Paul Allen: Dari Seattle Bangun Microsoft dan Dunia

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Berita kematian Paul Allen hari ini, Selasa (16/10/2018) mengejutkan seluruh dunia. Pria yang dikenal sebagai pendiri Microsoft bersama Bill Gates itu akhirnya menyerah pada penyakit kanker getah bening yang dideritanya.

Paul Gardner Allen lahir dan besar di Seattle, Washington pada tanggal 21 Januari 1953. Ayahnya ditugaskan sebagai Associate Director Perpustakaan Universitas Washington.

Allen kecil bersekolah di Lakeside School, sekolah swasta elit, dan bertemu Bill Gates. Saat itu, Allen berusia 14 tahun dan Gates 12 tahun.

Kedua sahabat ini memiliki ketertarikan yang sama, yakni komputer, sehingga mereka sering melatih kemampuan programming bersama-sama sambil bersekolah.

Allen melanjutkan pendidikannya ke Universitas Negeri Washington, sementara Gates mendaftar ke Universitas Harvard. Namun dua tahun berkuliah, tepatnya tahun 1974, Allen keluar untuk bekerja menjadi programmer komputer di Honeywell Inc.

Baca juga: Pendiri Microsoft, Paul Allen Tutup Usia Karena Kanker

Perusahaan teknologi tempat Allen bekerja itu terletak di dekat Boston, tempat Gates kuliah. Itu sebabnya, mereka berdua akhirnya bertemu kembali.

Allen dan Gates bersama-sama mengembangkan perangkat lunak untuk mikrokomputer atau komputer personal dengan mengadaptasi BASIC, bahasa pemrograman yang biasanya digunakan untuk komputer-komputer besar.

Di tahun 1975, mereka menandatangani kontrak dengan perusahaan elektronik Amerika Micro Instrumentation and Telemetry Systems (MITS) untuk mengembangkan BASIC agar dapat digunakan pada komputer Altair.

Allen kemudian menjadi wakil pimpinan sekaligus direktur peranti lunak di MITS, sementara Gates meninggalkan Harvard di tahun ketiganya. Allen dan Gates mulai membentuk Micro-Soft, perusahaan yang kelak menjadi Microsoft Corporation.

Agar dapat bekerja sepenuhnya di Microsoft, Allen memutuskan untuk meninggalkan MITS di tahun 1976. Pada era tahun 1980-an, nama Allen cukup berpengaruh dalam mendapatkan lisensi noneksklusif untuk sistem operasi DOS yang dikembangkan oleh Microsoft.

Allen juga mendapatkan hak untuk menyediakan DOS, yang kemudian dinamakan MS-DOS, bagi komputer-komputer buatan IBM, yang saat itu menjadi penguasa pasar perangkat keras atau PC komputer untuk perusahaan.

Kesuksesan tersebut menempatkan Microsoft pada posisi terdepan di tren komputer personal masa itu. Allen kemudian ditunjuk sebagai Pimpinan Teknologi Microsoft hingga ia mengundurkan diri di tahun 1983 akibat didiagnosis mengidap penyakit Hodgkin.

Baca juga: Saat Paul Allen Disebut “The Next” Jimi Hendrix

Meski mundur dari jabatan operasional di Microsoft, namun Allen tetap memegang jabatan sebagai dewan direktur di perusahaan yang didirikannya berang Bill Gates itu.

Di tahun 1986, Allen bersama adik perempuannya Jo Lynn Allen Patton membangun perusahaan induk Vulcan Inc. untuk mengatur investasinya. Allen juga menjadi pemilik tim basket profesional Portland Trail Blazers dari tahun 1988.

Bersama Patton, ia mendirikan Paul G. Allen Family Foundation di tahun 1990, sebuah yayasan swasta yang didedikasikan untuk memperkuat dan mengembangkan komunitas-komunitas di daerah barat laut Amerika, termasuk negara bagian Oregon dan Washington. Lewat yayasannya ini, Allen membantu berbagai organisasi nirlaba.

Allen juga mulai menjadi gitaris untuk Grown Men, grup musik Seattle yang didirikan tahun 1996. Satu tahun kemudian, ia mendirikan perusahaan produksi film independen Vulcan Productions dan menjadi pemilik tim sepak bola Amerika profesional Seattle Seahawks.

Allen memutuskan untuk mundur dari Dewan Direktur Microsoft di tahun 2000 dan menjual sebagian besar sahamnya di perusahaan tersebut. Bersama adiknya, Allen mendirikan Experience Music Project (EMP), museum musik interaktif yang kemudian menjadi Museum of Pop Culture di tahun 2016, dan fasilitas penelitian otak Allen Institute for Brain Science di tahun 2003.

Keduanya juga mendirikan Allen Science Fiction Museum and Hall of Fame. Allen turut mendanai SpaceShipOne, perusahaan eksplorasi angkasa pertama yang didanai secara privat. Allen kemudian menjadi salah satu pemilik tim sepak bola Seattle Sounders di tahun 2007.

Walaupun penyakit Hodgkinnya telah lama teratasi, di tahun 2009 Allen rupanya menemukan non-Hodgkin’s lymphoma atau NHL, yaitu kanker yang berkembang pada sistem limfatik. Allen terpaksa mendapatkan pengobatan radiasi kembali. Untungnya, Allen berhasil melawan diagnosis kankernya.

Di tahun 2010, Allen menggugat banyak perusahaan teknologi, termasuk AOL, Apple Inc., eBay, Facebook, Google Inc., dan Netflix, karena telah melanggar hak paten yang telah ia danai selama satu dekade.

Namun, gugatan tersebut dihentikan oleh pengadilan federal di tahun 2014 dan ajuan Allen untuk banding ditolak oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat di tahun setelahnya.

Salah satu proyek ternama Allen termasuk Allen Institute for Artificial Intelligence yang ia dirikan tahun 2013. Allen sempat terlibat dalam eksplorasi laut dalam dan ia memimpin berbagai ekspedisi yang menemukan puing-puing kapal bekas Perang Dunia II, seperti USS Indianapolis dan USS Lexington.

Di tahun 2011, Allen menerbitkan buku yang menceritakan riwayat hidupnya yang berjudul Idea Man, julukan miliknya yang merupakan lawan dari juluan Gates, Man of Action. Buku itu juga memuat sejarah berdirinya Microsoft serta hubungannya dengan Gates yang sering diwarnai pertengkaran.

Baca juga: Kisah Paul Allen dan Bill Gates Dirikan Microsoft

Di tahun 2014, Allen menyumbangkan 100 juta dolar AS untuk melawan Ebola di Afrika Barat. Di tahun yang sama, ia juga mendirikan Allen Institute for Cell Science yang meneliti sel untuk memahami cara mereka melawan penyakit. Ketertarikan Allen pada luar angkasa juga membuat Allen meluncurkan Vulcan Aerospace di tahun 2015.

Di tahun 2018, Allen menempati urutan ke-21 pada daftar orang Amerika versi majalah Forbes, dengan total kekayaan mencapai 20,3 miliar dolar AS. Allen juga tercatat telah menyumbangkan uangnya lebih dari 2 miliar dolar AS untuk amal, termasuk 500 juta dolar AS untuk Allen Institute of Brain Science. [AU/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI