Telset.id, Jakarta – Senin lalu, aktivis konservatif sekaligus pembuat film, James O’Keefe mengejutkan netizen dunia. Dirinya menyebarkan cuplikan tersembunyi yang mengungkapkan Twitter ternyata mempekerjakan ratusan karyawannya hanya untuk membaca semua aktivitas online para penggunanya, termasuk membaca pesan di Direct Message (DM).
Dilansir BuzzFeed News, cuplikan yang disebarkan O’Keefe itu menampilkan seorang teknisi jaringan Twitter bernama Clay Haynes yang menjelaskan kepada aktivis Project Veritas bahwa ratusan karyawan Twitter memiliki akses bebas untuk melihat data pengguna Twitter.
“Ada tim yang didedikasikan untuk itu. Setidaknya ada tiga atau empat ratus orang. Mereka dibayar untuk melihat foto-foto pengguna,” kata Haynes.
Namun setelah mendapatkan tuduhan tersebut, Twitter langsung membantahnya dengan menyatakan bahwa cuplikan serta klaim Haynes sama sekali tidak benar. Meski begitu, Media sosial milik Jack Dorsey ini mengungkapkan memang sejumlah karyawan memang punya akses terhadap informasi pribadi penggunanya, termasuk baca isi DM.
[Baca juga: Twitter Donald Trump Tak Bisa Diblokir, Kenapa?]
“Kami tidak secara proaktif membaca DM. Titik. Sejumlah karyawan memiliki akses terhadap informasi tersebut, tapi untuk tujuan kerja yang sah, dan kami menerapkan protokol akses yang ketat untuk karyawan tersebut,” bantah Twitter.
Sayangnya, Twitter sama sekali tidak mengungkapkan berapa banyak karyawan yang mendapatkan hak akses untuk dapat melihat data pribadi pengguna.
Di kesempatan yang lain, salah seorang mantan karyawan senior Twitter mengatakan bahwa Project Veritas yang digarap O’Keefe sangatlah berlebihan. Mantan karyawan ini mengatakan bahwa tim yang betugas melihat data pribadi pengguna sangatlah kecil. Dijelaskannya, tim ini hanya akan melakukan aksi tersebut ketika ada pengguna yang melapor.
[Baca juga: Cara Blokir dan Memilih Cuitan di Timeline Twitter]
“Secara teknis akurat, tapi dilebih-lebihkan oleh seorang idiot yang mabuk. Mereka hanya mendapatkan izin akses ketika ada laporan seperti ada yang mengganggu penggunanya lewat DM,” ungkapnya. (FHP/HBS)