Terlibat Gangster, FBI Ciduk CEO Phantom Secure

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, JAKARTA – Biro Investigasi Federal AS (FBI) menciduk CEO  Phantom Secure, Vincent Ramos karena diduga terlibat organisasi kriminal. Pendiri perusahaan jasa keamanan internet ini ketahuan memodifikasi perangkat Blackberry dan Android supaya tidak terlacak aparat dalam transaksi narkoba.

Seperti dilansir halaman Engadget, Ramos diduga membantu sejumlah organisasi kriminal, termasuk Kartel obat terlarang Sinaloa.

Dalam aksinya, dia mengubah perangkat Blackberry dan android menonaktifkan beberapa fitur umum (termasuk kamera dan penjelajahan web), sembari menambahkan Pretty Good Privacy untuk percakapan terenkripsi.

Menurut keterangan penyidik FBI, hasil modifikasi tersebut tidak hanya menutupi latar belakang pelanggannya yang seperti bayangan. FBI menyadari penuh siapa yang terlibat aksi tersebut.

Dalam laporannya, agen menyamar yang menjalankan operasi penyanderaan tidak hanya mendengar Ramos mengatakan bahwa membeli salah satu ponselnya “benar-benar bagus”, namun ponsel tersebut dimodifikasi untuk keperluan perdagangan narkoba.

Bahkan dipilihnya Hong Kong dan Panama karena negara-negara itu dianggapnya tidak kooperatif dengan polisi. Seorang anggota kartel Sinaloa yang terbukti bersalah juga menyatakan bahwa geng tersebut telah membeli telepon Phantom untuk melakukan bisnis perdagangan narkoba.

FBI memperkirakan ada 20.000 handset hasil modifikasi ini yang beredar di seluruh dunia. Setengah perangkat aman ini beredar di Australia, sedangkan setengah lainnya dijual di negara-negara seperti Kuba, Meksiko dan Venezuela.

[Baca juga : Ini 5 Paten BlackBerry yang “Dicuri” Facebook]

Namun sampai tulisan ini dibuat, tidak ada komentar dari pengacara FBI maupun Ramos mengenai kasus besar tersebut. Penangkapan ini dikatakan menyoroti dilema abadi terkait komunikasi terenkripsi.

Meskipun enkripsi sangat penting untuk menjaga privasi, namun ada orang yang akan memanfaatkan komunikasi anti retas ini untuk melakukan bisnis abu-abu. Pastinya jawaban untuk pertanyaan ini tidak mudah, bagai makan buah simalakama.

Terlepas dari itu semua, tidak ada yang namanya pintu belakang (backdoor) enkripsi. Karena jika suatu software rentan terhadap penyadapan otoritas berwajib, pastinya juga terbuka untuk para hacker.

Operasi seperti Phantom Secure mungkin sulit untuk dihindari sepenuhnya selama ada ketertarikan serius terhadap data yang aman. [WS/HBS]

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI