Beranda blog Halaman 45

Xiaomi 17 Series Resmi Dikonfirmasi, Hadapi iPhone 17 dengan Snapdragon 8 Elite

0

Telset.id – Jika Anda mengira Xiaomi akan meluncurkan seri Xiaomi 16 sebagai flagship pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5, siap-siap terkejut. Perusahaan asal Tiongkok ini justru mengonfirmasi perubahan rencana yang cukup mengejutkan: mereka akan melompat langsung ke Xiaomi 17 series. Langkah berani ini bukan tanpa alasan—Xiaomi secara terbuka mengakui bahwa mereka siap berhadapan langsung dengan Apple iPhone 17 series.

Pengumuman resmi dari Xiaomi China menyebutkan bahwa seri Xiaomi 17 akan terdiri dari tiga model: Xiaomi 17, Xiaomi 17 Pro, dan Xiaomi 17 Pro Max. Yang menarik, Xiaomi memastikan bahwa model standar tidak akan mengalami kenaikan harga, tetap dimulai dari CNY 4,499 untuk varian 12GB/256GB. Sementara itu, Xiaomi 17 Pro dikonfirmasi sebagai flagship kompak, sesuai dengan berbagai rumor yang telah beredar sebelumnya. Adapun Xiaomi 17 Pro Max digadang-gadang sebagai “flagship paling powerful dalam sejarah Xiaomi” dalam hal teknologi high-end dan imaging.

Dari segi spesifikasi, ketiga model diprediksi memiliki layar OLED beresolusi 2K. Xiaomi 17 dan 17 Pro akan menggunakan panel 6,3 inci dengan bezel ultra-tipis, sedangkan Pro Max mungkin membentang hingga 6,8 inci. Ketiganya ditenagai oleh Snapdragon 8 Elite, dengan baterai yang cukup mengesankan: 7.000mAh untuk model dasar, 6.300mAh untuk Pro (plus dukungan wireless charging), dan bahkan 7.500mAh untuk Pro Max.

Di sektor kamera, Xiaomi 17 Pro dan Pro Max dikabarkan akan mengusung sensor utama SmartSens 590 50MP, ultra-wide 50MP, serta telephoto periskop 50MP dengan dukungan macro. Untuk selfie, ketiga model diprediksi menggunakan kamera 50MP dengan autofocus.

Lalu, mengapa Xiaomi memutuskan untuk melompat dari angka 15 langsung ke 17? Jawabannya jelas: persaingan dengan Apple. Dengan iPhone 17 series yang diprediksi akan menjadi salah flagship paling ditunggu tahun depan, Xiaomi ingin menunjukkan bahwa mereka tidak hanya sekadar mengikuti, tetapi siap bersaing langsung—bahkan dalam hal penamaan. Ini adalah langkah marketing yang cerdas sekaligus berani, mengingat Apple telah lama mendominasi segmen premium secara global.

Strategi harga yang tetap untuk model dasar juga patut diapresiasi. Di tengah tren kenaikan harga smartphone flagship, keputusan Xiaomi untuk mempertahankan harga awal yang kompetitif bisa menjadi penarik minat konsumen yang menginginkan performa terbaik tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Apalagi dengan baterai berkapasitas besar yang dijanjikan—fitur yang sering dikorbankan di banyak flagship demi desain yang lebih ramping.

Dari segi spesifikasi yang diusung seri sebelumnya, lompatan ke Xiaomi 17 terlihat cukup signifikan. Mulai dari chipset terbaru, kapasitas baterai yang lebih besar, hingga kamera yang ditingkatkan—semua menunjukkan bahwa Xiaomi serius ingin merebut perhatian di pasar high-end. Bahkan test benchmark yang bocor sebelumnya untuk model lain menunjukkan bahwa Xiaomi tidak main-main dalam hal performa.

Dengan semua keunggulan yang dijanjikan, pertanyaan besarnya adalah: apakah Xiaomi 17 series akan mampu benar-benar mengimbangi—atau bahkan mengalahkan—iPhone 17? Jawabannya masih harus ditunggu hingga kedua seri tersebut resmi diluncurkan. Namun, satu hal yang pasti: persaingan antara Xiaomi dan Apple akan semakin panas, dan konsumenlah yang akan diuntungkan dengan hadirnya lebih banyak pilihan flagship berkualitas.

Bagi Anda yang tertarik dengan varian lebih terjangkau namun tetap powerful, mungkin seri Redmi Note 15 bisa menjadi alternatif yang layak dipertimbangkan sambil menunggu kehadiran flagship terbaru ini.

iPhone 18: Dynamic Island Lebih Kecil, Tapi Tetap Ada Notch?

0

Pernahkah Anda merasa bahwa meskipun iPhone terus berevolusi, masih ada satu hal yang tak berubah—keberadaan notch atau Dynamic Island di bagian atas layar? Baru seminggu iPhone 17 dijual, tapi rumor tentang iPhone 18 sudah mulai bermunculan. Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa Apple mungkin belum siap menghadirkan layar sepenuhnya tanpa gangguan pada seri iPhone 2026.

Selama bertahun-tahun, penggemar Apple menantikan momen ketika Face ID dan kamera depan bisa disembunyikan di bawah layar, menciptakan tampilan yang benar-benar bezel-less. Raksasa teknologi seperti Samsung dan Xiaomi sudah melakukannya, meski dengan trade-off tertentu. Tapi Apple, seperti biasa, mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dan bertahap.

Menurut laporan dari sumber bocoran Setsuna Digital yang berbasis di China, iPhone 18 series akan datang dengan Dynamic Island yang lebih kecil, bukan penghapusan total. Ini menunjukkan bahwa teknologi under-display untuk sensor Face ID dan kamera depan mungkin harus menunggu hingga iPhone 19 atau bahkan edisi spesial ulang tahun Apple di 2027.

Dynamic Island yang Lebih Kompak: Solusi Sementara Apple

Bocoran dari Setsuna Digital mengklaim bahwa Apple sedang mengerjakan pengurangan ukuran cutout Dynamic Island, yang saat ini menjadi rumah bagi sensor Face ID dan kamera depan. Alih-alih menghilangkannya sepenuhnya, perusahaan tampaknya memilih untuk menyempurnakan apa yang sudah ada. Pendekatan ini konsisten dengan filosofi Apple yang terkenal: perbaikan bertahap daripada perubahan radikal.

Meskipun banyak yang berharap untuk under-display technology pada iPhone 18, kenyataannya teknologi ini mungkin masih membutuhkan waktu untuk matang. Apple dikenal sangat memperhatikan kualitas pengalaman pengguna, dan mereka mungkin tidak ingin mengorbankan keandalan Face ID atau kualitas kamera depan hanya untuk mencapai tampilan yang lebih bersih.

Kredibilitas Sumber dan Konteks Rumor

Setsuna Digital bukan nama asing dalam dunia bocoran Apple. Mereka sebelumnya berhasil memprediksi sistem pendingin vapor chamber pada iPhone 17 dengan akurat. Namun, seperti semua sumber bocoran, track record mereka tidak sempurna dan harus disikapi dengan skeptisisme yang sehat.

Rumor tentang Dynamic Island yang lebih kecil ini sejalan dengan pembicaraan tentang rencana Apple untuk 2026, yang mungkin mencakup perubahan lain dalam lineup iPhone, termasuk kemungkinan perangkat lipat pertama Apple. Tapi untuk teknologi under-display, tampaknya kita harus bersabar lebih lama.

Strategi Apple vs Kompetisi

Sementara Apple mengambil pendekatan bertahap, pesaing seperti Samsung terus mendorong batas dengan perangkat foldable dan teknologi layar inovatif. Pertanyaannya: apakah strategi konservatif Apple akan terbayar dalam jangka panjang, atau apakah mereka akan tertinggal dalam perlombaan inovasi?

Bagi Apple, mungkin yang lebih penting adalah memastikan bahwa setiap perubahan tidak mengorbankan kualitas dan keandalan yang menjadi trademark mereka. Dynamic Island yang lebih kecil bisa menjadi kompromi yang masuk akal—memberikan tampilan yang lebih bersih tanpa mengambil risiko pada teknologi yang belum sepenuhnya siap.

Perubahan pada iPhone 18 kemungkinan akan lebih bersifat penyempurnaan daripada desain ulang radikal. Apple tampaknya tidak terburu-buru dalam transisi menuju iPhone dengan layar sepenuhnya tanpa gangguan, memilih untuk fokus pada peningkatan bertahap yang terukur.

Apa Artinya Bagi Konsumen?

Bagi Anda yang menantikan iPhone dengan tampilan depan yang benar-benar bersih, berita ini mungkin sedikit mengecewakan. Tapi Dynamic Island yang lebih kecil masih merupakan langkah maju yang signifikan. Ini akan memberikan lebih banyak ruang layar yang dapat digunakan dan pengalaman visual yang lebih imersif.

Yang menarik, iPhone 18 Pro dikabarkan akan memiliki fitur variabel aperture yang mirip dengan Android, menunjukkan bahwa Apple tetap berinovasi di area lain. Jadi meskipun kita mungkin harus menunggu lebih lama untuk under-display technology, masih ada banyak hal yang bisa dinantikan dari seri iPhone mendatang.

Pada akhirnya, keputusan Apple untuk tidak terburu-buru mengadopsi teknologi under-display mungkin didasarkan pada pertimbangan kualitas dan keandalan. Seperti kata pepatah, “lebih baik terlambat tapi sempurna, daripada cepat tapi setengah-setengah.” Untuk sekarang, Dynamic Island yang lebih kecil tampaknya menjadi langkah berikutnya dalam perjalanan panjang Apple menuju tampilan depan yang lebih bersih.

xAI PHK 500 Pekerja untuk Fokus pada Tutor AI Spesialis

0

Telset.id – Perusahaan kecerdasan artifisial xAI milik Elon Musk memberhentikan sekitar 500 pekerja dalam tim anotasi datanya pada Jumat (12/9) malam. Langkah ini diambil sebagai bagian dari peralihan strategis perusahaan untuk mempercepat ekspansi dan memprioritaskan tutor AI spesialis, sambil mengurangi fokus pada peran tutor AI umum.

Berdasarkan pesan internal yang dilihat Business Insider, xAI mengirimkan surel kepada karyawan yang terdampak untuk mengumumkan perubahan fokus tersebut. Dalam surelnya, perusahaan menyatakan, “Kami tidak lagi membutuhkan sebagian besar posisi tutor AI umum dan masa kerja Anda di xAI akan berakhir.”

Menurut laporan, pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja mencakup sekitar sepertiga dari total 1.500 anggota tim anotasi data xAI. Tim ini memiliki peran penting dalam memberikan label dan menyiapkan data yang digunakan untuk melatih chatbot Grok milik perusahaan.

Ketika dimintai tanggapan, xAI merujuk pada pernyataan di platform X milik Elon Musk yang menyebutkan bahwa perusahaan “akan segera menambah tim tutor AI Spesialis kami sebanyak 10 kali lipat.” xAI juga mengonfirmasi bahwa mereka sedang merekrut di berbagai bidang seperti STEM, keuangan, kedokteran, keselamatan, dan lainnya.

Implikasi Strategis dan Ekspansi xAI

Langkah ini menunjukkan komitmen xAI untuk memperkuat keahlian khusus di bidang-bidang strategis. Pergeseran fokus dari tutor AI umum ke spesialis dinilai dapat meningkatkan kualitas dan akurasi model AI yang dikembangkan, terutama untuk chatbot Grok. Perubahan ini juga sejalan dengan tren industri AI yang semakin mengutamakan spesialisasi domain.

Elon Musk, melalui berbagai pernyataannya di platform X, kerap menekankan pentingnya pengembangan AI yang aman dan andal. xAI sendiri didirikan sebagai pesaing langsung bagi perusahaan AI besar seperti OpenAI, yang beberapa waktu lalu juga menjadi sorotan terkait status nirlabanya. Seperti dilaporkan dalam artikel OpenAI Tetap Nonprofit: Kemenangan Elon Musk atau Strategi Sam Altman?, dinamika industri AI terus berkembang dengan cepat.

Dampak pada Pasar dan Industri

PHK massal di xAI terjadi dalam konteks yang lebih luas dari dinamika pasar teknologi global. Beberapa perusahaan teknologi lainnya juga telah melakukan langkah serupa, seperti yang terjadi pada perusahaan induk Snapchat, seperti dilaporkan dalam Harga Saham Anjlok, Perusahaan Induk Snapchat PHK Karyawan. Namun, xAI tampaknya mengambil pendekatan yang berbeda dengan tetap melakukan ekspansi di area spesifik.

Elon Musk sendiri terus aktif dalam berbagai proyek strategis, termasuk upaya meningkatkan valuasi X, seperti diungkap dalam artikel terkait. Langkah-langkah ini menunjukkan betapa dinamisnya lanskap teknologi dan AI saat ini.

Meskipun xAI melakukan PHK, perusahaan tetap membuka lowongan untuk posisi-posisi baru yang lebih spesialis. Hal ini mengindikasikan bahwa xAI tidak mengurangi skala operasionalnya secara keseluruhan, tetapi lebih pada realokasi sumber daya untuk mencapai tujuan jangka panjang yang lebih terfokus.

Dengan meningkatnya kompetisi di sektor AI, perusahaan-perusahaan seperti xAI terus beradaptasi untuk tetap relevan dan kompetitif. Langkah strategis semacam ini kemungkinan akan terus terjadi seiring dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar.

Pokemon Pokopia Rilis di Nintendo Switch 2 Tahun 2026

0

Telset.id – The Pokemon Company resmi mengumumkan game simulasi kehidupan pertama mereka, “Pokemon Pokopia”, yang akan dirilis eksklusif untuk Nintendo Switch 2 pada tahun 2026. Pengumuman ini disampaikan melalui laman resmi Pokemon, pokemon.com, pada Minggu (29/9/2025).

Dalam Pokemon Pokopia, pemain akan berperan sebagai Ditto yang telah berubah bentuk menjadi manusia. Tujuan utama permainan ini adalah mengubah lanskap kosong menjadi rumah yang nyaman bagi berbagai Pokemon. Pemain akan melakukan berbagai aktivitas seperti menaklukkan alam liar, menanam tanaman, dan menggunakan gerakan Pokemon klasik untuk mewujudkan surga Pokemon mereka sendiri.

Menurut pernyataan resmi dari The Pokemon Company, “Nikmati kehidupan yang tenang saat Anda membuat furnitur, menanam sayuran, dan menciptakan rumah untuk diri sendiri dan Pokemon, lalu beristirahat di tempat tidur setelah semua kerja keras Anda.”

Mekanisme permainan memungkinkan Ditto mempelajari gerakan dari Pokemon lain dan menggunakannya untuk membantu proses pembangunan. Sebagai contoh, Ditto dapat menggunakan Leafage milik Bulbasaur untuk menambahkan tanaman hijau ke lanskap atau Water Gun dari Squirtle untuk menyiram tanaman. Semakin subur dan ramah lingkungan yang diciptakan, semakin banyak Pokemon yang akan berkunjung.

Pokemon Pokopia menandai era baru dalam franchise Pokemon dengan genre simulasi kehidupan yang sebelumnya belum pernah dieksplorasi. Visual game ini digambarkan sebagai perpaduan antara struktur terstruktur ala Minecraft dengan karakter dan nuansa imut khas Pokemon.

Rilis Pokemon Pokopia di Nintendo Switch 2 ini semakin mengukuhkan posisi konsol generasi berikutnya dari Nintendo sebagai platform gaming yang patut ditunggu. Sebelumnya, telah beredar kabar bahwa Red Dead Redemption 2 bakal hadir di Nintendo Switch 2, menambah daftar game besar yang akan menyambut konsol baru tersebut.

Dengan hadirnya game eksklusif seperti Pokemon Pokopia, Nintendo Switch 2 diprediksi akan mengalami kesuksesan penjualan yang signifikan. Analis industri memperkirakan konsol ini bisa mencapai penjualan 20 juta unit dalam tahun pertama, didukung oleh kekuatan franchise seperti Pokemon dan game-game besar lainnya.

Pengembangan Pokemon Pokopia masih berlangsung, dan game ini menjanjikan pengalaman yang sangat berbeda dari seri Pokemon sebelumnya. Pemain tidak hanya akan menangkap dan bertarung dengan Pokemon, tetapi juga membangun hubungan yang lebih dalam melalui aktivitas kehidupan sehari-hari.

Keunikan gameplay Pokemon Pokopia terletak pada sistem crafting yang memanfaatkan gerakan Pokemon. Pemain dapat mengumpulkan kayu, batu, dan bahan kerajinan lainnya untuk menciptakan furnitur dan struktur bangunan. Setiap gerakan Pokemon memiliki kegunaan spesifik dalam proses konstruksi dan pengembangan lanskap.

Industri game menyambut positif inovasi yang dibawa oleh Pokemon Pokopia. Game simulasi kehidupan yang menggabungkan elemen crafting dan koleksi Pokemon dinilai sebagai terobosan segar yang dapat menarik baik penggemar lama maupun pemain baru.

Rencana rilis Pokemon Pokopia pada 2026 sejalan dengan jadwal peluncuran Nintendo Switch 2 yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat. Penggemar dapat menantikan informasi lebih lanjut mengenai spesifikasi konsol dan game-game pendukung lainnya seperti Mario Kart World yang juga akan hadir di Nintendo Switch 2.

Dengan harga game yang semakin kompetitif, meskipun beberapa title seperti Zelda mengalami kenaikan harga di Nintendo Switch 2, Pokemon Pokopia diharapkan dapat menawarkan nilai hiburan yang sepadan dengan investasi pemain.

Pengumuman Pokemon Pokopia ini sekaligus menandai komitmen The Pokemon Company dalam bereksperimen dengan genre baru sambil tetap mempertahankan charm khas franchise yang telah berusia puluhan tahun. Pemain dapat menantikan pengalaman gaming yang lebih imersif dan kreatif dengan kedatangan game simulasi kehidupan pertama Pokemon ini.

Kemkomdigi Berduka, 4 Petugas Telekomunikasi Gugur di Papua

0

Telset.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyampaikan duka mendalam atas gugurnya empat petugas telekomunikasi dalam insiden jatuhnya helikopter di Distrik Jila, Mimika, Papua Tengah. Keempat korban, yang merupakan bagian dari tim pemeliharaan infrastruktur Palapa Ring Timur, gugur saat menjalankan tugas pemerataan akses telekomunikasi di wilayah terpencil.

Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid menyatakan, para almarhum merupakan garda terdepan yang berdedikasi tinggi dalam mewujudkan konektivitas digital di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). “Kami berduka cita sedalam-dalamnya. Mereka adalah pahlawan telekomunikasi yang berjuang untuk pemerataan akses di Papua,” ujar Meutya dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (12/9).

Keempat korban tewas tersebut diidentifikasi sebagai Sulfiki Kurniawan, Herwanto, Eko Puja, dan Sudirman. Mereka merupakan bagian dari tim yang bertugas melakukan pemeliharaan menara telekomunikasi dalam proyek Palapa Ring Timur. Helikopter yang mereka tumpangi, milik Intan Angkasa dengan kode registrasi PK-IWS, dilaporkan hilang kontak pada Rabu (10/9) pukul 10.30 WIT dalam penerbangan dari Ilaga, Kabupaten Puncak, menuju Timika.

Tim SAR yang dipimpin Basarnas Timika, dengan dukungan TNI AU/Lanud Timika, Kodim Mimika, Polres Mimika, serta pihak Intan Angkasa, berhasil menemukan lokasi jatuhnya helikopter dan mengevakuasi seluruh jenazah pada Kamis (11/9). Seluruh korban dinyatakan meninggal dunia dalam kondisi yang masih dapat dikenali.

Dedikasi Tinggi di Medan Penuh Tantangan

Meutya Hafid menekankan bahwa tugas yang diemban oleh para petugas telekomunikasi ini penuh risiko, namun memiliki makna strategis bagi pembangunan infrastruktur digital Indonesia. “Mereka bekerja di medan yang berat dan penuh tantangan, tetapi dedikasi mereka tidak pernah surut. Inilah wujud nyata perjuangan menghadirkan layanan telekomunikasi di daerah 3T,” jelasnya.

Menurut Menkominfo, keempat petugas tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur digital, khususnya melalui proyek Palapa Ring yang bertujuan menyediakan jaringan internet berkualitas tinggi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Papua.

Meutya juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim SAR dan pihak-pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi. “Atas nama pemerintah, saya mengucapkan terima kasih kepada Basarnas, TNI, Polri, dan semua pihak yang bergerak cepat menangani musibah ini,” tambahnya.

Dampak bagi Pembangunan Telekomunikasi Nasional

Insiden ini menyoroti kembali tantangan besar yang dihadapi dalam membangun infrastruktur telekomunikasi di wilayah geografis yang sulit seperti Papua. Proyek Palapa Ring Timur sendiri merupakan bagian dari inisiatif nasional untuk menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi di kawasan Indonesia Timur.

Keberadaan menara telekomunikasi dan jaringan fiber optik di daerah terpencil sangat penting untuk mengurangi kesenjangan digital dan mendukung percepatan transformasi digital di seluruh tanah air. Gugurnya keempat petugas ini tidak hanya menjadi duka bagi keluarga dan rekan kerja, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia yang tengah berjuang mewujudkan konektivitas merata.

Meutya berharap, semangat pengabdian para pejuang telekomunikasi ini dapat menginspirasi generasi penerus untuk terus berkontribusi dalam membangun infrastruktur digital Indonesia. “Mari kita teruskan perjuangan mereka untuk mewujudkan Indonesia yang terhubung secara digital,” pungkasnya.

Pemerintah melalui Kemkominfo memastikan akan memberikan perhatian dan pendampingan kepada keluarga korban. Proses evakuasi dan pemulangan jenazah telah dilakukan dengan koordinasi penuh antara pihak berwenang dan perusahaan terkait.

Satelit Nusantara 5 Perkuat Konektivitas Digital Nasional

0

Telset.id – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid mengumumkan bahwa peluncuran Satelit Nusantara Lima (N5) akan memperkuat konektivitas digital di seluruh Indonesia. Satelit ini diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Amerika Serikat, pada 10 September 2025.

Meutya Hafid menegaskan bahwa kehadiran N5 menjadi jembatan penghubung tanpa batas bagi masyarakat Indonesia. “Internet cepat bukan hanya soal teknologi, tapi soal kesempatan yang sama. Anak-anak di Maluku dan Papua akan punya akses belajar yang sama dengan anak-anak di Jakarta, pasien di pulau kecil bisa konsultasi dengan dokter terbaik, dan UMKM kita bisa bersaing di dunia digital,” ujarnya di Jakarta, Jumat.

Satelit N5 dimiliki oleh PT. Satelit Nusantara Lima (SNL), anak usaha PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN), melalui kolaborasi global dengan Boeing Satellite Systems, Hughes Network Systems, dan SpaceX. Satelit ini akan menempati slot orbit strategis 113 derajat Bujur Timur, sehingga mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Dengan kapasitas mencapai 160 Gbps, N5 tercatat sebagai satelit komunikasi terbesar di kawasan Asia Tenggara. Keberadaannya diharapkan dapat mendukung penyelenggaraan layanan pendidikan jarak jauh, layanan kesehatan digital, serta pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis daring.

Peluncuran Satelit N5 menjadi tonggak sejarah baru dalam perkembangan satelit komunikasi Indonesia, melanjutkan tradisi yang dimulai dengan Palapa A1 pada 1976, dilanjutkan Nusantara Satu pada 2019, dan SATRIA-1 pada 2023. Sebelumnya, pemerintah melalui Kominfo telah menunjuk Telkomsat untuk mengurus filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT, seperti yang dilaporkan dalam artikel terkait.

Meski sempat mengalami kendala dalam pelaksanaan proyek satelit sebelumnya, seperti prediksi molor pada proyek SATRIA-1 yang diungkapkan Menkominfo, optimisme tetap tinggi untuk kesuksesan N5. Sebagaimana diketahui, proyek satelit sebelumnya sempat diprediksi molor dari jadwal, namun akhirnya dapat diluncurkan sesuai rencana.

Dengan hadirnya N5, Indonesia tidak hanya memperkuat infrastruktur digital nasional, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai penyedia dan pengelola satelit serta pusat konektivitas digital di kawasan. PSN sebelumnya telah berkolaborasi dalam pengembangan sistem navigasi satelit dan memperluas akses layanan satelit di ASEAN, termasuk membantu digitalisasi Filipina.

Keberhasilan peluncuran N5 juga tidak lepas dari pengalaman sebelumnya, dimana Menkominfo optimis satelit Satria dapat meluncur tahun 2023, yang akhirnya terealisasi dengan sukses. Pengalaman ini menjadi fondasi penting untuk kesuksesan peluncuran N5.

Dampak positif dari kehadiran satelit N5 diharapkan dapat dirasakan oleh masyarakat hingga ke daerah pelosok, tidak hanya dalam hal akses informasi dan hiburan, tetapi juga dalam mendukung berbagai sektor vital seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi digital.

Microsoft Investasi Besar untuk Kembangkan Model AI Frontier

0

Telset.id – Microsoft tengah melakukan investasi besar-besaran dalam kapasitas komputasi untuk membangun model kecerdasan artifisial (AI) terdepan (frontier) miliknya sendiri. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala AI Microsoft, Mustafa Suleyman, dalam pertemuan khusus karyawan pada Kamis (11/9).

Suleyman menegaskan bahwa Microsoft berkomitmen untuk memiliki kemampuan internal dalam mengembangkan model AI kelas dunia dalam berbagai ukuran. “Kita harus memiliki kapasitas untuk membangun model-model frontier kelas dunia secara internal dalam semua ukuran, tetapi kita harus sangat pragmatis dan menggunakan model lain jika diperlukan,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa investasi signifikan akan dilakukan pada klaster komputasi perusahaan. Saat ini, model MAI-1-preview hanya dilatih pada 15.000 unit H100, yang ia sebut sebagai “klaster yang sangat kecil dalam skala besar.”

Ambisi Microsoft Menyaingi Meta, Google, dan xAI

Suleyman memberikan isyarat kuat bahwa Microsoft berambisi untuk melatih model AI yang sebanding dengan upaya raksasa teknologi seperti Meta, Google, dan xAI. Rencananya, Microsoft akan menggunakan klaster berukuran enam hingga sepuluh kali lebih besar daripada yang digunakan untuk pratinjau MAI-1.

“Masih banyak yang harus dilakukan, tetapi langkah pertama ini sudah bagus,” kata Suleyman mengenai perkembangan investasi AI Microsoft. Pernyataan ini menunjukkan bahwa perusahaan masih dalam tahap awal namun optimis dengan arah pengembangan yang ditempuh.

Dukungan Satya Nadella dan Strategi Multi-Model

CEO Microsoft Satya Nadella dalam acara yang sama menyatakan antusiasmenya terhadap pengembangan kapabilitas model AI perusahaan. Ia menantikan kemampuan Microsoft dalam membangun produk yang berorientasi model.

Nadella juga menegaskan bahwa Microsoft akan mendukung berbagai model AI dalam produknya. GitHub Copilot disebut sebagai “contoh terbaik” dari strategi multi-model yang diusung perusahaan. Pendekatan ini menunjukkan fleksibilitas Microsoft dalam memanfaatkan berbagai teknologi AI terbaik yang tersedia.

Strategi Microsoft tidak hanya terbatas pada pengembangan model internal. Sebelumnya, perusahaan dikabarkan berencana menggunakan model AI Anthropic untuk beberapa fitur di Microsoft 365. Laporan dari The Information menyebutkan bahwa Microsoft 365 Copilot akan “sebagian didukung oleh model Anthropic” setelah Microsoft menemukan bahwa beberapa model Anthropic mengungguli OpenAI dalam aplikasi Excel dan PowerPoint.

Investasi besar Microsoft dalam AI sejalan dengan komitmen global perusahaan, termasuk investasi senilai Rp27,6 triliun untuk pengembangan AI di Indonesia. Langkah strategis ini menempatkan Microsoft sebagai pemain kunci dalam persaingan global teknologi AI.

Persaingan dalam pengembangan model AI frontier semakin ketat dengan munculnya pemain baru seperti K2 Think dari Uni Emirat Arab yang mulai mengganggu dominasi AS dan China. Sementara itu, faktor eksternal seperti kebijakan perdagangan yang mempengaruhi ketersediaan hardware juga menjadi pertimbangan dalam strategi investasi komputasi Microsoft.

Dengan investasi besar dalam kapasitas komputasi dan pengembangan model AI frontier, Microsoft memperkuat posisinya dalam lanskap AI global yang semakin kompetitif. Pendekatan pragmatis yang menggabungkan pengembangan internal dengan pemanfaatan model eksternal terbaik menunjukkan strategi yang matang dalam menghadapi dinamika pasar AI yang terus berkembang.

OpenAI dan Microsoft Sepakat Transisi ke Perusahaan Publik

0

Telset.id – OpenAI dan Microsoft telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tidak mengikat yang membuka jalan bagi transformasi OpenAI dari entitas nirlaba menjadi Public Benefit Corporation (PBC). Kesepakatan ini memungkinkan OpenAI menggalang modal baru dari investor dan berpotensi menjadi perusahaan publik, dengan valuasi lebih dari 100 miliar dolar AS.

Ketua Dewan OpenAI Bret Taylor menegaskan bahwa yayasan nonprofit OpenAI akan tetap mengendalikan operasi perusahaan dan memperoleh saham di PBC. “Yayasan nonprofit OpenAI tetap akan mengendalikan operasi perusahaan, serta memperoleh saham di PBC dengan valuasi lebih dari 100 miliar dolar AS,” ujar Taylor, seperti dilansir Tech Crunch.

OpenAI dan Microsoft dalam pernyataan bersama menyatakan bahwa dokumen yang diteken masih berupa MoU dan belum memiliki kekuatan hukum, namun mencerminkan niat kedua belah pihak untuk melanjutkan kemitraan. “Microsoft dan OpenAI telah menandatangani nota kesepahaman tidak mengikat untuk tahap berikutnya kemitraan kami. Kami sedang bekerja aktif menyelesaikan detail kontrak dalam perjanjian definitif,” tulis keduanya.

Latar Belakang dan Implikasi Kemitraan

Kesepakatan ini menandai akhir negosiasi berbulan-bulan antara kedua perusahaan. Tidak seperti sebagian besar startup, OpenAI dikendalikan oleh dewan nonprofit. Struktur tata kelola yang tidak biasa ini pernah memungkinkan dewan OpenAI untuk memecat CEO Sam Altman pada 2023. Altman kemudian kembali menjabat beberapa hari kemudian, sementara banyak anggota dewan mengundurkan diri. Meski demikian, struktur tata kelola tersebut masih tetap berlaku hingga kini.

Berdasarkan kesepakatan yang ada saat ini, Microsoft mendapat akses prioritas ke teknologi OpenAI sekaligus menjadi penyedia utama layanan cloud. Namun, ChatGPT kini sudah jauh lebih besar dibanding ketika Microsoft pertama kali berinvestasi pada 2019, dan OpenAI dilaporkan berupaya mengurangi kendali penyedia cloud tersebut dalam negosiasi terbaru.

Upaya OpenAI Kurangi Ketergantungan pada Microsoft

Dalam satu tahun terakhir, OpenAI menjalin sejumlah kesepakatan untuk mengurangi ketergantungan pada Microsoft. Perusahaan baru-baru ini meneken kontrak senilai 300 miliar dolar AS dengan penyedia cloud Oracle untuk jangka waktu lima tahun mulai 2027. OpenAI juga bermitra dengan konglomerat Jepang SoftBank dalam proyek pusat data Stargate senilai 50 miliar dolar AS.

Taylor menyebut OpenAI dan Microsoft akan terus bekerja sama dengan Jaksa Agung California dan Delaware terkait rencana transisi ini, yang berarti kesepakatan tersebut masih memerlukan persetujuan regulator sebelum bisa berlaku.

Transisi menuju model for-profit juga menjadi titik panas dalam gugatan Elon Musk terhadap OpenAI. Musk menuduh Sam Altman, Greg Brockman, dan perusahaan meninggalkan misi nonprofit. Pengacara Elon dalam gugatan tersebut berupaya menggali informasi terkait negosiasi OpenAI dan Microsoft mengenai transisi ini.

Musk sebelumnya juga mengajukan tawaran akuisisi senilai 97 miliar dolar AS untuk OpenAI pada awal tahun ini, namun segera ditolak dewan perusahaan. Meski begitu, sejumlah pakar hukum menilai tawaran Elon dapat menaikkan valuasi saham nonprofit OpenAI. Namun, porsi saham nonprofit dalam OpenAI PBC berdasarkan kesepakatan baru ini justru lebih besar dibanding tawaran Musk.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah organisasi nonprofit seperti Encode dan The Midas Project menentang transisi for-profit OpenAI, dengan alasan bahwa langkah itu mengancam misi perusahaan untuk mengembangkan AGI demi kesejahteraan umat manusia. OpenAI merespons dengan mengirim surat panggilan ke beberapa kelompok tersebut, menuding mereka didanai oleh pesaing, terutama Musk dan CEO Meta, Mark Zuckerberg. Namun, Encode dan The Midas Project membantah tudingan itu.

Perkembangan terbaru ini menunjukkan dinamika kompleks dalam industri AI, diantara kepentingan komersial dan visi nonprofit. Kesepakatan OpenAI dan Microsoft akan terus diawasi ketat oleh regulator dan pemangku kepentingan lainnya.

HyperOS 3 Xiaomi: Lebih dari 80 Model Uji Coba, Fitur Baru Mengejutkan!

0

Bayangkan jika ponsel Anda tiba-tiba bisa menjalankan aplikasi Android di MacBook, mengelola notifikasi dengan cara yang lebih cerdas, dan bahkan membuka kunci perangkat Apple hanya dengan sidik jari. Itu bukan lagi impian—Xiaomi sedang mewujudkannya. Perusahaan asal Tiongkok ini tak hanya sekadar menghadirkan pembaruan sistem operasi, melainkan sebuah revolusi yang mengaburkan batas antara ekosistem Android dan Apple.

HyperOS 3 bukan sekadar penyegaran antarmuka atau tambahan fitur biasa. Ini adalah lompatan besar Xiaomi dalam mengejar integrasi lintas platform dan pengalaman pengguna yang lebih personal. Sejak peluncuran pertamanya, HyperOS telah menjadi fondasi penting bagi perangkat Xiaomi, dan kini dengan versi ketiga, ambisi mereka semakin jelas: menciptakan ekosistem yang terhubung tanpa batas.

Bocoran terbaru dari XiaomiTime mengungkap bahwa lebih dari 80 model ponsel dan tablet Xiaomi sedang menjalani uji coba beta untuk HyperOS 3. Daftar ini mencakup perangkat dari berbagai segmen, mulai dari entry-level hingga flagship, menunjukkan komitmen Xiaomi untuk menjangkau sebanyak mungkin pengguna. Lantas, apa saja yang bisa Anda harapkan dari pembaruan besar ini?

Daftar Lengkap Perangkat yang Sedang Diuji

Menurut laporan XiaomiTime, uji coba beta HyperOS 3 telah diperluas ke lebih dari 80 model. Ini termasuk smartphone dan tablet dari seri Xiaomi, Redmi, POCO, dan bahkan perangkat lipat seperti MIX Flip dan MIX Fold. Beberapa model yang sudah mendapatkan pembaruan beta sebelumnya kini bergabung dengan daftar yang lebih panjang, mencakup:

  • Xiaomi 13, 13 Pro, 13 Ultra, 13T, 13T Pro
  • Xiaomi 14, 14 Civi, 14 Pro, 14 Ultra, 14T, 14T Pro
  • Xiaomi 15, 15 Pro, 15 Ultra, 15S Pro
  • Redmi 15, K80, K80 Pro, K80 Ultra
  • Redmi Note 15, Note 15 Pro, serta berbagai varian Redmi Pad
  • POCO F6, F6 Pro, F7, F7 Pro, X6, X6 Pro, dan lainnya

Keberagaman model ini menunjukkan bahwa Xiaomi ingin memastikan HyperOS 3 dapat diakses oleh pengguna dengan beragam budget dan preferensi. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua perangkat Xiaomi akan mendapatkan pembaruan ini. Beberapa model populer justru tidak didukung HyperOS 3, karena perusahaan memfokuskan sumber daya pada perangkat yang lebih baru.

Fitur Unggulan HyperOS 3

HyperOS 3 hadir dengan sejumlah fitur baru yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas, keamanan, dan integrasi antarperangkat. Salah satu yang paling mencolok adalah Xiaomi Super Island—fitur yang terinspirasi dari Dynamic Island milik Apple. Fitur ini memungkinkan multitasking dalam jendela kecil, dengan dukungan hingga tiga “pulau” aktif secara bersamaan. Bayangkan Anda bisa memantau pemutaran musik, panggilan, dan pengiriman pesan tanpa harus beralih antar-aplikasi.

Selain itu, HyperOS 3 membawa pembaruan visual signifikan. Palet warna yang lebih vivid dan desain seperti kaca cair pada bilah pencari dan menu pengaturan memberikan sentuhan segar yang elegan. Namun, yang paling revolusioner adalah kemampuan untuk menjembatani ekosistem Android dan Apple. Pengguna Xiaomi kini dapat menjalankan aplikasi Android secara mulus di macOS, berbagi file, menyinkronkan notifikasi, dan bahkan membuka kunci perangkat Apple menggunakan Touch ID.

Aspek privasi dan keamanan juga ditingkatkan. HyperOS 3 memperkenalkan login dua faktor, perlindungan data yang lebih kuat, dan kontrol yang lebih baik atas izin aplikasi. Ini adalah langkah penting mengingat semakin kompleksnya ancaman siber saat ini.

Jadwal Peluncuran dan Ketersediaan

Berdasarkan informasi yang beredar, HyperOS 3 dijadwalkan debut perdana pada seri Xiaomi 15T yang akan diluncurkan pada 24 September 2025. Pembaruan ini akan membawa Android 16 sebagai basisnya, menandai lompatan generasi bagi banyak perangkat Xiaomi. Namun, perlu diingat bahwa jadwal rollout bisa bervariasi tergantung model dan region.

Xiaomi diketahui sering menghentikan dukungan untuk smartphone lama demi fokus pada pengembangan sistem operasi terbaru. Seperti yang terjadi sebelumnya, Xiaomi menghentikan dukungan untuk 9 smartphone agar dapat mengalokasikan sumber daya lebih optimal untuk HyperOS 3. Ini adalah trade-off yang wajar dalam dunia teknologi yang terus berkembang.

Analisis: Mengapa HyperOS 3 Penting?

HyperOS 3 bukan sekadar pembaruan perangkat lunak biasa—ini adalah pernyataan ambisi Xiaomi dalam persaingan ekosistem global. Dengan fitur-fitur yang mendobrak batas antara Android dan iOS, Xiaomi berusaha menawarkan nilai tambah yang sulit ditandingi kompetitor. Integrasi lintas platform ini bisa menjadi pembeda utama di pasar yang semakin jenuh.

Namun, tantangan terbesarnya adalah konsistensi dalam penyebaran pembaruan. Seperti yang kita tahu, Xiaomi memiliki portofolio perangkat yang sangat luas, dan memastikan semua model mendapatkan pengalaman yang sama bukanlah hal mudah. Beberapa pengguna bahkan harus menunggu cukup lama, seperti yang terjadi pada POCO F3 yang akhirnya kebagian pembaruan HyperOS setelah penantian panjang.

Dengan HyperOS 3, Xiaomi tidak hanya mengejar ketertinggalan dari Apple dan Samsung dalam hal integrasi ekosistem, tetapi juga berusaha menciptakan identitas sendiri yang unik dan diminati pengguna global.

HyperOS 3 membawa angin segar bagi pengguna Xiaomi yang menginginkan lebih dari sekadar pembaruan rutin. Dengan fitur-fitur inovatif seperti Xiaomi Super Island dan integrasi lintas platform, Xiaomi menunjukkan bahwa mereka serius dalam menciptakan ekosistem yang terhubung tanpa batas. Meski masih dalam tahap uji coba, antusiasme terhadap HyperOS 3 sudah terasa tinggi. Tinggal menunggu waktu saja sampai pembaruan ini resmi menyapa perangkat Anda.

YouTube Luncurkan Fitur Audio Multibahasa untuk Kreator Konten

0

Telset.id – YouTube resmi meluncurkan fitur audio multibahasa pada Rabu (10/9), yang memungkinkan kreator menambahkan sulih suara dalam berbagai bahasa pada konten video mereka. Fitur ini bertujuan membantu kreator menjangkau audiens global lebih luas dan telah diuji coba selama dua tahun sebelum peluncuran resmi.

Menurut siaran TechCrunch, peluncuran fitur audio multibahasa ini akan dilakukan secara bertahap dalam beberapa minggu ke depan. YouTube pertama kali memperkenalkan fitur ini pada tahun 2023 melalui program percontohan yang melibatkan sejumlah kreator konten populer, termasuk MrBeast, Mark Rober, dan Jamie Oliver.

Sebelum YouTube menyediakan alat sulih suara otomatis berbasis kecerdasan buatan, para kreator harus menggunakan layanan sulih suara dari pihak ketiga. Kini, dengan dukungan teknologi Gemini milik Google, YouTube menawarkan solusi yang lebih canggih. Alat AI ini mampu menirukan nada suara dan emosi kreator, sehingga hasil sulih suara terdengar lebih alami dan personal.

Manfaat Nyata bagi Kreator

YouTube mengungkapkan bahwa kreator yang telah menggunakan fitur ini merasakan manfaat signifikan. Rata-rata, mereka yang mengunggah video dengan dukungan audio multibahasa mendapatkan lebih dari 25 persen waktu tonton dari audiens yang menggunakan bahasa selain bahasa utama dalam video.

Contoh nyata datang dari kanal Jamie Oliver, yang mencatat peningkatan jumlah penonton hingga tiga kali lipat setelah memanfaatkan fitur ini. Hal ini menunjukkan potensi besar fitur audio multibahasa dalam memperluas jangkauan konten dan meningkatkan engagement.

Selain fitur audio multibahasa, YouTube juga sedang menguji coba fitur thumbnail multibahasa bersama sejumlah kreator terpilih. Sejak Juni lalu, kreator telah dapat menyesuaikan teks thumbnail ke dalam bahasa yang sesuai dengan preferensi penonton, memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan.

Dukungan Teknologi AI yang Canggih

Fitur audio multibahasa didukung oleh teknologi kecerdasan buatan canggih dari Google Gemini. Alat ini tidak hanya menerjemahkan teks, tetapi juga menangkap nuansa suara dan emosi kreator, menghasilkan sulih suara yang terdengar autentik. Hal ini menjadi langkah maju dibandingkan layanan sulih suara konvensional yang seringkali terasa kaku dan tidak natural.

Pengembangan fitur ini sejalan dengan tren penggunaan AI dalam industri kreatif, seperti yang juga terlihat dalam aplikasi edit video alternatif Adobe yang semakin mengintegrasikan teknologi AI untuk memudahkan proses produksi konten.

Selain itu, kemajuan dalam teknologi pembuatan audio oleh AI juga didukung oleh perusahaan seperti Nvidia, yang baru-baru ini merilis model AI pembuat audio bernama Fugatto. Informasi lebih lanjut tentang perkembangan ini dapat dibaca dalam artikel Nvidia Rilis Model AI Pembuat Audio, Bernama Fugatto!.

Peluncuran fitur audio multibahasa ini juga sejalan dengan upaya YouTube terus berinovasi dalam meningkatkan pengalaman pengguna dan kreator. Sebelumnya, platform ini juga diketahui sedang mempertimbangkan perubahan antarmuka, seperti mengganti nama tab “Library” menjadi “You”, seperti yang dijelaskan dalam artikel YouTube Mau Ganti Nama Tab “Library” Jadi “You”.

Dengan fitur baru ini, YouTube semakin memperkuat posisinya sebagai platform konten global yang inklusif dan mudah diakses oleh berbagai kalangan penonton dari berbagai latar belakang bahasa.

Xiaomi Pad Mini Bakal Guncang Pasar Tablet Global dengan Performa Monster

0

Pernahkah Anda merasa tablet yang ada di pasaran terlalu besar untuk dibawa ke mana-mana, atau justru terlalu lemot untuk kebutuhan multitasking? Jika ya, kabar gembira datang dari Xiaomi. Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa perusahaan asal Tiongkok ini sedang mempersiapkan senjata rahasia untuk merebut hati pengguna global: Xiaomi Pad Mini.

Di tengah persaingan sengit di segmen tablet kompak, kehadiran perangkat baru selalu dinantikan. Selama ini, pasar didominasi oleh Apple dengan iPad Mini dan beberapa pemain lain seperti RedMagic. Namun, Xiaomi dikenal dengan strategi agresifnya—menawarkan spesifikasi tinggi dengan harga yang lebih terjangkau. Mampukah mereka mengulang kesuksesan seperti di segmen smartphone?

Berdasarkan laporan yang beredar, Xiaomi dikabarkan akan merilis varian global dari Redmi K Pad yang telah diluncurkan di China sebelumnya. Tablet ini akan berganti nama menjadi Xiaomi Pad Mini dan diprediksi meluncur dalam waktu dekat, mungkin bahkan bersamaan dengan seri Xiaomi 15T pada 24 September mendatang. Simak analisis mendalamnya berikut ini.

Spesifikasi dan Fitur Unggulan Xiaomi Pad Mini

Menurut berbagai sumber terpercaya, Xiaomi Pad Mini akan mempertahankan semua keunggulan hardware yang dimiliki oleh Redmi K Pad. Artinya, Anda dapat mengharapkan layar LCD 8,8 inci dengan resolusi 2.5K dan refresh rate 165Hz yang ultra-smooth—cocok untuk gaming atau menonton konten berkualitas tinggi. Di bawah kap mesin, tablet ini ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 9400+, yang menjanjikan performa tangguh untuk berbagai aktivitas.

Daya tahan baterai juga menjadi salah satu sorotan. Dengan kapasitas 7.500mAh dan dukungan pengisian cepat 67W, Xiaomi Pad Mini dirancang untuk bertahan seharian penuh bahkan dengan penggunaan intensif. Desainnya yang all-metal tidak hanya memberikan kesan premium, tetapi juga memastikan ketahanan perangkat. Untuk urusan fotografi, tablet ini dibekali kamera belakang 13MP dan kamera depan 8MP—cukup untuk video call atau mengabadikan momen sederhana.

Di sisi software, Xiaomi Pad Mini kemungkinan besar akan menjalankan HyperOS 2 berbasis Android 15. Sistem operasi ini dijanjikan membawa berbagai peningkatan fitur dan optimisasi performa. Jika Anda penasaran dengan perkembangan terbaru HyperOS, simak artikel kami tentang HyperOS 3 Xiaomi Resmi Rilis: Fitur AI, Jadwal Rollout, dan Daftar Perangkat.

Strategi Pasar dan Potensi Keberhasilan

Xiaomi tampaknya sedang bermain cerdik dengan memosisikan Pad Mini sebagai alternatif terjangkau di segmen tablet kompak. Meski mungkin tidak memiliki fitur tambahan seperti slot SIM atau layar OLED, kombinasi spesifikasi tinggi dan harga kompetitif bisa menjadi daya tarik utama. Tablet ini ditargetkan untuk kalangan pelajar, gamer, dan profesional muda yang mengutamakan portabilitas tanpa mengorbankan performa.

Lalu, bagaimana prospeknya melawan kompetitor seperti iPad Mini? Apple memang memiliki ekosistem yang kuat, tetapi Xiaomi berpotensi merebut pasar dengan menawarkan nilai lebih pada harga yang lebih rendah. Selain itu, keberhasilan Redmi K Pad di China menjadi indikator positif untuk penerimaan global. Untuk mengetahui lebih detail tentang peluncuran Redmi K Pad, Anda bisa baca Redmi K Pad Resmi Diluncurkan: Tablet Kompak dengan Performa Monster.

Kapan dan Di Mana Xiaomi Pad Mini Akan Tersedia?

Sampai saat ini, Xiaomi belum mengonfirmasi secara resmi tanggal peluncuran global untuk Pad Mini. Namun, leaks yang beredar menunjukkan bahwa tablet ini bisa diperkenalkan pada akhir bulan ini, bertepatan dengan peluncuran Xiaomi 15T series. Jika jadwal ini akurat, kita tidak perlu menunggu lama untuk melihat bagaimana Xiaomi memosisikan produk ini di pasar internasional.

Untuk update terkini seputar produk Xiaomi, pastikan Anda mengikuti kanal resmi mereka atau bergabung dengan komunitas tech enthusiast. Dan jangan lupa, Xiaomi juga dikenal dengan komitmennya dalam memberikan update software jangka panjang, seperti yang terlihat pada Xiaomi Redmi 15C Bakal Punya Update Android 4 Tahun dan 6 Tahun Security Update.

Dengan segala keunggulan yang ditawarkan, Xiaomi Pad Mini berpotensi menjadi game-changer di pasar tablet kompak global. Apakah Anda termasuk yang menantikan kehadirannya?

Discord Bantah Tersangka Penembak Charlie Kirk Gunakan Platformnya

0

Telset.id – Discord membantah bahwa tersangka pembunuh aktivis sayap kanan AS, Charlie Kirk, menggunakan platform pesan instan mereka untuk merencanakan atau mendiskusikan kejahatan. Penolakan ini disampaikan menyusul pernyataan pihak berwenang yang menyebut Discord dalam konferensi pers terkait kasus penembakan di Utah Valley University pada 10 September 2025.

Wakil Presiden Keamanan dan Kepercayaan Discord, Jud Hoffman, menegaskan bahwa perusahaan tidak menemukan bukti bahwa tersangka, Tyler Robinson, merencanakan insiden ini atau mempromosikan kekerasan di platform mereka. “Pesan-pesan yang disebutkan dalam laporan terbaru tentang rincian perencanaan tampaknya bukan pesan Discord,” kata Hoffman.

Selama konferensi pers pada Jumat (12/9), Gubernur Utah Spencer Cox menyatakan bahwa penyelidik berbicara dengan teman sekamar Robinson. Teman sekamar tersebut mengaku bahwa Robinson membuat lelucon di Discord. Namun, juru bicara Discord menjelaskan bahwa sebenarnya teman sekamar sedang mengobrol di platform dengan pihak ketiga dan membahas komentar yang dibuat Robinson di tempat lain.

“Ini adalah komunikasi antara teman sekamar tersangka dan seorang teman setelah penembakan, di mana teman sekamar tersebut menceritakan isi catatan yang ditinggalkan tersangka di tempat lain,” tambah Hoffman. Beberapa pesan yang diamankan pihak berwenang mengandung referensi tentang “meninggalkan senapan yang dibungkus handuk” dan “mengukir peluru,” menurut Cox.

Platform pesan instan ini telah digunakan oleh beberapa penembak massal dalam beberapa tahun terakhir untuk membahas retorika kekerasan dan kebencian. Dalam satu kasus, platform bahkan digunakan untuk memberikan rincian tentang serangan itu sendiri. Hal ini membuat Discord menjadi sorotan pihak berwenang, termasuk Jaksa Agung New York Letitia James, yang tengah menyelidiki apakah platform tersebut dan layanan streaming Twitch berkontribusi pada kekerasan.

Charlie Kirk, pendiri Turning Point USA dan pendukung setia mantan Presiden Donald Trump, tewas setelah ditembak saat menghadiri acara kampus. Tersangka penembakan adalah Tyler Robinson, pria berusia 22 tahun yang diduga menembak dari atap gedung. Kirk sempat dibawa ke rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal.

Perkembangan kasus ini terjadi di tengah meningkatnya perhatian terhadap peran platform digital dalam kejadian kekerasan. Sejumlah layanan serupa, termasuk Threads yang baru mencapai 300 juta pengguna, juga menghadapi tekanan untuk meningkatkan moderasi konten.

Discord, yang dikenal sebagai platform komunikasi populer di kalangan gamers dan komunitas online, telah berulang kali menyatakan komitmennya terhadap keamanan pengguna. Perusahaan terus mengembangkan fitur moderasi dan bekerja sama dengan otoritas penegak hukum dalam investigasi terkait penyalahgunaan platform.

Kemampuan platform pesan instan untuk memungkinkan pengeditan pesan, seperti fitur yang sedang dikembangkan untuk pengguna iPhone, juga menjadi perhatian dalam konteks investigasi kejahatan digital. Fitur semacam ini dapat mempengaruhi pelacakan bukti digital oleh pihak berwenang.

Sementara itu, platform media sosial lain seperti Instagram terus mengembangkan fitur komunitas, termasuk fitur Picks untuk menemukan minat sama, yang menambah kompleksitas tantangan moderasi konten di era digital.

Kasus ini kembali mengingatkan pentingnya kolaborasi antara platform teknologi dengan penegak hukum, serta perlunya transparansi dalam penanganan konten berbahaya. Discord menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan otoritas dalam penyelidikan ini dan kasus-kasus lainnya.