Telset.id, Jakarta – Film superhero selalu menjadi magnet besar di box office, tetapi sayangnya, “Kraven The Hunter” tampaknya justru menjadi catatan suram dalam sejarah perfilman Sony.
Dirilis sebagai bagian dari Semesta Spider-Man Sony, film yang disutradarai oleh J.C. Chandor ini menghadapi tantangan besar sejak awal, dan performa di box office sejauh ini tidak memberikan kabar baik.
Pada hari pertama perilisan, “Kraven The Hunter” hanya berhasil meraih pendapatan sekitar $4,7 juta (sekitar Rp73 miliar) di box office domestik.
BACA JUGA:
- Menelisik Format Penghargaan The Game Awards Hingga Tahun 2024
- Netflix Rilis Teaser Trailer Squid Game 2, Ada Seong Gi-hun!
Angka ini bahkan lebih rendah dibandingkan film Sony lainnya seperti “Madame Web”, yang menuai banyak kritik tetapi tetap mencatat pendapatan awal $6 juta (sekitar Rp93 miliar) pada debutnya di Hari Valentine.
Dengan biaya produksi yang dilaporkan mencapai $110 juta (sekitar Rp1,7 triliun), Kraven menghadapi jalan panjang untuk sekadar balik modal.
Prediksi untuk akhir pekan pertama film ini juga tidak terlalu optimis. Sebelumnya diproyeksikan akan meraih antara $20-25 juta (sekitar Rp310-388 miliar), angka ini turun menjadi hanya $13-15 juta (sekitar Rp203-233 miliar) beberapa minggu sebelum rilis.
Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan debut “Morbius” pada April 2022, yang mencatat $17,3 juta (sekitar Rp269 miliar) di hari pertama dan $39 juta (sekitar Rp606 miliar) di akhir pekan pembukaannya.
Kegagalan “Kraven The Hunter” juga memperpanjang daftar film-film Semesta Spider-Man Sony yang kurang berhasil di pasaran. Sebelumnya, “Morbius” hanya menghasilkan $167 juta (sekitar Rp2,6 triliun) secara global, sementara “Madame Web” bahkan lebih buruk dengan total pendapatan global sekitar $100 juta (sekitar Rp1,55 triliun).
Kinerja buruk ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi Sony dalam mengembangkan film-film yang tidak melibatkan Spider-Man langsung. Meski “Venom” berhasil menjadi pengecualian dengan kesuksesannya, film-film lain seperti “Morbius”, “Madame Web”, dan kini “Kraven The Hunter”, menunjukkan bahwa semesta ini kesulitan untuk membangun koneksi emosional dengan audiensnya.
Faktor-faktor yang berkontribusi pada kegagalan ini termasuk penundaan yang berulang (Kraven awalnya dijadwalkan rilis Januari 2023), strategi pemasaran yang lemah, dan ulasan buruk dari penonton serta kritikus. Bahkan, film ini menjadi sasaran meme dan ejekan di media sosial, yang semakin menurunkan antusiasme publik.
Meski demikian, “Kraven The Hunter” tetap bisa dinikmati di bioskop, terutama bagi penggemar berat semesta Spider-Man atau mereka yang ingin melihat bagaimana karakter pemburu ikonik ini diadaptasi ke layar lebar.
BACA JUGA:
- Netflix Rilis Fitur “Moments” untuk Bagikan Adegan Favorit
- Netflix Pertimbangkan “Kembalikan” Paket Gratis dengan Iklan
Namun, dengan pendapatan yang mengecewakan dan kritik pedas yang terus berdatangan, masa depan Semesta Spider-Man Sony tampaknya semakin suram. Pertanyaannya kini bukan lagi apakah Sony mampu menghidupkan kembali semestanya, tetapi apakah mereka bisa menemukan formula yang benar sebelum semuanya benar-benar runtuh.