Telset.id, Jakarta – Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat tidak hanya menimbulkan dampak positif peningkatan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga menimbulkan dampak negatif seperti kecanduan internet.
Untuk menanggulangi masalah serius ini, Inggris mendirikan klinik pusat kecanduan internet pertama di Rumah Sakit kawasan London yang sepenuhnya dibiayai oleh National Health Service (NHS) alias BPJS kesehatan Inggris.
Psikiater dan pendiri klinik kecanduan internet Henrietta Bowden-Jones menjelaskan pusat pengobatan gangguan internet ini akan menjadi pengubah kehidupan bagi mereka yang berjuang mengatasi kecanduan bermain game.
Klinik di kawasan London Barat ini akan dibuka dalam beberapa minggu ke depan untuk mengobati berbagai kecanduan yang bersumber dari internet.
Pengobatan yang dilakukan adalah dengan memberikan perawatan, melakukan penelitian dan memberikan saran kepada keluarga pasien.
Baca juga: Internet Bisa Bikin ‘Otak Membeku’, Benarkah?
“Gangguan permainan akhirnya mendapatkan perhatian yang layak. Kesusahan dan bahaya yang ditimbulkannya sangat ekstrim dan saya merasakan kewajiban moral atas nama NHS untuk menyediakan perawatan berdasarkan bukti yang dibutuhkan kaum muda dan keluarga mereka,” jelas Jones, seperti dilansir News Sky.
“Kami tidak mungkin menyaksikan epidemi pemain muda dengan kecanduan bermain game, tetapi bagi mereka yang berjuang, pusat gangguan internet akan menjadi pengubah kehidupan,” imbuh dia.
Baca juga: Orang Tua Perlu Waspadai Kecanduan Online pada Anak
Juru bicara untuk Central and North West London NHS Foundation Trust tidak dapat mengkonfirmasi jumlah pasien yang mendaftar untuk perawatan kecanduan internet.
Berita ini muncul setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan gangguan gaming sebagai kecanduan. Badan dunia ini bahkan menggambarkannya sebagai pola perilaku bermain gigih yang begitu parah sehingga penderitanya mendahulukan itu daripada kepentingan hidup lainnya.
Gejalanya antara lain termasuk gangguan kontrol atas game dan peningkatan prioritas yang diberikan untuk bermain game. Menurut WHO studi menunjukkan bahwa gangguan gaming hanya mempengaruhi sebagian kecil orang yang terlibat dalam aktivitas digital atau video-game.
Baca juga: Resmi! ‘Kecanduan Game’ Masuk Daftar Penyakit Baru WHO
“Namun, orang-orang yang mengambil bagian dalam gaming harus waspada terhadap jumlah waktu yang mereka habiskan untuk kegiatan ini, terutama ketika itu mengesampingkan kegiatan sehari-hari lainnya serta setiap perubahan dalam kesehatan fisik, psikologis dan fungsi sosial yang dapat dikaitkan dengan pola perilaku permainan mereka,” jelas pernyataan WHO.
Tetapi para ahli mengkritik langkah tersebut karena membuat suatu hobi tampak menjadi sesuatu yang tidak normal. [WS/HBS]