Telset.id, Jakarta – Dokumen rahasia Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) yang disimpan di komputer hilang diambil oleh para hacker. Hal tersebut diakibatkan karena sistem router atau alat pengirim data yang tidak diperbarui.
Melansir dari Digital Trends, Minggu (15/7/2018), peretas berhasil mengakses kode rahasia komputer milik Angkatan Udara AS dan mencuri dokumen penting dengan cara memanfaatkan kelemahan router yang belum mendapatkan pembaruan.
Belum ada informasi dokumen apa saja yang dicuri oleh para hacker. Namun beberapa di antaranya kemungkinan merupakan dokumen perawatan drone MQ-9 Reaper, petunjuk pelatihan tank M1 Abrams, dan taktik pertahanan kontra alat peledak. Sebab, dokumen tersebut diketahui telah dijual di sebuah situs.
Kasus pencurian dokumen penting ini pertama kali terungkap ketika badan intelijen dari Recorded Future menemukan dokumen rahasia Angkatan Udara AS dijual di sebuah situs.
Baca Juga: Awas! Jutaan Smartphone Android Terinfeksi Malware Berbahaya
Karena temuan ini, publik pun langsung mempertanyakan sistem keamanan data yang diterapkan oleh pihak militer Negeri Paman Sam.
Kasus peretasan ini bukanlah pertama kali menimpa pasukan militer AS. Pada Februari 2018 lalu, komputer Angkatan Laut AS juga dibobol oleh hacker asal China. Mereka mencuri ratusan gigabyte informasi tentang proyek rahasia.
Baca Juga: Gara-gara Hoax, Dua Pria Babak Belur Dihajar Massa
Target penyerangan sendiri adalah kontraktor tanpa nama yang bekerja dengan Naval Undersea Warfare Centre, yang digunakan Angkatan Laut AS sebagai pusat penelitian, pengembangan, pengujian dan evaluasi, serta teknik dan armada untuk kapal selam.
Dalam menjalankan aksinya, para hacker 614 GB data terkait proyek yang disebut Sea Dragon yang juga disebut sebagai disruptive offensive capability oleh Departemen Pertahanan AS.
Baca Juga: iPhone Kembali Meledak, Kali Ini di Toko Reparasi Las Vegas
Selain informasi tentang Sea Dragon, para hacker juga mencuri sinyal dan data sensor, informasi ruang radio bawah laut yang berkaitan dengan sistem kriptografi, dan unit pengembangan kapal selam Angkatan Laut perpustakaan peperangan elektronik. (SN/FHP)