauh mana perangkat mampu menjalankan game dan juga aplikasi berat. Hasilnya cukup memuaskan dengan skor 9184, skor ini masuk kategori great.
Baterai Acer Predator Helios 300
Untuk menunjang performa, Acer Predator Helios 300 menggunakan baterai berkapasitas 59Wh. Ketika penggunaan dengan skenario melakukan pekerjaan ringan, seperti browsing di browser, mengetik, hingga editing gambar, laptop mampu bertahan sekitar 3 jam 40 menit.
Sayangnya, untuk skenario gaming berat dengan settingan rata kanan laptop mampu bertahan sekitar 1 jam 30 menit. Dari skenario penggunaan untuk bekerja dan bermain game, menurut saya baterai laptop ini masih kurang baik.
Hasilnya setiap penggunaan sehari-hari saya selalu menggunakan adapter pengisian daya berkapasitas 280W yang bobot cukup berat.
Laptop ini menggunakan sistem operasi Windows 11 Home, dan tersedia software Predator Sense untuk mengatur mode pada laptop, yakni mode quiet, default, extreme, dan Turbo. Selain itu, software ini bisa digunakan untuk mengatur warna LED backlit, lampu light bar pada bagian bawah, mengatur kecepatan fan dan untuk memantau kondisi CPU dan GPU.
Penggunaan Predator Sense sangat membantu penggunaan. Karena pengguna bisa menyesuaikan konfigurasi laptop sesuai kebutuhannya dan membuat pengalaman menggunakan menjadi semakin nyaman dan menyenangkan.
Kesimpulan
Acer Predator Helios 300 menawarkan performa kelas atas untuk perangkat gaming. Spesifikasinya pun tidak tanggung-tanggung menggunakan Intel Core i7-12700H dengan GPU NVIDIA GeForce RTX 3060 6GB. Konfigurasi tersebut mampu menghandle berbagai pekerjaan ringan, hingga untuk kebutuhan gaming berat.
Untuk layarnya juga memiliki spesifikasi yang gahar dengan ukuran besar 15.6 inci, resolusi QHD 2560 x 1440 piksel, dengan refresh rate hingga 165Hz, serta bezelnya tipis. Untuk digunakan sehari-hari juga layar masih nyaman dipandang selama berjam-jam berkat fitur Comvyview Display atau lebih dikenal anti-glare.
Selain itu, software Predator Sense sangat membantu untuk mengatur konfigurasi laptop mulai dari performa, fan, LED backlit, lampu RGB di bagian bawah, hingga untuk mengetahui kondisi CPU dan GPU.
Secara desain, laptop ini sangat cocok jika kalian suka dengan laptop berdesain simple. Tetapi di balik desain simple tersebut, laptop ini juga tergolong bulky dengan ukuran yang besar dan bobot yang cukup berat untuk dibawa sehari-hari.
Tidak hanya bobotnya yang berat, adapter pengisian dayanya juga cukup besar dengan kapasitas yang tinggi, 280W. Selain itu, kalian juga wajib selalu membawa charger dan menghubungkan perangkat dengan charger, karena durasi baterai laptop yang tidak terlalu lama untuk penggunaan sehari-hari.
Bisa disimpulkan, Acer Predator Helios 300 sangat cocok untuk kalian para gamer hardcore ataupun game streamer, bahkan cocok juga dipakai buat kalian para konten kreator, karena spesifikasinya yang gahar. Tapi perlu diingat, untuk kebutuhan editing dan rendering, saya merekomendasikan untuk mengupgrade RAM-nya hingga 32GB.
Buat yang tertarik untuk membelinya, Acer Predator Helios 300 dijual seharga Rp 26.999.000. Harganya masih cukup bersahabat jika melihat spesifikasi dan fitur yang dibawanya.
Well, lengkap sudah review Acer Predator Helios 300. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan menjadi acuan bagi kalian yang mencari rekomendasi laptop gaming baru.
Komentar ditutup.