Telset.id, Jakarta – Setelah sebelumnya Apple yang membantu korban gempa di Sulawesi Tengah (Sulteng), kini perusahaan teknologi asal Amerika Serikat lain ikut peduli pada bencana tersebut. Adalah Google yang kini mengatakan ikut mengirimkan bantuan pada korban gempa di Sulteng.
Bantuan Tersebut diungkapkan langsung oleh CEO Google, Sundar Pichai. Ia mengungkapkan duka mendalam atas peristiwa bencana di Sulteng tersebut.
Pichai mengatakan, lembaga nonprofit Google.org dan karyawan Google telah bahu-membahu mengumpulkan donasi sebesar USD 1 juta atau sekitar Rp 15 miliar untuk pemulihan pascagempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
Menurut Indian Express, seperti dikutip Telset.id, Rabu (3/10/2018), Pichai mengemukakan bahwa donasi sebesar itu juga berasal dari Googler, sebutan bagi komunitas Google. Tak hanya donasi, Google menyatakan telah mengaktifkan sistem pendeteksi bahaya.
Baca juga: Apple Sumbang Rp 15 Miliar untuk Pemulihan Pascagempa Sulteng
“Kami sangat berduka mendengar ada kejadian gempa bumi dan tsunami di Indonesia,” tulis Pichai via akun pribadi Twitter. Ia melanjutkan, korban gempa dan tsunami di Sulteng bisa mengaktifkan notifikasi bahaya untuk menginformasikan kondisi darurat.
We’re deeply saddened about the earthquake and tsunami in Indonesia – @googleorg and Googlers are donating $1M to support relief efforts, and we’ve activated our SOS Alerts to provide emergency info to those impacted
— Sundar Pichai (@sundarpichai) October 1, 2018
Notifikasi SOS milik Google bisa diaktifkan melalui Google Persin Finder yang berisi informasi pencarian. Ada dua tombol di sana. Tombol berwarna biru berfungsi untuk mencari seseorang, sedangkan tombol warna hijau untuk menginformasikan tentang seseorang.
Untuk mencari seseorang, pengguna cukup mengisi formulir, meliputi nama lengkap orang yang dicari, nama keluarga, usia, alamat lengkap, dan mengunggah foto orang yang dicari. Hal serupa berlaku jika pengguna akan menginformasikan tentang seseorang.
Baca juga: Pasca Gempa, Layanan Telkomsel Berangsur Pulih di Donggala
Di bagian tersebut, pengguna diminta mengisi formulir nama depan dan nama belakang orang yang ditemukan. Namun, untuk fitur itu, pengguna akan diminta untuk memberikan deskripsi detail tentang informasi status orang yang ditemukan. [BA/HBS]
Sumber: New Indian Express