Telset.id, Jakarta – Banyaknya konten negatif di media sosial (medsos) ternyata juga menjadi perhatian Pangeran William. Putra Mahkota Kerajaan Inggris ini merasa kesal dengan banyaknya konten negatif di media sosial, seperti cyberbullying dan kampanye misinformasi alias hoaks.
Dilansir Telset.id dari CNBC, Minggu (18/11/2018) sang pangeran mengatakan konten negatif telah mengotori media sosial, dan sama perusahaan media sosial tampak tidak banyak bertindak untuk itu.
“Alat-alat yang kami gunakan untuk memberi ucapan selamat dapat juga digunakan untuk menyebarkan kebencian,” kata Pangeran William.
“Situs web yang kami gunakan untuk tetap terhubung dapat menyebabkan beberapa orang menciptakan perasaan kesepian dan ketidakmampuan yang mendalam,” sambungnya.
Pangeran William pun mendesak supaya media sosial seperti YouTube, Facebook dan kawan-kawannya dapat segera menyelesaikan masalah tersebut.
“Tentunya Anda dapat terhubung satu sama lain tentang cara-cara cerdas untuk menghadapi konsekuensi yang tidak diinginkan dari koneksi ini,” ucap pangeran dari Kerajaan Inggris tersebut.
Teknologi besar masih memiliki banyak hal yang dipelajari tentang tanggung jawab yang datang dengan kekuatan yang signifikan,” tambahnya.
Pangeran William sendiri sempat menyindir pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, yang menemukan jejaring sosial terbesar dunia itu dari kamar asramanya di Harvard.
“Perjalanan dari para penemu di asrama mahasiswa kepada para pemimpin dari beberapa perusahaan paling berharga di Bumi telah begitu cepat sehingga mereka mungkin berjuang untuk memahami bahwa insentif mereka telah berubah,” ucap William.
Menurut William acapkali para perusahaan media terlalu fokus pada sektor investasi ketimbang memperhatikan kondisi pengguna yang banyak terpapar konten negatif di portal buatan mereka.
“Kebisingan pemegang saham dan laba mengalihkan perhatian mereka dari nilai-nilai yang membuat mereka begitu sukses,” ujar William.
“Mereka sangat bangga dengan apa yang telah mereka bangun sehingga mereka tidak dapat mendengar kekhawatiran yang berkembang dari pengguna mereka,” tutupnya.
Media sosial sendiri dapat memberikan dampak negatif kepada pengguna. Studi terbaru dalam Journal of Social and Clinical Psychology menunjukkan bahwa orang yang mengakses Facebook dalam durasi lama, cenderung merasa lebih kesepian ketimbang yang memakainya dalam waktu terbatas. Buntutnya bisa depresi
Penelitian berjudul “No more FOMO: Limiting social media decreases loneliness and depression” membuktikan bahwa durasi penggunaan media sosial berdampak langsung terhadap kondisi sang pengguna dari waktu ke waktu. [NM/HBS]