Telset.id, Jakarta – Mantan Menteri Penerangan Harmoko meninggal dunia. Kepergiannya menimbulkan duka mendalam mengingat Harmoko adalah sosok yang berkontribusi untuk pembangunan di sektor media massa dan komunikasi publik.
Kabar meninggalnya Harmoko dikonfirmasi langsung oleh Menkominfo Johnny G. Plate. Dilansir Telset dari laman resmi Kominfo pada Senin (5/7/2021), Johnny mengatakan bahwa Harmoko meninggal pada Minggu (4/7/2021), di usia 82 tahun.
“Menteri Penerangan Harmoko menghembuskan nafas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, sekitar pukul 20.22 WIB. Almarhum wafat di usia 82 tahun,” kata Johnny.
{Baca juga: Aria Baron Eks Gitaris Gigi Meninggal Dunia, Warganet Berduka}
Johnny juga menuturkan bahwa Harmoko adalah menteri penerangan dari tahun 1983 hingga 1997. Selama 3 periode menjabat sebagai menteri, Harmoko sangat berjasa terhadap pembangunan media massa di Indonesia.
Semasa hidup, menteri penerangan era Soeharto atau Kabinet Pembangunan itu dikenal sebagai pencetus lahirnya Gerakan Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pirsawan (Kelompencapir).
Gerakan tersebut bertujuan sebagai wadah untuk menyebarkan informasi dari pemerintah yang kini dikenal dengan Government Public Relation (GPR).
“Kami menyampaikan terima kasih yang besar atas pengabdian, karya dan karya beliau selama mengabdi melalui kebijakan pembangunan di sektor media, pers, penerangan dan komunikasi publik,” tuturnya.
Atas jasa dan kontribusinya untuk Indonesia, Johnny pun berdoa supaya Harmoko dapat beristirahat dengan damai dan mendapatkan tempat terbaik di surga.
{Baca juga: Pembahasan RUU PDP Deadlock, Ini Kata Kominfo}
“Saya berdoa kiranya almarhum Bapak Harmoko, dapat beristirahat dalam damai dan mendapat tempat yang layak di surga yang kekal,” harap Johnny.
Profil Harmoko
Harmoko lahir di Nganjuk, 7 Februari 1939. Sejak lulus SMA, Harmoko adalah wartawan dan kartunis yang bekerja di Harian Merdeka dan Majalah Merdeka. Lalu di tahun 1964, ia bekerja juga sebagai wartawan untuk Harian Angkatan Bersenjata dan Harian API.
Karir Harmoko sebagai wartawan terus meningkat. Di tahun 1965, sembari bekerja di Harian API, dirinya juga diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Merdiko. Puncaknya adalah pada tahun 1970, dimana Harmoko mendirikan harian Pos Kota yang masih eksis sampai sekarang.
Selain sebagai wartawan, Harmoko juga sosok politikus di era Orde Baru. Dirinya adalah anggota Partai Golongan Karya (Golkar), dan dipercaya sebagai menteri penerangan di sejak tanggal 19 Maret 1983 hingga 16 Maret 1997.
Sekedar informasi menteri penerangan atau Departemen Penerangan adalah kementerian yang bertugas untuk penyebaran informasi pemerintah kepada masyarakat. Bisa dibilang Departemen Penerangan adalah cikal bakal berdirinya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
{Baca juga: Menkominfo Targetkan Infrastruktur TV Digital Selesai 2022}
Usai menjabat sebagai menteri, karirnya berlanjut sebagai wakil rakyat. Pria asal Nganjuk tersebut menjabat sebagai Ketua DPR/MPR untuk periode 1997 sampai dengan 1999. Setelah itu Harmoko lebih aktif di organisasi partai bersama Golkar.
Sayangnya Harmoko kini telah tiada. Rencananya jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. [NM/HBS]