Beranda blog Halaman 3046

Terungkap! Samsung Kembangkan Chipset Exynos 9610

0

Telset.id, Jakarta – Samsung baru saja melaporkan tentang perkembangan Exynos 7872 beberapa hari lalu. Dan sekarang kami kembali mendapatkan bocoran bahwa Samsung juga sedang mengembangkan chip Exynos baru lainnya, yang dijuluki Exynos 9610.

SoC Exynos 9610 yang baru ini nantinya sebagai pesaing Qualcomm Snapdragon 660. Menurut beberapa sumber, Exynos 9610 adalah prosesor mid-range dengan kinerja efisien yang sesuai dengan Snapdragon 660.

Spesifikasi SoC Exynos 9610 secara rinci, menunjukkan bahwa SoC ini akan memiliki empat inti Cortex-A73 dan empat inti Cortex-A53. Selanjutnya, juga dikatakan diproduksi dengan menggunakan proses pembuatan LPP 14nm dan akan digabungkan dengan GPU Mali-G72 MP3; Itu juga akan memiliki modem baseband Netcom yang mirip dengan Exynos 7872.

Satu hal yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa Exynos 9610 adalah SoC baru di seri chip Exynos 9 dari Samsung. Exynos 8895 yang memberi kekuatan pada Galaxy S8 dan Galaxy S8 + mengenalkan seri Exynos 9 ke seluruh dunia, namun Exynos 9610 mungkin termasuk chip pertama yang mengikuti nomenklatur yang tepat.

Selain itu, SoC Exynos 9610 akan diresmikan pada Q4 2017, yang masih jauh untuk saat ini. Sementara itu, bagi mereka yang tidak sadar, Galaxy C10 dan perangkat Galaxy A series berikutnya bisa dilengkapi dengan Exynos 7872. Atau bisa juga menggunakan Exynos 9610, hal ini dilihat dari waktu peluncuran.

Seperti biasa, tidak ada yang dikonfirmasi sampai ada pengumuman resmi, atau sampai sebuah perangkat yang didukung oleh Exynos 9610 muncul secara online di salah satu dari sekian banyak database benchmark yang cenderung mengungkapkan info tentang perangkat masa akan datang. (MS)

Samsung Secara Resmi Memperkenalkan Galaxy J Series (2017)

Telset.id, Jakarta – Setelah berbulan-bulan rumor tak berujung, Samsung hari ini mengumumkan seri Galaxy J (2017) yang baru . Perangkat baru ini mengikuti sejarah seri J yang menawarkan smartphone yang hebat dan bergaya dengan harga terjangkau. Menampilkan bodi metal yang stylish, Galaxy J3 (2017), Galaxy J5 (2017) dan Galaxy J7 (2017) menjanjikan peningkatan performa, kamera dan fitur upgrade lainnya.

Gerben van Walt Meijer, Marketing Manager  Samsung Mobile Netherlands, menyebutkan bahwa seri Galaxy J adalah salah satu seri smartphone Samsung terlaris di Eropa. Perusahaan yakin bahwa desain baru dari seri J dan teknologi maju akan memuaskan baik bagi pelanggan lama maupun pelanggan baru.

Model top-of-the-line adalah Galaxy J7 (2017) yang memiliki bodi logam, layar Full HD 5,5 inci dan prosesor okta-core 1.6GHz. Ini memiliki RAM 3GB dan penyimpanan 16GB, kamera depan dan belakang 13MP, dukungan LTE Cat.6, dan masih banyak lagi. Perangkat ini menjalankan Android 7.0 Nougat dan didukung oleh baterai 3.600mAh.

Galaxy J5 (2017) dilengkapi kamera 13MP yang sama di bagian depan dan belakang dari layar 5,2 inci HD Super AMOLED. Ini didukung oleh prosesor 1.6Ghz dengan RAM 2GB dan penyimpanan 16GB. Perangkat ini memiliki baterai 3.000 mAh dan juga dilengkapi dengan Nougat.

Galaxy J3 (2017) memiliki bodi logam juga. menggunakan layar TFT HD 5 inci dengan prosesor 1.4GHz, RAM 2GB dan penyimpanan 16GB. Ini memiliki belakang 13MP dan kamera depan 5MP, Nougat, dan baterai 2.400mAh. Seluruh seri memiliki kartu microSD dan dukungan dual-SIM.

Samsung akan merilis Galaxy J5 (2017) di Eropa akhir bulan ini, Galaxy J7 (2017) akan tiba pada bulan Juli sementara Galaxy J3 (2017) akan dirilis pada bulan Agustus. Harga dan ketersediaan akan bervariasi menurut negara yang dimasuki. (MS)

Trip Bareng Samsung Galaxy S8

Telset.id – Dalam satu bulan ini, saya kebetulan sempat bepergian ke beberapa tempat yang menarik, bukan berlibur karena tidak banyak waktu bisa berleha-leha. Beruntung, dalam momen itu saya bisa mengunjungi tempat-tempat menarik, yang sering menjadi objek wisata. Jadi bisa saja cerita kali ini mewakili mereka yang sebentar lagi akan memasuki musim liburan.

Selama bepergian ke beberapa tempat yang menarik itu, saya membawa dua smartphone yang sebenarnya “sama”, yakni Samsung Galaxy S8 dan Galaxy S8+. Uniknya, Galaxy S8+ yang saya bawa ini merupakan unit yang diperuntukkan untuk dijual di negara Amerika, sehingga sedikit memiliki spesifikasi berbeda di sisi prosesor dan sensor kamera.

Banyak yang mengatakan bahwa Galaxy S8 atau S8+ tidak berbeda dengan Galaxy S7 dan S7 Edge, karena menggunakan sensor dan teknologi yang sama. Mungkin orang mudah mengatakan ini karena Galaxy S8 tetap hadir dengan kamera satu lensa, tidak seperti kebanyakan flagship smartphone lain, yang sekarang menggunakan konfigurasi dual camera. Apalagi score DxOmark yang diterima Galaxy S8 sama dengan Galaxy S7, dan keduanya tetap menggunakan ukuran kamera 12MP dan aperture f/1.7

Sebenarnya ada perbedaan dari sisi sensor dan cara pengambilan gambar di Galaxy S8.

Dari sisi sensor kamera, memang sejak Galaxy S7, Samsung sudah menggunakan dua macam sensor, yakni satu sensor kamera buatan Sony dan satu sensor buatan Samsung sendiri yang dikenal dengan sebutan ISOCELL.

Pada Galaxy S7 dengan ISOCELL, seri sensor kamera utama yang digunakan adalah S5K2L1 sementara pada Galaxy S8 S5K2L2. Pada Galaxy S7 dengan Sony sensor, kamera utama menggunakan IMX260 dan Galaxy S8 IMX333. Untuk kamera depan atau selfie jelas berbeda dari Galaxy S7 , karena ada update besaran kamera dari 5MP ke 8MP yang juga dilengkapi autofocus. Kalau dulu Galaxy S7 untuk kamera selfie keduanya menggunakan sensor ISOCELL S5K4E6, sekarang di Galaxy S8 digunakan sensor S5K3H1 dan IMX320.

Pada test ini, Galaxy S8 resmi masuk Indonesia menggunakan sensor kamera ISOCELL dari Samsung, sementara Galaxy S8+ yang kebetulan keluaran AT&T untuk pasar Amerika menggunakan sensor Sony. Pasti Anda langsung akan bertanya, bagus yang manakah? Sebenarnya hampir sulit melihat perbedaan pada hasil ke-duanya, tetapi silahkan nanti mengamati sendiri foto-foto di bawah.

Hal yang baru pada Galaxy S8 selain sensor adalah teknik cara pengambilan gambar. Berbekal prosesor atau SoC 10nm yang lebih baru dan cepat, dalam setiap kali tombol shutter ditekan, sebenarnya ada 3 buah atau multiple foto langsung diambil. Karena cepatnya, kita tidak sadar bahwa ada 3 foto diambil sekaligus, karena kecepatannya sama dengan mengambil 1 single foto.

Dari ke 3 foto tersebut langsung di combine untuk menghasilkan satu foto. Tujuannya dengan penggabungan 3 foto sekaligus, detail foto dan ketajaman gambar bisa lebih baik, dan noise bisa dikurangi.

Setelah menggunakannya lebih sering, baru terasa ada perbedaan dengan Galaxy S7, terutama pada kondisi-kondisi khusus, misalnya objek dengan penerangan minim, perbedaan kontras yang besar, dan stabilisasi. Pada sisi stabilisasi ini, apalagi untuk video, terasa perbedaan yang lumayan antara Galaxy S7 dan Galaxy S8.

Untuk foto-foto landsacape, algoritma penyambungan foto di Galaxy S8 juga jauh lebih sempurna, dan stabilisasi pada smartphone membuatnya lebih mudah dan terasa lebih smooth saat tangan kita bergerak.

Mari kita lihat lebih jauh bagaimana performa kamera Samsung Galaxy S8 dan S8+ sambil dilengkapi cerita  tentang fotonya, siapa tahu lebih menginspirasi untuk pergi liburan. Foto-foto di artikel ini tanpa edit, hanya dikompres agar lebih mudah dilihat di web.

Kondisi Cahaya Melimpah

Pada prinsipnya fotografi itu “menangkap cahaya” , jadi saat cahaya melimpah hampir semua smartphone saat ini bisa mengambil objek dengan baik. Yang membedakan adalah seberapa detail, warna, dan kontras yang bisa ditangkap. Ini beberapa contoh saat Galaxy S8 mengambil foto di luar ruangan dengan penerangan sinar matahari.

CHIJMES hall ini dulunya sebuah komplek gereja (Convent of The Holy Infant Jesus), sekolah, dan panti asuhan, yang pada tahun 1941 area ini di bom oleh tentara Jepang. Ketika saya melongok ke dalam kapel, ternyata di dalamnya sedang dipersiapkan untuk pesta perkawinan dengan meja-meja bundar untuk jamuan.

Hasil crop 100% gambar di atas, memperlihatkan detail setiap ukiran ornamen bangunan dan kaca patri yang jelas. Foto diambil kira-kira pukul 10 pagi dengan sinar matahari yang mulai naik ke atas dari belakang, yang seharusnya memberikan kontras yang cukup berbeda antara bagian belakang dan facade gedung, yang biasanya kamera smartphone akan “kebingungan” memilih kontras mana yang harus diikuti.

Mengikuti bagian belakang akan membuat facade menjadi lebih gelap, atau menerangi facade tetapi akan membuat bagian belakang termasuk langit menjadi over exposure. Galaxy S8 dengan auto HDR membuat foto bagian yang berbeda ini tetap bisa ditangkap dengan baik dan berimbang.

Sederetan ruko di belakang Beach Rd, sepertinya bangunan pecinan heritage yang tetap menjaga bentuk wajah lamanya, tetapi dengan polesan warna baru. Bangunan-bangunan berderet seperti ini yang sekarang banyak berubah menjadi tempat makan, memang menarik jika dipoles warna-warni untuk tetap menjaga keasliannya tanpa ketinggalan zaman.

Saat mendekati jam 5 sore, Singapura masih berlimpah cahaya seperti siang hari. Ini salah satu kekuatan kamera Galaxy S8, detail yang jelas, dimana bangunan tinggi dengan garis vertikal dan horisontal yang berulang bahkan susunan genting, tetap memiliki detail dan sharpness yang baik.

Kondisi repetisi pada tiang dan jendela gedung atau genteng yang rapat, mudah menjadikan foto mendapat efek moire, yang baiknya pada smartphone ini tidak mudah terjadi. Foto diambil dari balkon hotel Fairmont, ke arah Raffles hotel yang mempertahankan gaya kolonial.

Jam setengah tujuh malam, membuat kita bertanya, apakah sebenarnya Singapura ini tidak salah time zone? Karena cahaya sore matahari masih bersinar, dan kita sekarang bisa melihat perbedaan suasana dengan foto di atas. Ambience cahaya kuning dari matahari senja bisa ditangkap dengan baik.  Hal ini yang diinginkan pengambil foto, yang terkadang otomatis AWB pada smartphone mengkompensasikan warna kuning pada tembok-tembok putih menjadi lebih putih.

HomePod, Speaker Pintar untuk Asisten Rumah

0

Telset.id, Jakarta – Salah satu perangkat yang paling banyak dicari untuk melengkapi perlengkapan rumah adalah perangkat IoT berbentuk speaker. Melihat tren ini, dalam acara Worldwide Developer Conference (WWDC) 2017 Apple untuk pertama kalinya meluncurkan perangkat speaker pintar bernama “HomePod”.

Dilansir dari laman Ubergizmo, perangkat ini sendiri memiliki satu kelebihan yang tidak dimiliki perangkat speaker IoT lainnya, yakni hadirnya asisten pribadi digital milik Apple yakni Siri.

 

Jadi, seperti halnya dengan speaker pintar lain, Apple membekali HomePod dengan prosesor A8 seperti yang disematkan pada iPhone. Canggihnya, speaker ini bisa mendeteksi ukuran dan dimensi ruangan. Dengan kemampuan itu, HomePod akan secara otomatis bisa mengatur audio berdasarkan ruangan tempat pengguna berada.

Fitur lainnya, HomePod juga mendukung AirPlay 2 yang baru diluncurkan Apple di WWDC 2017. Selain itu, speaker pintar ini terintegrasi dengan Apple Music, sehingga pengguna dapat mengakses koleksi lagu di layanan streaming musik Apple itu secara wireless.

Speaker ini memiliki enam microphone yang diletakkan pada sekeliling bodinya. Dengan begitu, perangkat ini bisa mengakses Siri untuk melakukan berbagai perintah. Pengguna tinggal mengatakan “Hey Siri”, selanjutnya bisa mengatakan perintah yang ingin dilakukan asisten digital tersebut.

Saat Siri diaktifkan, maka akan muncul gelombang warna di bagian atas HomePod, mirip seperti lampu LED pada Amazon Echo. Namun bedanya, Apple melengkapi speaker pintarnya dengan kontrol sentuh.

Kecanggihan lainnya adalah HomePod dapat berfungsi sebagai asisten rumah. Pengguna bisa memerintah Siri untuk menanyakan pengkonversian, berita, cuaca, lalu lintas, olahraga, membuat pengingat dan lainnya. Pengguna juga dapat mengirimkan iMessage dari speaker canggih ini, dan juga pengontrolan perangkat HomeKit dari jarak jauh.

Dengan semua kecanggihan tersebut, berapa Apple akan mematok harga HomePod? Ternyata tidak terlalu mahal, karena Apple hanya membanderol HomePod seharga USD 349 atau sekitar Rp 4,6 juta. Ada dua varian warna yang disiapkan, yakni hitam dan putih.

Speaker IoT pertama Apple ini akan mulai dipasarkan pada Desember mendatang di Amerika Serikat, Inggris dan Australia. Selanjutnya pada awal tahun depan, HomePod akan mulai dipasarkan secara global. [NC/HBS]

Harvard Batal Loloskan 10 Calon Mahasiswa Karena Meme

0

Telset.id, Jakarta – Netizen di seluruh dunia kini sedang menggandrungi bahan banyolan baru di era modern yang biasa dikenal dengan meme. Kebanyakan, meme merupakan sebuah foto atau gambar yang dibubuhi kata-kata yang membuat pembaca terpingkal. Tapi tidak bagi Universitas Harvard. Kenapa?

Ya, siapa sangka gara-gara meme membuat 10 calon mahasiswa tidak dapat masuk ke universitas yang sebelumnya telah menerima mereka. Terlebih lagi, universitas yang menolak mereka adalah Harvard, yang notabene universitas paling bergengsi di dunia.

Dikabarkan oleh Ubergizmo, alasan utama pihak Harvard memutuskan untuk membatalkan ke-10 calon mahasiswa mereka dikarenakan mereka pernah memposting meme yang memiliki konten tak sewajarnya di sebuah grup Facebook privat.

Dalam grup itu, menurut laporan, terdapat percakapan yang saling berkirim meme dan gambr lainnya yang menampilkan konten pelecehan seksual, peristiwa Holocaust, dan kematian anak-anak.

Sontak saja, tim Harvard Crimson yang mengetahui kejadian tersebut geram. Mereka memutuskan untuk membatalkan penerimaan 10 calon mahasiswa dikarenakan menyebarkan meme tersebut.

“Kami tidak menanggapi secara terbuka mengenai status penerimaan masing-masing pelamar,” jelas perwakilan Harvard.

So, bagi kalian yang senang membagikan meme atau gambar di media sosial, nampaknya Anda harus berhati-hati dalam berkirim konten. Salah-salah bisa menimbulkan hal yang tidak di inginkan bukan? [NC/HBS]

Saingi Facebook, iOS 11 Juga Bisa “Business Chat”

Telset.id, Jakarta – Di ajang Worldwide Developers Conference (WWDC) 2017, Apple juga mengumumkan satu fitur yang akan bersaing langsung dengan Facebook dan Twitter yakni Business Chat. Lewat fitur tersebut, penggunanya mampu berkomunikasi langsung dengan merek-merek tertentu lewat chat.

Sekedar informasi, salah satu “kekuatan” Facebook dan Twitter sendiri adalah kemampuannya untuk memudahkan penggunanya berkomunikasi langsung dengan merek-merek tertentu, entah itu untuk menanyai produk, komplain dan lainnya.

Nah, pada Business Chat ini juga bisa melakukan hal yang sama. Pengguna hanya tinggal mencari brand tertentu via Siri, Spotlight, Safari atau Maps. Jika sudah ditemukan, maka sistem akan membantu pengguna untuk bisa berkomunikasi langsung dengan brand tersebut.

Dilansir dari 9to5Mac, Business Chat juga akan mendukung integrasi langsung dengan berbagai layanan dari Apple seperti Apple Pay dan juga Calendar. Sehingga nantinya para pengguna gadget ber-platform iOS 11 mampu dengan mudah membayar produk serta menentukan jadwal bertemu dengan salah satu perwakilan brand untuk berdiskusi soal produk atau lainnya.

“Business Chat merupakan cara baru untuk terhubung dengan pelanggan secara langsung dalam Messages. Dengan menggunakan Business Chat, pelanggan Anda bisa mendapatkan jawaban atas pertanyaan, menyelesaikan masalah dan menyelesaikan transaksi di iPhone, iPad dan Apple Watch mereka. Pelanggan dapat menemukan bisnis Anda dan memulai percakapan dari Safari, Maps, Spotlight dan Siri,” jelas Apple dalam situs developer Apple.

Informasi yang lebih lengkap mengenai Business Chat sendiri dijadwalkan akan terjadi pada 9 Juni mendatang. So, kita tunggu saja informasi lengkap tentang fitur ini ya! (FHP/HBS)

Apple Umumkan iPad Pro 10,5 Inci dengan Layar Canggih

0

Telset.id, Jakarta – Apple kembali melakukan pembaharuan lini tablet iPad mereka di perhelatan Worldwide Developer Conference (WWDC) 2017. Apple memperkenalkan dua varian sekaligus, yakni iPad Pro 10,5 inci yang menggantikan model 9,7 inci yang diperkenalkan pada 2016, dan iPad Pro 12,9 inci yang menggantikan model 2015.

Meski mengusung layar seluas 10,5 inchi, namun bodinya sama persis dengan iPad Pro 9,5 inchi. Hal itu dapat terjadi karena Apple memangkas bazelnya hingga 40%. Sementara untuk bobotnya, tablet ini lebih ringan dari pendahulunya karena mimiliki berat sekitar 450 gram.

Layar pada iPad Pro 10,5 inch ini menggunakan teknologi True Tone yang menawarkan color gamut yang lebih luas, refleksi lebih rendah, mendukung HDR video. Apple mengklaim layar di iPad 10,5 inchi merupakan layar tablet terbaik di planet ini, karena memiliki tingkat kecerahan mencapai 600 nits.

Selain itu, layar kedua tablet ini juga disematkan teknologi baru, yakni ProMotion yang memungkinkan layar memiliki kemampuan refresh rate hingga 120 Hz. Alhasil gerakan akan jauh lebih halus dan responsif. Selain itu, dengan adanya refresh rate yang tinggi akan semakin memaksimalkan penggunakan Apple Pencil.

Beralih ke bagian jeroan, kedua tablet ini akan menggunakan chipset terbaru Apple, yakni A10X Fusion. Prosesor ini diklaim dapat menghasilkan kemampuan prosesor lebih cepat 30 persen ketimbang A9X, dan GPU lebih gegas 40% dari generasi sebelumnya. Sementara baterainya dijanjikan mampu bertahan hingga 10 jam penggunaan.

Di sisi kamera, kedua tablet ini akan menggunakan kamera setara iPhone 7, dimana kamera belakang akan menggunakan kamera sebesar 12MP dengan OIS dan f/1.8. Sedangkan untuk kamera depan akan menggunkan kamera 7MP.

Untuk penyimpanannya, Apple memberikan tiga pilihan, yakni 64GB, 256GB, dan 512GB. Keduanya juga dipastikan akan mendapatkan pembaharuan sistem operasi terbaru dari Apple yakni iOS 11.

Apple akan menjual iPad Pro 10.5 inchi mulai dari US$ 649 atau sekitar Rp 8,6 juta untuk yang WiFi saja. Sementara untuk yang memiliki jaringan selular, Apple mematok harga mulai dari USD 799 atau sekitar Rp 10,3 juta.

Sedangkan untuk iPad Pro 12.9 inchi akan dijual dengan harga mulai dari USD 799 atau sekitar Rp 10,6 juta untuk yang WiFi saja. Sedangkan untuk yang memiliki jaringan seluler, tablet ini akan dijual mulai dari USD 929 atau sekitar Rp 12,3 juta. [NC/HBS]

Apple Music Sekarang Bisa Berbagi Musik

1

Telset.id, Jakarta – Apple baru saja memperkenalkan sistem operasi terbaru mereka, yakni iOS 11 dalam ajang Worldwide Developers Conference (WWDC) 2017. Dari sekian fitur baru yang diperkenalkan, ada satu fitur yang cukup menarik perhatian, yakni fitur berbagi musik melalui Apple Music.

Dengan fitur ini, para pengguna Apple Music dapat mendengarkan musik yang sama dalam perangkat yang berbeda. Selain itu, Apple Music juga akan memiliki fitur seleksi ‘friends are listening to’, dimana kita dapat melihat apa yang sedang diputar oleh teman. Jika ternyata Anda tertarik untuk mendengarkannya juga, maka Anda bisa meminta request untuk mendengarkan bersama teman.

Tak sampai disitu saja, Apple juga akan menambahkan fitur ‘shared up next’ dalam pembaharuan ini. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui lagu apa yang selanjutnya akan muncul di playlist teman mereka.

Terakhir, Apple juga membagikan MusicKit untuk para pengembang aplikasi yang berkaitan dengan Apple Music. Dengan diluncurkannya MusicKit tersebut, pihak Apple berharap akan banyak muncul aplikasi yang dapat menggunakan keunggulan dari Apple Music. [NC/HBS]

ARKit, Bukti Apple Masuki Teknologi Augmented Reality

Telset.id, Jakarta – Apple baru saja resmi masuk ke kompetisi teknologi mobile augmented reality (AR) lewat fitur ARKit yang terintegrasi langsung ke platform iOS tepatnya pada versi terbaru iOS 11.

Dengan adanya ARKit ini, Apple seperti menyediakan wadah atau ruang bagi para developer untuk membuat serta menyediakan aplikasi atau game berbasis AR untuk iPhone dan iPad.

Dilansir dari Mashable, ARKit memang masih dalam tahap pengembangan untuk dapat berfungsi dengan maksimal, namun di ajang WWDC 2017, Apple telah mendemontrasikan teknologi tersebut lewat sebuah game ikonik yang diangkat dari film Star Wars, yakni Star Wars HoloChess.

Pada game tersebut, penggunanya dimungkinkan untuk menempatkan papan catur holografik di atas permukaan sesuai keinginan. Kemudian, akan tampak beberapa karakter ikonik Star Wars yang akan berada di atas papan catur holografik tersebut yang siap untuk dimainkan.

[Baca juga: iOS 11 Akhirnya Muncul! Ini 8 Hal Penting di Dalamnya]

Tak cuma game saja yang didemonstrasikan, Apple juga memperlihatkan aplikasi yang memungkinkan penggunanya untuk memindahkan benda virtual pada layar sesuai keinginan. Hal itu tentu berguna bagi penggunanya yang sedang mendekorasi ruangan, karena mereka bisa langsung melihat “bayangan” desain ruangan lewat sebuah gadget.

Bukan hanya memindahkan barang saja, barang-barang virtual tersebut juga bisa berfungsi sama seperti barang di dunia nyata. Misalnya saja seperti lampu yang bisa dinyalakan atau dimatikan. Menarik kan?

Well, kita tinggal tunggu saja kapan peluncuran update iOS 11 akan dikeluarkan, karena sudah dipastikan pada perangkat yang berjalan di iOS 11, sudah mendukung teknologi ARKit. Kita tunggu saja ya! (FHP/HBS)

Perbaharui Lini iMac, Apple Beri Banyak ‘Tenaga Ekstra’

0

Telset.id, Jakarta – Setelah sekian lama tidak melakukan pembaharuan di lini Mac, terutama di lini iMac, Apple pada tahun ini di perhelatan Worldwide Developers Conference (WWDC) 2107 kembali memperkenalkan generasi terbaru dari seri iMac dan MacBook.

Apple memperkenalkan seri terbaru dari MacBook dan MacBook Pro dengan menanamkan prosesor Intel terbaru, i7 Kaby Lake.  Selain melakukan penyegaran prosesor, Apple juga menyematkan SSD generasi terbaru yang diklaim lebih cepat hingga 50 persen. Namun sayang, meskipun me-refresh bagian jeroan, namun mereka tidak mengubah tampilan luarnya.

Beralih ke iMac, Apple pun memperkenalkan jagoan terbaru mereka, yakni iMac dan iMac Pro. Bahkan Apple menggadang-gadang bahwa iMac Pro yang baru mereka luncurkan ini merupakan komputer tercepat yang pernah mereka buat.

Untuk iMac, Apple menanamkan prosesor terbaru dari Intel, yakni Core i7 Kaby Lake. Untuk urusan grafis, mereka memilih untuk menggunakan GPU Radeon Pro 500-series terbaru, dengan vRAM yang mencapai 8GB.

Sementara untuk iMac Pro, Apple akan menggunakan prosesor kelas workstation milik Intel, yakni Xeon 18 Core. Di sisi VGA, raksasa Cupertino ini akan menggunakan VGA workstation class terbaru milik AMD, yakni Radeon Pro Vegas dengan vRAM sebesar 16GB.

Berbicara mengenai layar, komputer berkelir hitam ini sendiri akan datang dengan layar Retina 27 inci dengan resolusi 4K. Selain itu, perangkat ini juga mendukung penyimpanan SSD hingga 4TB, RAM hingga 128GB, serta hadir dengan 4 koneksi Thunderbolt super cepat.

Untuk ketersediaannya, Apple sudah mulai melakukan pre-order MacBook dan iMac pada hari ini. Sementara untuk harganya, Apple menawarkan produk ini mulai dari US$ 1,299 atau sekitar Rp 17,2 juta.

Sedangkan untuk iMac Pro sendiri, Apple baru akan mulai mengirimkannya ke penggemar Apple di Amerika mulai Desember 2017. Untuk harganya, iMac Pro akan dijual seharga US$ 4,999 atau sekitar Rp 66,4 juta. [NC/HBS]

iOS 11: Good Bye Facebook dan Twitter!

Telset.id, Jakarta –  Dibalik ‘euforia’ peluncuran iOS 11, ada juga pihak yang merasa sedih, yakni Facebook dan Twitter. Pasalnya, kedua media sosial itu tidak lagi mendapatkan tempat spesial di lingkungan iOS, khususnya pada versi terbaru iOS 11.

iOS 11 sudah resmi diperkenalkan Apple di ajang Worldwide Developers Conference (WWDC) 2017. Tentu kehadiran iOS 11 telah membuat Apple Fanboy (sebutan untuk fans Apple) bergembira, karena membawa banyak fitur baru serta peningkatan berbagai fitur lainnya yang semakin memudahkan pengguna.

Namun ternyata tidak semua merasa “happy” dengan kehadiran iOS 11. Ya, Facebook dan Twitter menjadi pihak yang merasa kurang bahagia dengan peluncuran sistem operasi Apple terbaru itu. Pasalnya, kedua media sosial itu tidak lagi mendapatkan tempat spesial di lingkungan iOS, khususnya pada versi terbaru iOS tersebut.

Dilansir dari Axios, jika sebelumnya pengguna iOS dapat langsung terhubung ke akun Facebook atau Twitter lewat pengaturan untuk masuk ke setiap aplikasi yang memerlukan salah satu dari kedua akun media sosial tersebut, kini integrasi spesial itu dihilangkan pada iOS 11. Dengan begitu, saat ini Facebook dan Twitter menjadi “sederajat” dengan aplikasi lainnya.

Integrasi langsung Facebook dan Twitter di iOS sendiri sudah berlangsung cukup lama, yakni dimulai pada tahun 2011 untuk Twitter dan disusul oleh Facebook pada tahun 2012.

Tentu dengan dihilangkannya integrasi langsung ini, akan membuat pengguna iOS yang ingin membagikan foto misalnya di Facebook atau Twitter dari Photos atau Camera Roll, maka harus menggunakan aplikasi itu terlebih dahulu, tidak langsung seperti pada versi iOS sebelumnya. (FHP/HBS)

Ini 7 Fitur Baru di iOS 11 yang Tidak Diperkenalkan

Telset.id, Jakarta – iOS 11 baru saja diperkenalkan Apple di ajang Worldwide Developers Conference (WWDC) 2017. Selain mengungkap versi teranyar iOS 11 yang membawa 8 fitur penting di dalamnya, Apple sebenarnya masih membawa 7 fitur lainnya di iOS 11 yang tidak diumumkan ke publik.

Ada 8 fitur penting yang diusung iOS 11. Sebut saja seperti user interface yang baru, fitur kamera yang lebih dimaksimalkan, Apple Pay yang memungkinkan pengguna mengirim dan menerima uang dengan mudah, Siri yang “lebih manusiawi”, adanya ARKit yang otomatis membuat Apple resmi bersaing di teknologi Augmented Reality (AR), dan lainnya.

[Baca juga: iOS 11 Akhirnya Muncul! Ini 8 Fitur Penting di Dalamnya]

Namun di balik 8 fitur penting tersebut, ternyata ada fitur baru lainnya yang juga hadir di iOS 11 yang tidak diperkenalkan Apple di ajang itu. Jika Anda berpikir fitur yang tidak diperkenalkan ini adalah fitur yang “biasa saja”, berarti dugaan Anda salah, karena fitur-fitur tersebut juga sama pentingnya seperti 8 fitur utama yang sudah kami beritahu sebelumnya.

So, apa saja ya fitur tersebut? Yuk kita kupas sama-sama!

Type to Siri

Jika biasanya untuk meminta sesuatu pada Siri harus menggunakan perintah suara, sekarang pada iOS 11 penggunanya bisa meminta sesuatu pada Siri hanya dengan mengetikkan perintahnya pada asisten pribadi digital tersebut. Ya, jika Anda sadar, mungkin fitur tersebut hampir mirip seperti pada Google Assistant yang juga sama-sama mampu melaksanakan perintah dari ketikkan.

Boleh jadi, Apple sudah menyadari betapa “awkward” jika harus memerintah Siri menggunakan suara ketika sedang berada di keramaian. Ya, fitur ini sangat membantu untuk menghilangkan momen “awkward” tersebut.

Informasi Lebih Lengkap di Siri

Di iOS 11, Siri akan kembali menyamai kemampuan Google Assistant. Kenapa? Setelah sempat tertinggal kemampuannya pada iOS 10, kini Siri pun memiliki kemampuan hampir sama dengan asisten digital Google tersebut yakni mampu memberikan informasi penerbangan atau perjalanan pada penggunanya dan akan terlihat pada widget SpotlightSelain membuatnya jauh “lebih manusiawi”, Apple juga membuat Siri bisa bersaing kembali dengan Google Assistant berkat adanya fitur ini.