Konyol! Menteri Keamanan Siber Jepang Ngaku “Gaptek”

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Menteri yang bertanggung jawab atas keamanan siber atau cybersecurity Jepang Yoshitaka Sakurada mengaku “gaptek” (gagap teknologi) karena tidak pernah memakai komputer dalam menjalankan pekerjaannya. Bahkan, Sakurada mengaku tidak paham konsep drive USB.

Pengakuan yang sangat mengejutkan ini terungkap pada rapat antara pemerintah dengan parlemen Jepang pada Rabu lalu.

Saat ini Sakurada menjabat sebagai Wakil Kepala Kantor Strategi Cybersecurity Pemerintah Jepang, merangkap Menteri yang bertanggung jawab atas Olimpiade dan Paralympic Games yang akan digelar di Tokyo pada 2020.

“Sejak usia 25 tahun, saya telah menginstruksikan karyawan dan sekretaris saya, jadi saya tidak menggunakan komputer sendiri,” kata Sakurada, menanggapi pertanyaan oposisi di sidang majelis rendah, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (15/11/2018).

Ternyata, Sakurada bukan hanya gaptek komputer, dia juga tampak bingung ketika mendapat pertanyaan apakah drive USB digunakan pada fasilitas nuklir Jepang.

Jawaban konyol dari Sakurada yang seperti lelucon ini sontak mengundang emosi anggota parlemen oposisi.

“Tidak dapat dipercaya bahwa seseorang yang tidak menyentuh komputer bertanggung jawab atas kebijakan keamanan siber,” tukas anggota parlemen oposisi Masato Imai.

Komentarnya Imai ini juga memicu berbagai tanggapan yang kebanyakan berisi kemarahan para warga net Jepang.

“Astaga.. apakah dia tidak merasa malu? Hari ini setiap presiden perusahaan menggunakan PC. Dia bahkan tidak tahu apa itu USB,” tulis satu pengguna Twitter.

Tak hanya komentar serius, ada juga yang menanggapi jawaban menteri tersebut dengan candaan dengan mengatakan mungkin Sakurada hanya terlibat dalam cybersecurity-nya sendiri.

“Jika seorang peretas menargetkan Menteri Sakurada ini, mereka tidak akan bisa mencuri informasi apa pun. Itu mungkin cara keamanan terkuat,” tulis pengguna Twitter lainnya.

Sakurada telah memangku jabatan tersebut lebih dari sebulan. Dia ditunjuk dalam perombakan kabinet pasca terpilihnya kembali Perdana Menteri, Shinzo Abe sebagai ketua partai politiknya.

Selain menjadi bahan cemohan mengenai keamanan siber, Sakurada juga memicu kekisruhan lain di parlemen, termasuk merusak nama anggota parlemen oposisi dan berulang kali menyatakan

“Saya tidak tahu detailnya” ketika ditanya tentang perkembangan persiapan Olimpiade terbaru. [WS/HBS]

Sumber: Channel News Asia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI