Software dan UI
Berbasis OS Android Lollipop 5.0.2, Purseshot+ memilki skin UI diatasnya yang dinamai Vision UI yang sekarang sudah pada tahap versi 2.0. Sama dengan kebanyakan smartphone brand Tiongkok, UI ini menampilkan semua aplikasi di halaman depan, tidak seperti basis OS Android asli yang memisahkan aplikasi antara bagian display dengan app drawer.
Fitur tambahan yang disiapkan bisa dikatakan sangat lengkap, seperti sebuah kombinasi dari beragam fitur unggulan yang menjadi ciri khas smartphone dari brand-brand tertentu. Misalkan fitur yang mengandalkan gesture, gerakan atau sentuhan jari, seperti menyalakan smartphone cukup dengan mengetuk layar dua kali, membuka kamera dengan cepat melalui double tap pada home button, atau memberikan kode dalam bentuk huruf tertentu saat layar mati untuk melakukan beberapa shortcut perintah, seumpama gerakan membentuk huruf M akan mengaktifkan musik, tanpa harus menyalakan unit.
Gesture gerakan jari membentuk huruf ini, bahkan ada sampai menu telepon cepat, yang dinamakan menu gesture dial. Dengan menggerakkan jari membentuk huruf, misal huruf b, kita bisa mengasosiasikannya untuk men-dial nama orang tertentu yang sering kita hubungi, misal Budi, tanpa harus lagi membuka kontak atau menekan nomor telepon.
Vision UI ini cukup agresif dalam menghandle aplikasi yang berjalan untuk pemanfaatan RAM, begitupula untuk mengatur penggunaan internet dan aplikasi-aplikasi yang running di background.
Memang harus kita akui terkadang banyak aplikasi-aplikasi yang tidak diperlukan, bad coding, berjalan terus dibelakang dan menyita selain kuota, koneksi data, juga baterai. Google pada Android Marshmallow mulai mengaktifkan fitur Doze, dimana aplikasi-aplikasi dipantau, jika dirasa berlebihan melewati keperluannya akan di suspend supaya tidak running di background dan menghabiskan banyak daya.
Walaupun belum bisa se-otomatis Android Marshmallow, pada Pureshot+ melalui VIsion UI nya kita bisa memanfaatkan fitur yang mirip – walau harus ditetapkan secara manual – melalui menu setting security yang dinamakan Self-running management. Setiap aplikasi yang kita anggap boleh autorun kita berikan ijin, dan aplikasi-aplikasi yang kita anggap tidak perlu jalan otomatis, kita matikan.
Secara default, setiap kita menginstalkan aplikasi, akan dimintakan ijin otomatis apakah kita menginginkan aplikasi yang baru saja dipasang boleh jalan secara otomatis atau tidak. Jika kita abaikan, default-nya tidak diijinkan. Tentu saja sebaiknya untuk aplikasi-aplikasi chatting yang kita butuhkan notifikasi dan updatenya, kita bisa memilih untuk mengaktifkannya. Untuk aplikasi-aplikasi lain yang baru kita butuhkan update datanya ketika aplikasi dibuka, bisa kita set untuk tidak autorun.
Dengan fitur ini, baterai 2500 mAh terasa sangat cukup untuk dipakai seharian penuh. Belum lagi dibantu layar yang beresolusi HD dan prosesor ber-arsitektur arm A53 yang dikenal irit baterai, dan X5 LTE modem yang terintegrasi dan hemat daya.
Untuk mereka yang senang mengoprek, Vision UI ini masih menyediakan banyak setting tambahanan otomatis, tanpa perlu menginstall aplikasi 3rd party. Misalkan pengaturan profile otomatis menjadi silent di lokasi tertentu, misalkan rumah ibadat, yang bisa di trigger ketika tersambung dengan wifi tertentu. Atau, otomatis silent ketika terhubung dengan headphone bluetooth saat menyetel musik, sehingga suara notifikasi tidak mengganggu suara lagu. Masih banyak konfigurasi yang bisa kita lakukan dengan memanfaatkan trigger dari wifi, bluetooth, gps dll.
Ada beberapa aplikasi 3rd party bawaan dari device yang tidak bisa kita remove. Tapi aplikasi ini lebih banyak ke arah tools dan cukup berguna karena UI yang tidak memilki app drawer, akan membuat halaman aplikasi menjadi banyak atau kita akan cukup repot meng-arrange atau menyusunnya satu persatu atau mengelompokkannya dalam masing-masing folder. Tools aplikasi yang disediakan, mencoba membantu meng-arrange secara otomatis, mengelompokkan aplikasi-aplikasi yang dianggap sejenis dalam folder masing-masing, atau mengatur icon-icon supaya otomatis berbaris rapi, tanpa menjadi ada lubang-lubang kosong.
Disediakan pula aplikasi untuk menyembunyikan aplikasi-aplikasi tertentu supaya tidak terlihat dilayar, dan jika diperlukan untuk digunakan harus memasukkan password. Aplikasi hide ini juga bisa di akses dengan men-tap&hold jari di layar kosong.
Bahkan sepertinya aplikasi “firewall” untuk memblock telepon dan SMS, adalah keharusan di smartphone-smartphone brand China, dan pada Hisense Pureshot kita juga sudah memilikinya. Aplikasi semacam ini memang sering dibutuhkan dengan banyaknya telepon dan sms dari tele-marketing di Indonesia, yang terkadang menginterupsi pekerjaan kita.