Telset.id,Jakarta – Robot di masa depan tidak hanya hadir untuk menghibur kita dengan aksi backflip dan kepuasan seksual. Ke depan robot juga dapat menggantikan peran manusia sebagai pekerja.
Faktanya, ancaman otomatisasi sudah sangat nyata bagi sebagian dari kita. Menurut sebuah penelitian yang baru saja dipublikasikan, hampir seperempat pekerja Inggris khawatir bahwa robot pada akhirnya akan menggantikan mereka.
Berdasarkan survei YouGov yang diikuti 1000 orang pekerja Inggris, ditemukan sebanyak 73 persen yakin mereka akan dapat mengubah dan memperbarui keterampilan mereka jika teknologi baru mempengaruhi pekerjaan mereka.
Baca juga: Para Pekerja di Jepang Tidak Takut Digantikan Robot
Setelah belajar tentang bagaimana perubahan teknologi akan mempengaruhi tempat kerja, lebih dari setengah atau 53 persen, optimis tentang masa depan kehidupan kerja dan prospek pekerjaan mereka.
Namun, ada golongan minoritas yang khawatir tentang dampak otomatisasi selama 10 tahun ke depan. 37 persen pekerja khawatir pekerjaan mereka akan berubah menjadi buruk. Sementara ada 23 persen pekerja khawatir bahwa pekerjaan mereka saat ini mungkin tidak lagi diperlukan.
“Revolusi digital berarti teknologi dan pekerjaan berubah lebih cepat dari sebelumnya, “kata Yvette Cooper MP, Ketua Komite Urusan Dalam Negeri, yang mendukung program tersebut.
Survei pekerja ini menemukan bahwa hampir seperempat pekerja khawatir pekerjaan mereka tidak dibutuhkan lagi. Sementara, sebagian orang optimis mereka dapat mengubah dan memperbarui keterampilan mereka.
Baca juga: Robot Ini Jamin Wisatawan Tak Tersesat Saat Jalan-jalan
Para pekerja, kata Cooper, mengaku tidak pernah mendapat dukungan atau apa pun dari pemerintah, majikan atau serikat pekerja untuk meningkatkan keahlian atau beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Sehingga, menurut mereka penting bagi pemerintah untuk mengambil tindakan guna memastikan teknologi yang berubah tidak akan menyebabkan ketidaksetaraan dan memastikan semua pekerja merasakan manfaatnya.
Para pekerja ingin pemerintah mengambil langkah untuk mempersiapkan teknologi di tempat kerja yang baru, dan menjamin kebutuhan pekerja.
Dikatakan Cooper, selain membantu melatih pekerja, komite juga akan membantu memastikan bahwa perubahan teknologi mengarah pada pekerjaan yang layak.
Ia juga berencana untuk mengajak pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja bersama-sama menjaga otomatisasi di tempat kerja secara lurus dan sempit.
Baca juga: Yuk Intip 7 Hotel Tercanggih, Ada yang Pakai Pelayan Robot
Sementara itu, Sekretaris Umum Serikat Pekerja Comunity, Roy Rickhuss, mengatakan otomasi tidak dapat ditentang begitu saja, namun harus ada sinkronisasi antara teknologi dengan manusia.
“Otomasi tidak bisa begitu saja ditentang, melainkan harus dibuat untuk bekerja demi kepentingan orang yang bekerja. Anggota kami sudah berurusan dengan konsekuensi dari otomatisasi yang dikelola dengan buruk. Pemerintah dan bisnis perlu meningkatkan juga, tetapi serikat pekerja memiliki peran sentral untuk dimainkan, ” katanya. [BA/HBS]
Sumber: Metro.co.uk