Telset.id, Jakarta – Film Mulan diboikot oleh netizen. Alasannya karena pemeran karakter Mulan, Liu Yifei mendukung polisi Hongkong dan lokasi syuting berada di Xinjiang, China lokasi tempat etnis Uighur ditahan.
Dilansir Telset.id dari The Verge pada Rabu (09/09/2020) kasus ini bermula saat pemeran Mulan, Liu Yifei berpendapat mengenai aksi demonstrasi yang terjadi di Hongkong.
Pada tahun 2019 lalu di platform Weibo Liu Yifei mengatakan jika dirinya mendukung polisi Hongkong. “Saya mendukung polisi Hong Kong, Anda dapat memukul saya sekarang,” kata Liu Yifei.
{Baca juga: Ini Harga Paket Disney+ Hotstar Telkomsel, Banyak Bonus!}
Dalam Bahasa Inggris, Liu juga menyayangkan masyarakat Hongkong yang melakukan protes terhadap pemerintah. “Sayang sekali untuk Hongkong,” tambahnya.
Selanjutnya pada perilisan film Mulan, aktivis Hongkong Joshua Wong menyerukan kepada netizen untuk memboikot Mulan. Melalui tagar #BoycottMulan Joshua tidak mendukung pernyataan Liu dan Donnie Yen mengenai polisi Hongkong.
“Warga Hong Kong tidak menyetujui Cop Backer @yifei_cc dan Blackface @DonnieYenCT Itulah mengapa kami menyerukan orang-orang yang mencintai kebebasan di mana pun #BoycottMulan,” cuit Joshua pada Sabtu (05/09/2020).
Hong Kongers disapprove Cop Backer @yifei_cc and Blackface @DonnieYenCT. That’s why we are calling for freedom-loving peoples everywhere to #BoycottMulan.#Mulan #MilkTeaAlliance pic.twitter.com/lp0iZWYg4R
— Joshua Wong 黃之鋒 😷 (@joshuawongcf) September 5, 2020
Cuitan tersebut mendapat respon dari banyak netizen. Tagar #BoycottMulan menggema dan mayoritas netizen mengkritik pernyataan Liu mengenai polisi dan kondisi politik di Hongkong.
“Tidak terbayangkan menjadi seorang aktris, artis, dan tidak manusiawi seperti mendukung polisi Honk Kong. #BoycottMulan,” kata @KLostroHS.
It's inimaginable to be an actress, an artist, and being humankindless as supporting Honk Kong's police. #BoycottMulan
— KLostro (@KLostroHS) September 9, 2020
“Mungkin karena aktrisnya mendukung ccp dan polisi hong kong itu sebabnya filmnya membosankan dan hambar #BoycottMulan,” kata @ScoRx21.
Maybe because the actress supports ccp and hong kong police that's why the movie is boring and bland af #BoycottMulan
— xer (@ScoRx21) September 9, 2020
Menanggapi isu tersebut, Liu Yifei buka suara dan mengatakan jika komentarnya tahun lalu adalah harapan agar demonstrasi di Hongkong segera selesai. “Saya hanya berharap ini segera diselesaikan. Saya pikir itu hanya situasi yang sangat sensitif,” ujar Liu.
Sedangkan Ketua Disney Studio Alan Horn mengatakan jika Disney mencoba untuk menjadi non-politis dan apolitis termasuk pada kasus demonstrasi yang terjadi di Hongkong.
{Baca juga: Netizen Kecam Kasus Penembakan Jacob Blake oleh Polisi}
“Saya tidak dapat berbicara atas apa yang dikatakan Liu di China. Kami tidak mengetahuinya, apa yang akan dia katakan dan itu terserah mereka,” kata Horn.
Lokasi Syuting Mulan Dikecam
Walaupun Liu dan Horn telah berkomentar mengenai kasus ini namun tidak meredam seruan pemboiktan film Mulan. Joshua Wong kembali memberikan informasi jika lokasi syuting film Mulan berada provinsi Xinjiang tempat masyarakat etnis Uighurs ditahan.
Informasi ini didapat dari salah satu kredit film dimana ada ucapan terima kasih kepada pemerintah China yang telah mengizinkan Mulan mengambil adegan di wilayah Xinjiang, China.
“Disney mendapat kecaman karena merekam bagian-bagian “Mulan” di provinsi Xinjiang, di mana lebih dari satu juta orang Uighur telah ditahan di kamp-kamp interniran,” cuit Joshua melalui @johsuawongcf.
[Joshua Wong has encouraged a global boycott of Walt Disney Co's release "Mulan".]
Disney is under fire for filming parts of "Mulan" in Xinjiang province, where over one million Uighurs have been detained in internment camps.https://t.co/Q4TPCvstzJ #BoycottMulan pic.twitter.com/jFwedSIGkr— Joshua Wong 黃之鋒 😷 (@joshuawongcf) September 9, 2020
Gerakan boikot Mulan pun semakin menggema. Netizen mengecam film Mulan dan Disney karena melakukan pengambilan gambar di Xinjiang yang merupakan tempat para entis Uighur ditahan dan disiksa oleh pemerintah China.
{Baca juga: Disney Garap Teknologi AI untuk Mudahkan Animator}
“#BoycottMulan !! Filmnya keterlaluan! Mereka mempromosikan kamp konsentrasi Xingiang dengan berterima kasih kepada mereka karena telah merekam di sana sementara orang Uighur ditahan dan disiksa di kamp konsentrasi,” kata akun @onadiae.
#BoycottMulan !! The movie is outrageous! They’re promoting Xingiang’s concentration camps by thanking them for filming there while Uighur are getting detained and tortured in concentration camps ! Please share, retweet , make awareness of this reason , these are innocent lives!
— nadiaeloteify (@onadiae) September 8, 2020
“@DisneysMulan terima kasih ke Partai Komunis China #Xinjiang#Uighur Komite Daerah Otonom dalam kredit film mereka. Ini adalah wilayah yang sama di mana pelanggaran hak asasi manusia terjadi setiap hari #BoycottMulan,” cuit @Nick_Hawatmeh.
.@DisneysMulan thanks the Publicity Department of the Chinese Communist Party #Xinjiang #Uighur Autonomous Region Committee in their movie credits. This is the same region where blatant human rights abuses are occurring every day. #BoycottMulan #CCP pic.twitter.com/90LP7BGsPv
— Nick Hawatmeh (@Nick_Hawatmeh) September 8, 2020
Sebelumnya Mulan telah dirilis di aplikasi Disney+ Hotstar pada Sabtu 5 September 2020. Kabarnya hingga saat ini film tersebut telah meraup pendapatan USD$ 6 juta atau Rp 89 miliar di platform tersebut. [NM/HBS]