Telset.id, Jakarta – Nawakara perusahaan yang bergerak di bidang solusi keamanan menyoroti pentingnya keamanan pengisian daya telepon untuk menghindari terjadinya kebakaran
Bagi yang belum tahu, pada Agustus lalu telah terjadi kebakaran di kawasan padat penduduk Manggarai, dan kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi potensi kebakaran, terutama di lingkungan permukiman.
Kebakaran ini menyoroti risiko korsleting listrik sebagai salah satu penyebab utama kebakaran di Indonesia. Pengisian daya telepon seluler yang tidak aman juga menjadi salah satu faktor yang sering kali terabaikan, namun memiliki potensi besar dalam memicu kebakaran.
BACA JUGA:
- Ngeri! Mobil Listrik Tesla Y Terbakar di Stasiun Pengisian Daya
- Pusat Data Meledak, Layanan Google Down dan Tiga Karyawan Kritis
Nawakara menekankan bahwa pencegahan dan kesiapsiagaan adalah langkah utama untuk meminimalkan dampak kebakaran.
Dalam keterangan resmi yang diterima Telset pada Rabu (04/09/2024), Panji Baskoro, National Operation Support Division Head Nawakara dan spesialis produk Emergency Response Team (ERT), menekankan pentingnya edukasi masyarakat dalam memahami cara melindungi diri dari ancaman kebakaran.
Salah satu langkah pencegahan yang penting adalah memastikan pengisian daya telepon seluler dilakukan dengan aman. Mengisi daya telepon di tempat yang tidak tepat, seperti di atas tempat tidur, di dekat bahan mudah terbakar, atau meninggalkannya terlalu lama terhubung ke listrik, dapat meningkatkan risiko kebakaran.
Oleh karena itu, penting untuk selalu mengisi daya telepon di permukaan yang tidak mudah terbakar dan menghindari meninggalkannya tanpa pengawasan, terutama saat tidur.
Di sisi lain, Panji menyarankan untuk menyiapkan koper darurat yang berisi surat-surat berharga dan pakaian di tempat yang mudah dijangkau namun aman dari potensi api. Dengan langkah ini, jika kebakaran terjadi, masyarakat dapat segera mengevakuasi diri sambil membawa barang-barang penting dengan cepat dan efisien.
Sementara itu, Nawakara juga mendorong masyarakat untuk memasang alat pemadam kebakaran ringan (APAR) di rumah dan tempat usaha, serta memasang alarm kebakaran yang dapat mendeteksi asap dan api sejak dini.
Dengan teknologi deteksi kebakaran yang dilengkapi sensor peka terhadap perubahan suhu dan asap, risiko kebakaran dapat ditekan seminimal mungkin. Fitur tambahan seperti SOS Button juga memungkinkan penghuni untuk mengirimkan sinyal darurat langsung ke pusat kendali Nawakara, memastikan respons cepat dari tim ERT saat diperlukan.
Edukasi dan latihan dalam penggunaan APAR serta prosedur evakuasi juga menjadi bagian penting dari upaya Nawakara dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap kebakaran.
Dengan kerja sama bersama BNPB dan Basarnas, Nawakara berkomitmen untuk memastikan respons yang cepat dan tepat dalam situasi darurat, sehingga risiko dapat diminimalkan dan keselamatan masyarakat terjaga.
BACA JUGA:
- Amerika Manfaatkan AI untuk Deteksi Kebakaran Hutan
- Perusahaan Teknologi Kurang Peduli Masalah Kebakaran Hutan?
Melalui langkah-langkah pencegahan yang sederhana namun efektif ini, Nawakara berharap dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi kebakaran, demi melindungi diri dan orang-orang di sekitar.
Keamanan adalah tanggung jawab bersama, dan setiap tindakan kecil yang dilakukan dapat berdampak besar dalam mengurangi risiko kebakaran.
