Telset.id, Jakarta – Salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen meninggal dunia pada Senin (15/10/2018), di usia 65 tahun. Paul meninggal akibat komplikasi limfoma non-Hodgkin, penyakit semacam kanker getah bening yang telah dideritanya sejak lama.
Menurut Jody Allen, saudara perempuan Paul, sosok Paul merupakan seorang yang luar biasa dan sangat dicintai oleh saudara, dan teman-temannya. Ia menjelaskan, di sela-sela kesibukannya, ia selalu meluangkan waktu untuk keluarga dan teman-temannya.
“Paul adalah individu yang luar biasa di setiap level. Bagi kami, dia adalah seorang saudara dan paman yang sangat dicintai, dan seorang teman yang luar biasa,” katanya mengenang Paul Allen.
Baca Juga: Bill Gates, Anak Mama Jadi Inspirasi Dunia
Sebenarnya pada awal bulan ini, Paul sempat menyatakan bahwa ia telah memulai pengobatan untuk melawan penyakit yang dideritanya. Saat itu, ia mengungkapkan bahwa tim dokter merasa optimis bahwa terapi pengobatan akan berjalan dengan baik. Sayang, kenyataan berkata lain.
Penyakit yang diderita Paul sendiri merupakan alasan utama kenapa dirinya meninggalkan Microsoft yang ia dirikan bersama Bill Gates, pada tahun 1983 silam.
Bill gates, seperti dikutip Telset.id dari CNBC, Selasa (16/10/2018), menyatakan bahwa sahabatnya tersebut merupakan sosok penting dari berkembangnya teknologi komputer saat ini.
Baca juga: Hebat! 15 Ramalan Bill Gates yang Jadi Kenyataan
“Saya sedih dengan meninggalnya salah satu teman tertua dan tersayang saya, Paul Allen,” katanya.
“Dari hari-hari awal kami bersama di Lakeside School, melalui kemitraan kami dalam penciptaan Microsoft, hingga beberapa proyek filantropi bersama kami selama bertahun-tahun, Paul adalah mitra sejati dan teman baik. PC tidak akan ada tanpa dia,” jelasnya.
CEO Microsoft, Satya Nadella juga mengungkapkan rasa belasungkawanya melalui akun Twitter pribadinya. Ia menyatakan, Allen memberikan kontribusi sangat penting kepada Microsoft dan industri teknologi.
“Sebagai salah satu pendiri Microsoft, dengan caranya sendiri yang tenang dan gigih, dia menciptakan produk, pengalaman, dan institusi ajaib, dan dengan melakukan itu, dia mengubah dunia,” pungkasnya. (FHP)