Telset.id, Jakarta – Kemajuan teknologi Artificial Intelligemce (AI) berkembang dengan sangat pesat untuk semua bidang, termasuk di bidang kesehatan. Para ilmuwan seakan tidak puas hanya sampai dapat mendeteksi penyakit saja, karena kini para ilmuwan sudah bisa membuat AI yang dapat memprediksi kematian.
Jika Anda ketinggalan berita mengenai perkembangan dunia Artificial Intelligemce (AI), maka Anda pastinya akan terkejut. Pasalnya, AI sudah masuk ke dunia kesehatan, dimana kini AI sudah bisa memprediksi penyakit pasien dengan tingkat keakuratan lebih dari 80 persen.
Dan kini yang lebih menghebohkan, para ilmuwan sudah bisa mengembangkan AI yang bisa memprediksi kematian. Adalah para peniliti dari Stanford University yang telah berhasil membuat terobosan yang kontroversial itu.
[Baca juga: CEO Google Bandingkan AI dengan Listrik dan Api]
Yang lebih mengejutkan, para ilmuwan mengklaim bahwa AI ini memiliki tingkat ketepatan yang sangat tinggi. Dalam sebuah analisis yang dilakukan terhadap 160 ribu pasien dewasa dan anak di Rumah Sakit Stanford dan Lucile Packerd Children, tingkat keakurasiannya selalu lebih dari 90 persen.
Untuk cara kerjanya, para ilmuwan melakukan input data dari catatan kesehatan pasien. Beberapa data seperti diagnosis awal, prosedur medis apa yang dilakukan, dan obat apa yang diberikan ke pasien menjadi kunci paling ‘manjur’ untuk mendeteksi tingkat bertahan hidup dari pasien.
[Baca juga: Bos AI Facebook Sebut Robot Sophia ‘Lebay’]
“Skala data yang tersedia memungkinkan kami untuk membangun prediksi model penyebab kematian, bukan penyakit atau spesifik demografis,” kata Anand Avati, anggota Lab AI Stanford University, seperti dikutip dari laman Mirror.
Namun belum ada informasi apakah AI ini akan segera didistribusikan ke rumah sakit di seluruh dunia untuk membantu dokter mendiagnosa sisa hidup para pasiennya atau tidak. [NC/HBS]