Polisi “Gerebek” Pemakaman untuk Ambil Sidik Jari Mayat

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Pada 23 Maret 2018, polisi di Largo, Florida, Amerika Serikat, menembak pria bernama Linus F Phillip di sebuah pom bensin. Pelaku kasus narkoba itu pun tewas. Beberapa hari kemudian, para detektif muncul di Rumah Pemakaman Abbey Sylvan di Clearwater. Ada apa?

Rupa-rupanya, para detektif datang sambil membawa ponsel milik Phillip. Mereka kemudian berjalan mendekati tempat di mana mayat Phillip sedang disemayamkan. Polisi lantas merengkuh tangan Phillip untuk digesekkan ke layar ponsel tersebut guna membuka kunci sensor sidik jari.

Kebetulan, saat itu, tunangan Phillip bernama Victoria Amstrong (28) tengah ada di lokasi. Melihat apa yang dilakukan para polisi terhadap jasad Phillip, ia tak terima.

Ia merasa privasi serta momen berdukanya telah dinodai dengan tindakan yang dianggap tak terpuji dan konyol.

Namun, menurut Letnan Randall Chaney dari kepolisian Largo, para detektif melakukannya untuk menyimpan data-data di ponsel guna membantu penyelidikan atas kematian Phillip.

Ia menyebutkan bahwa polisi ingin melakukan investigasi kasus narkoba yang melibatkan Phillip. Sayangnya, upaya membuka kunci ponsel gagal.

Sebagian besar ahli hukum mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh para detektif itu legal. Mereka juga tak butuh surat perintah lantaran setelah pelaku mati tidak lagi ada hak mengenai privasi.

Namun pendapat itu ternyata ditentang oleh seorang profesor hukum Charles Rose dari Stetson University College of Law.

“Almarhum mungkin tidak memiliki harapan soal privasi, tetapi keluarga yang masih hidup mempunyainya. Menurut saya, apa yang para detektif lakukan telah mengganggu sebagian besar orang. Lain waktu, hal serupa jangan sampai terulang,” tegasnya seperti dilansir Phone Arena.

Berita Terkait:  Apple Tolak Permintaan FBI untuk Akses ‘Backdoor’

Kejadian yang menimpa almarhum Phillip mengingatkan pertempuran pada tahun lalu yang melibatkan Apple dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat.

Saat itu, ke atas polisian meminta kepada Apple untuk membuka kunci iPhone 5c milik almarhum penembak di San Bernardino, Syed Farook. [SN/HBS]

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI