Telset.id,Jakarta – Mata sepertinya tidak akan menjadi satu-satunya hal yang rusak jika kita terlalu sering menggunakan ponsel sebelum tidur. Paling tidak, itulah yang diungkap sebauh penelitian baru-baru ini. Menurut para ahli, menggunakan ponsel di tempat tidur pada malam hari dapat merusak kesehatan mental. Tak heran, menggunakan ponsel pada malam hari dianggap sebagai perilaku yang buruk.
Para peneliti di Universitas Glasglow mengatakan, beraktifitas dengan ponsel di tempat tidur pada malam hari akan mengganggu jam tubuh atau circadian rhythms manusia dan dapat meningkatkan resiko gangguan mood dan depresi.
Daniel Smith, peneliti dalam penelitian ini menuturkan, beberapa orang memiliki kebiasaan buruk dengan memaksakan diri membuka media sosial sebelum tidur, sementara tubuh membutuhkan waktu untuk beristirahat. Menggunakan ponsel sebelum tidur akan mengurangi kualitas tidur dan menganggu fungsi circadian rhythms
Fungsi kontrol dari circadian rhythms di antaranya pola tidur, suhu tubuh, sistem kekebalan tubuh dan pelepasan hormon.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan mengukur ritme aktivitas sehari-hari atau yang dikenal dengan Amplitudo Relatif, dari 90 ribu orang yang disesuaikan berdasarkan usia, jenis kelamin, gaya hidup, pendidikan dan trauma pada masa kecil.
Hasilnya, individu dengan amplitudo relatif rendah ditemukan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami gangguan kesehatan mental.
“Ini bukan hanya disebabkan yang anda lakukan pada malam hari, tetapi juga yang anda lakukan pada siang hari. Jadi sebaiknya, berusahalah aktif pada siang hari dan tidak aktif pada malam hari,” kata Smith.
Dia menuturkan, terutama pada saat musim dingin. Pastikan anda mendapatkan udara pagi hari dengan udara segar dan berusahalah tidur malam dengan nyenyak tanpa menggunakan ponsel di tangan.
Dr Laura Lyall, ketua tim peneliti mengatakan, timnya telah menemukan hubungan yang kuat antara gangguan ritme sirkadian dan gangguan kesehatan mental.
“Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi hubungan antara ritme sirkadian yang terganggu dan kesehatan mental yang buruk, tetapi sampel yang digunakan saat itu relatif kecil,” pungkasnya. [BA/IF]