Telset.id – Pernahkah Anda melihat warna pink dan hijau mendominasi linimasa media sosial belakangan ini? Bukan sekadar tren warna biasa, kombinasi dua warna ini ternyata menyimpan makna mendalam sebagai simbol perjuangan dan solidaritas rakyat. Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat yang viral di berbagai platform digital telah mengubah persepsi kita tentang arti warna dalam konteks gerakan sosial.
Berdasarkan pantauan Telset, simbol warna ini muncul dalam berbagai bentuk unggahan visual, mulai dari poster digital hingga foto profil di media sosial. Yang menarik, kedua warna ini diberi nama “Brave Pink” dan “Hero Green” – sebutan yang mencerminkan transformasi makna dari sekadar warna menjadi simbol perjuangan. Awal mula kemunculannya dipicu oleh template tuntutan rakyat yang menyebar luas di media sosial dengan latar warna tersebut, menciptakan bahasa visual yang langsung dikenali oleh masyarakat.
Kombinasi pink dan hijau ini merupakan adopsi dari kampanye lanjutan Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat yang menyerukan transparansi, reformasi, dan empati. Meskipun belum ada penjelasan resmi mengenai siapa dalang di balik desain tersebut, dari sisi psikologis warna, pilihan ini digunakan sebagai bentuk ekspresi visual menyusul demonstrasi pada pekan sebelumnya. Seperti perkembangan teknologi yang terus berinovasi, gerakan sosial pun menemukan cara-cara baru untuk berkomunikasi.

Brave Pink: Dari Kelembutan Menjadi Keberanian
Secara tradisional, warna pink sering diasosiasikan dengan kelembutan, kasih sayang, romansa, dan feminitas. Namun dalam konteks gerakan sosial ini, pink mengalami transformasi makna yang signifikan menjadi simbol keberanian dan keteguhan rakyat. Transformasi ini terlihat nyata dalam aksi demonstrasi 28 Agustus 2025, di mana seorang ibu dengan kerudung pink mencuri perhatian publik.
Ibu tersebut tidak hanya berani berdiri di garis terdepan menghadapi aparat, tetapi juga lantang berorasi dan melawan barikade polisi dengan bambu meskipun situasi sedang tegang dengan penggunaan gas air mata dan water cannon. Sosoknya yang viral di media sosial kemudian mengukuhkan kerudung pink yang digunakannya sebagai simbol keberanian – sebuah bukti bahwa makna warna bisa berevolusi sesuai konteks dan pengalaman kolektif.
Baca Juga:
Hero Green: Harapan dan Duka yang Menyatu
Warna hijau, yang biasanya diasosiasikan dengan kedamaian, keseimbangan, pertumbuhan, vitalitas, dan pembaruan, dalam konteks Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat mendapatkan dimensi makna yang lebih dalam. Hijau menjadi simbol harapan yang tak pernah padam dan tanda pembaruan yang didambakan. Namun, di balik makna positif tersebut, tersimpan kisah haru dan duka yang menyentuh hati.
Warna hijau ini menjadi lambang duka cita dan solidaritas yang kuat di antara para pengemudi ojek online (ojol) setelah insiden tragis yang menimpa salah satu rekan mereka, Affan Kurniawan, yang meninggal akibat dilindas mobil taktis Brimob pada 29 Agustus 2025. Jaket dan helm hijau yang merupakan identitas ojol, kini berubah menjadi simbol perjuangan sehari-hari rakyat kecil yang merasakan langsung dampak kebijakan yang diprotes. Hijau di poster-poster demonstrasi menjadi cara untuk menghormati mereka yang menjadi korban kekerasan, sekaligus mengingatkan kita akan pentingnya empati dalam setiap kebijakan yang dibuat.
Kekuatan Bahasa Visual dalam Gerakan Sosial
Perpaduan warna pink dan hijau melahirkan bahasa visual yang kuat dan efektif dalam menyampaikan pesan perjuangan. Kombinasi ini menegaskan bahwa perjuangan sejati lahir dari perpaduan hati rakyat dan tenaga kolektif. Dalam era digital seperti sekarang, dimana media sosial menjadi alat penyampai pesan yang powerful, pemilihan warna dan simbol visual menjadi strategi komunikasi yang cerdas.
Sementara itu, gerakan sosial pun harus mampu membaca momentum dan memanfaatkan platform digital dengan optimal. Bahasa visual pink dan hijau ini berhasil menciptakan identitas yang mudah dikenali dan dipahami, transcending beyond words dan berbicara langsung kepada emosi masyarakat.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana gerakan sosial modern memanfaatkan elemen-elemen desain dan psikologi warna untuk membangun narasi yang kuat. Pink dan hijau tidak lagi sekadar warna, tetapi telah menjadi simbol resistensi, harapan, dan solidaritas yang mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam satu visi perubahan. Sebuah pelajaran berharga bahwa dalam era digital, perubahan bisa dimulai dari sesuatu yang sederhana seperti kombinasi warna, namun memiliki dampak yang luar biasa dalam membangun kesadaran kolektif.